Alternatif Materi TIK KTSP Erlangga

Baiklah, teman, saya mendapat banyak pertanyaan perihal bagaimana menyiasati materi TIK yang ada di buku KTSP Erlangga sehubungan tidak adanya akses internet.

Saya coba paparkan satu persatu ya.

  • Kelas 1 SD

Hal 34. Pembelajaran ini melatih ketrampilan menggunakan mouse. Alternatif yang diberikan jika lab komputer sekolah Anda tidak terhubung ke Internet adalah beberapa permainan edukasi yang sejenis. Lihat di hal 36. Semua program pengganti itu dapat diunduh di blog ini melalui halaman Erlangga.

Hal 52. Dapat menggunakan program pengganti yang ada di halaman 36. Program-pogram tersebut dapat digunakan berulang kali. Insya Allah akan saya sisipkan program ketrampilan mengetik dan program free lainnya. Atau Anda dapat mencarinya sendiri di Internet.

Hal 57.  Anda bisa meminta siswa berdiskusi dengan materi yang Anda tentukan. Dalam contoh temanya tentang makhluk Hidup dan Benda Mati. Ajak siswa berdiskusi. Selanjutnya berikan tugas kepada mereka untuk membuat daftar benda-benda yang termasuk dalam makhluk hidup dan benda mati.

  • Kelas 2 SD

Hal 45. Tema: Membuat skenario. Anda bisa menggunakan bantuan program pengolah kata sederhana dan program pengolah gambar, seperti Drawing For Children. Akan lebih baik jika guru sudah mempunyai contoh yang dapat dilihat anak-anak, untuk memancing minat mereka.

Hal 65.  Sama seperti uraian saya sebelumnya. Ajak siswa berdiskusi mengenai kebersihan. Diskusi boleh berkelompok.  Minta siswa mencatat hasil diskusi mereka. Boleh juga setiap kelompok mempresentasikan karya mereka.

  • Kelas 4 SD

Hal 14. Guru dapat mempersiapkan tabel perkalian yang telah dibuat. Perlihatkan kepada siswa dan katakan kepada mereka bahwa kita akan membuat tabel perkalian sendiri. Abaikan untuk akses ke internet jika koneksi tidak tersedia.

Hal 52. Guru dapat mengajak siswa untuk melakukan pengamatan di lingkungan sekolah. Minta mereka untuk mengamati jenis sampah yang berserakan di kelas, kantin, lapangan sekolah, perpustakaan atau tempat lainnya (Pilih 3 tempat yang menjadi objek pengamatan). Kemudian mengumpulkan data dan mencatatnya di komputer. Selanjutnya, lakukan praktik seperti di halaman 48. Atau Anda dapat memilih tema yang berbeda, misalnya mengamati jenis makanan atau minuman yang dijual di kantin. Atau jenis buku apa saja yang ada di perpustakaan, dan lain-lain.

Hal 63. Minta siswa untuk membaca satu buah buku (Boleh berupa tugas sebelum materi ini diberikan di kelas). Berikan tugas kepada mereka untuk menulis salah satu tokoh favorit mereka di cerita tersebut.  Dan jangan lupa sertakan pesan moral yang ada dalam cerita. Selanjutnya mereka dapat mengetikkan tugas mereka di komputer pada saat pelajaran komputer berlangsung.

Hal 88. Minta siswa berkelompok. Ajak mereka berdiskusi mengenal bagian tubuh serangga. Minta setiap kelompok untuk membahas satu jenis serangga. Selanjutnya, buat latihan tabel bagian tubuh kupu-kupu (jika serangganya kupu-kupu), seperti yang ada dalam contoh di halaman 89.

Bapak/Ibu guru, intinya jangan terpaku pada yang ada di buku. Jika fasilitas tidak memungkinkan Anda bisa saja mengubah atau membuat variasi sendiri yang sesuai dengan kondisi siswa dan fasilitas yang ada. Materi dalam buku dapat dijadikan sebagai pemicu untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Dan saya kira pelajaran komputer tidak selalu harus berhadapan dengan komputer. Ada banyak cara untuk berinteraksi, seperti: diskusi, membuat prakarya, melakukan permainan yang melibatkan gerak motorik, dsbnya.

Oya, untuk kelas 3 SD ditunda dahulu, karena saya keabisan bukunya.. hehe. Nanti insya Allah menyusul ya.

Dan keterbatasan fasilitas sekali lagi bukanlah halangan. Ada kalanya itu justru mendatangkan ide kreatif. Salam saya buat Anda semua. Semoga tulisan ini cukup membantu rekan-rekan. Dan terima kasih telah menggunakan buku Erlangga :).

Sosialisasi Mapel TIK

Hari minggu saya berangkat ke Semarang untuk kemudian menuju Kudus, dalam rangka Sosialisasi Mapel TIK SD dari Penerbit Erlangga. Ya, ini adalah rangkaian tugas promosi buku seperti biasanya. Sampai di Semarang saya dijemput oleh Pak Yus, asmen Erlangga Kudus. Perjalanