Kelahiran dan Kematian Bintang

“Ada langit, di atas sana, keseluruhannya berbintikkan bintang-bintang, dan kami biasa berbaring tertelentang sambil menatap ke atas kepada mereka, dan memperbincangkan tentang apakah mereka dibuat, atau sekedar ada. (Mark Twain, Huckleberry Finn)

Seperti juga manusia, bintang pun mengalami evolusi -lahir, berkembang dan mati. Nah, bagaimana bintang dilahirkan?

Bintang-bintang baru lahir setiap saat. Pada malam hari, coba arahkan pandangan kita ke langit. Apa yang terlihat? kegelapan yang sangat luas dan menakjubkan, ditaburi bintang-bintang yang bercahaya gemerlapan. Di antara bintang-bintang itu ada sebuah daerah yang sangat gelap, tempat di mana tak satupun bintang bersinar. Di sanalah tempat awan raksasa ruang angkasa berdiam, bukan awan yang ada di langit, seperti yang bisa dilihat kasat mata dari bumi atau ketika kita naik pesawat udara. Awan raksasa itu terbentuk dari partikel-patikel yang sangat kecil (bisa atom, molekul, dan lainnya dan tentu saja energi) yang mengambang di dalamnya. Partikel-partikel kecil itu bergerak-gerak, sebagian di antaranya berkumpul dan menyatu membentuk gumpalan materi yang sangat besar. Materi itu apa?

Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Massa adalah sesuatu yang dipengaruhi gravitasi. Gravitasi adalah salah satu dari 4 energi dasar yang mempengaruhi massa. Singkatnya, materi, ruang, waktu, dan energi saling mendefiniskan.

Gumpalan-gumpalan besar itu berputar, menarik lebih banyak lagi partikel. Namun gumpalan yang berputar itu tidak semakin besar, justru sebaliknya mengerut semakin kecil. Penjelasan sederhananya seperti ini. Misalkan kamu menarik temanmu. Apa yang terjadi? Jarak kamu dan dia semakin pendek, atau semakin mengecil, bukan?

Bersamaan dengan semakin mengecil ukurannya, bola itu semakin panas dan semakin terang cahayanya. Kemudian meledak dan melontarkan lapisan luarnya yang terdiri dari gas-gas yang panas membara ke semua arah. Sisanya berubah menjadi sebuah bintang. Dan hei, bisa jadi itu matahari (matahari adalah sebuah bintang juga, bukan?).

Namun tidak ada yang abadi, pun bintang yang kita lihat. Di akhir kehidupannya, bintang itu akan meledak, yaitu ketika tidak ada lagi partikel-partikel kecil untuk digabungkan menjadi partikel-partikel besar. Bintang akan mengembang semakin besar dan besar, sampai mencapai ukuran yang tak seorangpun sanggup membayangkannya. Kemudian meledak serta melontarkan semua atom-atom besar yang telah dibentuk oleh bintang itu di dalam perutnya ke angkasa, menyisakan sebentuk awan baru yang sangat indah, penuh dengan warna-warni dan materi-materi baru. Awan-awan tersebut akan bercampur dengan awan-awan lain, dari bintang-bintang lain yang juga telah meledak. Setelah mendingin, semua gas dari awan-awan itu akan membentuk awan raksasa, yang kelak menjadi tempat lahirnya sebuah bintang baru.

Btw, tahukah kamu bahwa elemen-elemen yang membentuk tubuh kita adalah berasal dari bintang? Hmm, ingin tahu? Minggu depan ya.

Untuk blog Pipi mustinya ini, tapi dia lagi sombong. Saat ini lagi ingin nulis tentang tempat kelahiran dan habitatnya aja. Hmm, it seems she missed her hometown.

Sumber: Dari buku George’s Secret Key to the universe-Lucky & Stephen Hawking.

dokumentasi: gamespot.com

Black Hole

Kemarin kita sudah bermain-main dengan mesin waktu. Nah, ada lagi, pernah tidak mendengar kisah misterius hilangnya banyak pesawat di segitiga bermuda? Wahana yang hilang tersebut tak dapat dilacak keberadaannya, sekonyong-konyong hilang ditelan bumi. Apa penyebabnya? Adakah hantu atau sulapan dibelakangnya?

Ilmuwan menghubungkan kehilangan wahana pesawat atau hilangnya benda-benda kosmik di angkasa dengan adanya lubang hitam (black hole). Apa sih black hole itu?

Alkisah, ada sebuah kelompok bintang yang mempunyai massa lebih besar dari matahari. Seperti juga evolusi yang terjadi pada makhluk hidup (lahir, berkembang dan mati), bintang pun mengalami fase yang serupa. Memasuki usia tua, ditandai dengan usainya pembakaran hidrogen maka ia akan berkontraksi dan memuai menjadi bintang maha raksasa. Selanjutnya mendingin dan kemudian menjadi raksasa merah. Akibat tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri maka ia akan menghasilkan ledakan dahsyat yang disebut sebagai supernova dan kemudian bintang neutron. Kata buku Kosmos “Namun bintang yang lebih masif, yang tersisa, setelah tahap supernovanya, dengan,misalnya,lima kali massa Matahari, mempunyai sediaan nasib yang bahkan lebih menakjubkan lagi-gravitasinya akan menjadikannya suatu lubang hitam.”

Perumpamaan lagi.
Kalau kemarin kita mempunyai mesin waktu, sekarang kita punya mesin gravitasi ajaib (yang ada di dalam kantong Doraemon *smile*. Dan kita sedang kongkow bersama teman-teman. Sekarang, lakukan hal berikut ini (jangan biarkan teman-teman Anda tahu ya). Set tombolnya pada 1 g (percepatan yang dialami oleh sebuah benda yang jatuh di bumi, hampir 10 m per detik setiap detik) dan semuanya berperilaku seperti biasa. Sekarang, turunkan mendekati 0 g. Teman-teman kita akan mengambang dan melayang-layang di udara. Teh atau cairan lain yang tumpah membentuk gumpalan bulat yang berdenyut di udara: tekanan permukaan cairan mengalahkan gravitasi. Bola-bola teh ada di mana-mana. Nah, apa yang terjadi jika kita memutar tombol di 1 g kembali? Kita akan membuat hujan teh. Bagaimana kalau sekarang ke angka 3 atau 4 g? Semua orang menjadi tak bergerak. Namun apa yang akan terjadi jika kita kemudian memindahkan teman kita dari pengaruh mesin gravitasi sebelum kita menyetel gravitasi yang lebih tinggi? Berkas cahaya dari suatu lampu bergerak dalam garis yang lurus sempurna (sedekat yang bisa kita lihat) pada beberapa g. Pada 1000 g, berkas itu masih bergerak lurus, namun pohon-pohon menjadi datar dan gepeng, pada 100.000 g, batuan hancur oleh beratnya sendiri. Dan pada 1 miliar g, berkas cahaya, yang selalu bergerak lurus di langit, mulai melengkung. Di bawah percepatan gravitasi yang sangat kuat, bahkan cahaya pun terpengaruh. Jika gravitasi dinaikkan lagi cahaya akan tertarik balik ke tanah di dekat kita. Artinya, jika gravitasi cukup tinggi, tak sesuatu pun, tidak juga cahaya, dapat keluar. Tempat ini dinamakan lubang hitam. Jika kerapatan dan gravitasi menjadi cukup tinggi, lubang hitam mengedip dan raib dari alam semesta. Itu sebabnya dinamakan hitam: tidak ada cahaya yang dapat lepas darinya.
Dan keberadaan lubang hitam tidak tampak dari luar, namun presensi gravitasionalnya dapat diketahui dengan gamblang.

Maka, Hawking membuat sebuah candaan, katanya tuhan bermain dadu. Karena setiap ilmuwan hampir merasa berhasil menemukan rahasia alam semesta, maka tuhan akan melemparkan dadunya ke tempat yang tidak kita ketahui, yaitu dengan melemparkan dadu-dadu tersebut ke dalam lubang hitam. Tuhan mengajak kita terus belajar dan senantiasa menemani kita dengan candaan-NYA yang agung dan indah.

sumber: Buku Kosmos-Carl Sagan

dokumentasi: http://siradel.blogspot.com/2011/04/jalan-lolos-dari-black-hole-ditemukan.html

Time Tunnel 2

Lanjutan Time Tunnel.
(Masih dengan topik dan obrolan bersama orang-orang yang sama).

Skenario penciptaan alam semesta.
Masih ingat ada 4 pelaku yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam penciptaan alam semesta? Yaitu ruang, waktu, energi, dan materi. Seperti Einstein bilang “semua di alam ini tidak ada yang konstan. Yang konstan hanya kecepatan cahaya. Seperti bunyi rumus Einstein yang terkenal itu: e=m.c^2. Artinya, energi =massa dikalikan kuadrat kecepatan cahaya.
Singkatnya, materi tak akan terbentuk kalau tidak ada ruang, waktu, dan energi. Hmm.

Kemudian 4 pelaku itu menggumpal dan timbullah big bang (ledakan besar). Big bang ini mengawali terciptanya ruang dan berjalannya waktu. Ruang dan waktu ini yang membentuk energi, dan yang kemudian membentuk massa (materi).

Setelah big bang, sebagian besar alam semesta tersusun atas neutron, proton, elektron, anti-elektron (positron), foton, dan neutrino.

Nah, kalau di tulisan Time Tunnel bercerita tentang kemungkinan adanya semesta paralel dengan paradoks perjalanan waktunya. Tulisan ini adalah sebaliknya, berisi sanggahan terhadap semesta paralel dan perjalanan waktu.

Kisah di atas adalah awalnya. Di tulisan pertama sudah dijelaskan bahwa semua unsur di alam semesta terdiri dari atom. Yang membedakan hanya susunan elektronnya saja. Dan elektron mempunyai sifat yang unik, yaitu bisa berada di 2 tempat sekaligus. Alih-alih berpraduga seperti fisikawan di tulisan pertama, kali ini kita diajak bermain-main dengan probabilitas.

Permisalan (bahasa apa permisalan itu? hehe). Perumpamaan maksudnya. Jika sebuah mata uang dilempar maka probablitas muncul gambar kepala atau angka bisa 2 atau 3 kali. Tapi seandainya yang dilempar mata uang dalam jumlah yang banyak, probabilitasnya tidak bisa diukur seperti itu. Bingung? Sama.

Jadi begini..hahaha. Sejujurnya perlu waktu lama untuk berpikir di bagian ini. Biar sudah diterangkan berkali-kali oleh 2 teman diskusi itu, tetap aja prosesornya lambat memproses.

Artinya, satu elektron memang bisa memiliki keadaan kuantum yg berbeda dalam satu waktu (dalam hal ini berada di dua tempat yg terpisah di waktu yg sama), tapi kalau sekumpulan elektron tidak bisa.
Iya, tapi kenapa? Itu juga pertanyaan yang berdengung-dengung di telinga saya.

Ternyata, karena di sini ada prinsip ketidakpastian Heisenberg. Seperti perumpamaan mata uang itu. Kalau kita melempar mata uang, kita punya peluang mendapat kepala atau angka. Kepala dan angka bisa kita ibarakan sebagai poisisi elektron. Jadi sebelum mata uang kita lempar, kita tidak tahu posisi elektron kita. Misalnya kalau yg keluar kepala, elektron kita akan muncul di semesta paralel A, kalau angka di semesta paralel B. Tapi kalau sekumpulan elektron, seperti yg membentuk unsur, asumsi itu tidak bisa dipakai.

Atau dengan kata lain:
Kita tidak mungkin bisa memastikan dimana elektron berada. Apabila kita bisa mencari informasi keberadaan (posisi) elektron dengan sangat teliti, maka kita akan kehilangan kepastian mengenai momentumnya, yang artinya sulit menentukan di mana elektron itu berada pada waktu berikutnya. Sebaliknya, jika kita mengukur momentumnya dengan sangat teliti, maka kita akan kehilangan kepastian mengenai keberadaan elektron.

Pertanyaan berikutnya: “Kenapa nggak bisa?” Hehehe, bukan saya kalau nggak ngeyel. Pasti 2 orang itu sabar sekali menghadapi saya ya? Atau sebaliknya? ^-^ Tapi sepertinya sih tidak. Karena kalau tidak sabar tidak akan ada tulisan ini kan?

Sederhananya: tubuh kita tersusun atas atom, dan atom tersusun atas elektron. kalau masing-masing elektron yang menyusun tubuh kita itu bisa berada di mana-mana dalam satu waktu, ya praktis tubuh kita hancur donk. Sebagian elektron (mata uang) yg membentuk kita di semesta A, sebagian lagi di semesta B, sebagian di C, dst …. tercerai berai lah.

Seperti di awal, maka waktu tidak pernah bergerak mundur.

Oh iya ya. Nah, lebih mudah kan memahaminya? Untuk itu saya memilih menyerap inti sari dari berbagai sumber bacaan yang kita baca dengan menuangkannya dalam sebuah diskusi dan kemudian menuliskannya kembali.

Menyenangkan bukan mengetahui dan belajar hal-hal yang baru? Seize the day

Mas Dhani, is your turn giving a comment here. Tulisan mas Dhani diobrolan kita saya kutip di sini ya. Many thanks as usual for partner and best friend.

Time Tunnel

Mesin waktu. Pernahkah membayangkan diri kita mampu kembali ke masa lampau dan mengubah takdir kita sendiri?

Saya ingat, saya pernah melihat film dengan tema-tema seperti ini. Bagaimana seseorang dapat kembali ke masa lampau dengan bantuan sebuah mesin. Mengubah takdir mereka sendiri dan kembali lagi ke masa depan. Mungkinkah?

Baiklah, bagaimana kalau kita berfantasi sebentar saja?
Oya, sebelumnya, agar tidak salah menginteprestasikan, tulisan-tulisan ini hanya sebuah catatan dari berbagai sumber bacaan dan obrolan ringan kami (partner, sahabat dan saya), bukan sebuah kesimpulan pribadi.

Versi satu:
semua di alam ini tersusun dari atom. Atom tersusun atas elektron (dua lainnya adalah proton dan neutron). Dan elektron mempunyai sifat yang unik, yaitu dapat berada di dua tempat sekaligus. Dengan demikian para fisikawan jadi berpikir kalau mungkin saja terdapat semesta lain di dimensi yang berbeda. Semesta ini sama dengan semesta yang kita diami sekarang tapi dengan skenario yang berbeda.

Alkisah ‘paradoks perjalanan waktu’.
Misalkan kita bisa kembali ke masa lalu. Lantas ketemu dg kakek kita saat masih muda. Lalu si kakek kita bunuh. Logikanya: kalau kita membunuh kakek kita, maka orangtua kita tidak akan pernah lahir, dan demikian pula kita sendiri. Tapi dalam teori semesta paralel ada jawabannya. Semisal kita membunuh kakek kita, maka akan ada semesta paralel yg terbentuk di satu semesta, si kakek tewas, orang tua kita tidak pernah lahir. Kita juga tidak lahir. Tapi di semesta yg lain, si kakek, bisa menghindar, dan semua berjalan seperti seharusnya. Jadi setiap kejadian di dunia akan melahirkan semesta-semesta paralel dengan skenario berbeda tapi pelaku yg sama. Aneh? Memang iya.

Versi dua:
Waktu tidak akan pernah bergerak mundur. Skenario awal penciptaan alam semesta, ada 4 pelaku. Ruang, waktu, energi (energi apa cahaya ya? wah, lupa. Nanti dikoreksi lah kalau salah, dan materi.

-to be continued — *ngantuk euy*

Aurora

Iseng liat aurora di youtube. Ditemani kawan yang tidak pernah bosan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Thanks mas Dhani .

Malam ini kami berbincang tentang Aurora. Apa sih Aurora itu?

Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Aurora

Aurora terjadi di daerah kutub selatan (tempatnya Pipi, si penguin pintar. Ayo, siapa yang belum mengenal Pipi? Lihat  blog nya di sini. Pipi juga sudah punya FB) dan kutub utara. Mengapa aurora hanya terjadi di daerah kutub ya? Nah, ini sekilas obrolan kami tadi malam.

Saya: Mengapa aurora hanya terjadi di daerah kutub?

Graifhan Ramadhani: Bumi kita ini diselubungi oleh sabuk radiasi, yg namanya sabuk radiasi van allen. Sabuk ini berfungsi untuk melindungi Bumi dari terpaan sinar kosmik dari antariksa. radiasi sinar kosmik ini berbahaya bagi organisme hidup. Nah, selain memancarkan energi (yg dilepas dalam bentuk foton alias partikel cahaya), matahari juga melepaskan radiasi dalam bentuk cahaya tidak kasat mata.
gelombang inframerah dan ultraungu begitu bertabrakan dg sabuk van allen, partikel2 ini dibelokkan ke arah kutub. Kemudian dg proses fisika (yg masih belum sepenuhnya kita tahu), partikel2 tsb berpendar. Itulah yg kita lihat sebagai aurora. Aurora ini tidak cuma bisa terjadi di Bumi, planet2 lain juga menyimpan aurora. Seperti yang pernah diamati misalnya di Jupiter dan Saturnus.

S: Tapi kenapa dibelokkan ke arah kutub? Berbahayakah aurora itu bagi manusia?

GR : Auroranya tidak berbahaya. Tepatnya secara fisik tidak berbahaya, tapi secara elektronis iya. Karena kita sekarang sudah sangat tergantung dg satelit komunikasi dan sistem kelistrikan. Kalau semua itu terganggu ya bubar deh.

Kalau soal kenapa dibelokkan ke arah kutub, sepertinya sabuk van allen (yg berfungsi sebagai perisai itui) punya bentuk yg unik (lonjong ke arah katulistiwa, dan tipis di arah kutub), tapi proses fisika dibalik semua itu sampai sekarang banyak yg masih belum dipahami. Pengetahuan kita ternyata masih sedikit sekali.

Oya, frekuensi aurora akan lebih tinggi di tahun 2012. frekuensi aurora yg terlalu tinggi itu sebenarnya bisa dibilang isyarat bahaya. pertama, untuk satelit yg sedang mengorbit. Kedua untuk powe plant di daerah sekitar kutub aurora itu berkorelasi dg semburan partikel dari matahari. Partikel2 tsb bertambaran dg sabuk radiasi di sekitar bumi (dikenal dg nama sabuk radiasi Van Allen). Partikel2 ini bisa membahayakan satelit2. Bayangkan kalo yg kena satelit komunikasi. Jika sampai mencapai bumi, bisa mengganggu power plant dan hasilnya bisa mati lampu (blackout). Ini pernah terjadi waktu solar max yg lalu. Canada sampai mati lampu gede2an.

Aurora ini terjadi 11 tahun sekali, ketika terjadi peningkatan aktifitas pada matahari. Ingin liat aurora? Nah, aurora bisa diliat di beberapa negara seperti Australia bagian selatan, Antartika (Yup, Pipi again) dan Chile. Aurora di kutub selatan ini namanya Aurora Australis. Dan Aurora utara namanya Aurora Borealis. Bisa di lihat di negara Rusia bagian utara, Greenland, dan Amerika Utara, termasuk Canada dan Alaska, AS.

Kira-kira, mungkinkah Aurora terjadi di Indonesia?

update:

Menurut GNFI(Good News From Indonesia) pada thn 1909, warga Jakarta disuguhi pemandangan luar biasa di langit, yakni ‘Aurora Borealis’.

Entah, saya belum berhasil mengetahui kebenarannya. Jika memang iya, oleh sebab apakah?

Kawan, benar adanya beberapa ilmuwan yang mengatakan untuk dekat kepada tuhan, pelajarilah ilmu pengetahuan. Tanda-tanda kebesaran dan keagungan-NYA tersebar di seluruh alam semesta dengan segala isinya.

180px-red_and_green_aurora
sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Aurora_(astronomy)

Teori Evolusi

Beberapa hari yang lalu saya chatting dengan seorang teman. Entah kenapa, obrolan kami sampai kepada teori evolusi. Yang akan saya ceritakan di sini adalah hasil bincang-bincang saya dengan Beliau. Dan jika ada komentar baik berupa pertanyaan atau perdebatan saya tidak akan menjawab. Mohon maklum karena saya tidak memahami sains. Alasan saya menuliskannya di sini adalah sebagai pengingat. Mungkin saja, suatu hari murid saya bertanya, kan? Sebelumnya, terima kasih atas kesediaan mas Dhani mengijinkan saya mempublish obrolan kita.

Graifhan: aku kira pemahaman ttg evolusi itu yg mesti diluruskan.

  • evolusi tidak identik dg Darwin
  • evolusi tidak mengajarkan kalau manusia berasal dari kera
  • evolusi itu bukan hasil utak-atik-gathuk para ilmuwan, tapi lahir lewat metodologi ilmiah
  • teori evolusi yg sekarang sudah beda dg teori evolusi di ‘the origin of species’
  • dan topik tersulitnya: evolusi tidak bertentangan dg agama

me: Aku tanya kakakku yang kebetulan guru biologi. Aku tanya bagaimana ketika dia mengajarkan biologi? Dia bilang sekarang guru memberikan ada berbagai pendapat yang berkaitan dengan teori evo ini. Masing-masing diliat dari sudut pandang yang berbeda.

Graifhan: ya, seharusnya memang demikian. sains itu mengajarkan orang berpikir dg logika ilmiah. kalau memang teori evolusi itu salah, ya biarkan para siswa mengetahui argumen ilmiahnya bukan hanya mengatakan ‘teori evolusi tidak sesuai dg Qur’an, dan pasti salah’.

me: sebenarnya missing link itu sudah ditemukan atau memang tidak ada sih? Aku ingat cerita jerapah dr teori darwin. Dan ada beberapa artikel atau jurnal yang menjelaskan bahwa dasar teori darwin itu memang terbukti. Ya, semisal makhluk hidup yang beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Jika saalh satu anggota badan tidak berkembang dengan baik atau tidak digunakan maka akan mengalami perubahan bentuk dan ya seperti itulah. benar tidak sih?

Graifhan
: pada dasarnya benar. di Cosmos -nya Carl Sagan (udah baca belum?) ada cerita jenis kepiting di jepang yg cangkangnya kalo dilihat mirip seperti wajah manusia. Lantas ada mitos setempat yg melarang para nelayan utk menangkap kepiting jenis ini krn dipercaya merupakan penjelmaan orang suci mereka akibatnya kepiting uyg bentuk cangkangnya lebih mirip wajah manusia, punya kecenderungan untuk survive ketimbang kepiting yg cangkangnya biasa2 saja lama kelamaan, kepiting yg tersisa cangkangnya makin mirip wajah manusia. ini kan juga evolusi. seleksi alam. makin mirip cangkang kepiting itu dg wajah manusia peluangnya utk survive makin besar. ya, memang tidak ada missing link. yg ada adalah perubahan gradual yg sangat halus jadi memang tidak kelihatan

me: Lantas bagian yang tersulit nih. Apakah keberadaan manusia juga hasil dari evolusi itu?

Graifhan: teoretis iya. tapi bukan seperti yg dikira banyak orang, dari kera lantas perlahan2 berubah jadi manusia

me: Jadi dari apa? dan bagaimana?

Graifhan: anggaplah satu pohon evolusi. manusia dan kera itu adalah ranting dari cabang yang sama. dulu pak Rovicky jg pernah nerangin. bisa mulai dari sini: http://rovicky.wordpress.com/2008/01/31/evolusi-dari-teori-evolusi/

me: Ok. Satu ranting itu arrtinya sejajar. Induknya?

Graifhan: bisa jadi salahsatu spesies yg pernah hidup di masa lampau. ini seperti main puzzle saja. Kita punya gambaran spesies yg pernah hidup dulu dan sekarang. kita juga tahu struktur genetis dari mahluk hidup sekarang. kita tahu bahwa ada kemiripan struktur genetis antara manusia dan kera besar. nah, dari sana kita bisa menyusun gambaran. tentu saja ini masih gambaran kasar. Mekanisme evolusi bukannya spesiasi, mekanisme evolusi bukanlah munculnya spesies-spesies baru. Setelah melalui beberapa (kombinasi dan variasi) mekanisme, serta melalui waktu yang cukup lama barulah nantinya akan muncul spesiasi. Tapi masalahnya, baimana rumus spesiasi ini masih belum ada yg tahu. Pada intinya, kemunculan spesies baru itu adalah proiduk_akhir dari berbagai mekanisme evolusi.

me: induknya adalah spesies yang pernah hidup di masa lampau. Jadi si induk ini merupakan cikal bakal tumbuhnya berbagai macam ranting, begitu? Di gambarnya p rovicky kan berupa ranting2 tuh. Jadi anggaplah semua ranting tumbuh bersama tanpa ada akar utamanya (di gambar seperti itu kan?). Artinya, sampai saat ini kita belum tahu di spesies induk itu? Atau bagiamna ya?

Graifhan: sangat mungkin spesies induk itu adalah mikroba. mikroba itu muncul dari ‘sup organik’ pasca terciptanya Bumi. hmm, kayaknya Kosmos Carl Sagan sempat cerita banyak deh. coba baca aja bukunya. dan kalo sempat, coba pinjam buku2 Dawkins. Pada intinya: banyak orang yg mengira evolusi itu cuma mutasi + seleksi alam padahal ada banyak mekanisme lain termasuk kombinasi dan variasinya

me: Oýa aku ingat soal cerita si sup itu. Ada di buku sains ku waktu SD.

Sayangnya, obrolan berhenti sampai di situ. Karena sudah larut malam dan saya belum shalat :). Tapi, obrolan tadi mengingatkan kenangan di waktu kecil. Ketika begitu banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Dan ketika saya duduk di SMA pertanyaan itu bertambah banyak ketika guru biologi menerangkan teori darwin. Ketika itu saya memberanikan diri untuk mempertanyakan ada di posisi mana agama dan sains? Kenapa begitu berbeda? Saya ingat, ketika itu guru saya menjawab, pisahkan dahulu sains dengan agama. Dan sampai saat ini ilmuwan kita masih mencari tahu. Karena ada suatu rantai yang terputus di sini. Ya, sampai di situ saja pergumulan saya dengan sains. Saya tidak berani memikirkankannya lebih jauh. Karena tiba-tiba ada rasa takut dan kegelisahan yang cukup mengganggu.

Walaupun terlihat telat, tak apalah. Tak ada yang terlambat untuk kata belajar, bukan?

Mas Dhani, terima kasih banyak ya. O’ya, saya sedang membaca cosmos lho. Karena diiming-imingi kemiripan dengan bahasa Andrea Hirata itu, hehehe.

Setan Angka

Setan Angka ini adalah judul buku yang membahas sebuah petualangan matematika. Mengenalkan dan belajar matematika dengan cara yang tidak biasa. Baru membaca 1 bab tapi nampaknya cocok digunakan sebagai pendekatan untuk pembelajaran matematika.

Jadi ingat dengan blog Bapak ini, tulisan-tulisannya mengenai matematika dipaparkan secara ringan dan menarik. Salut. Nah, buat yang merasa matematika itu menakutkan coba deh lihat dan baca blog Beliau. Dijamin tidak mengecewakan. Dan buat para guru, ini bisa jadi metode pembelajaran matematik dalam KBM Anda.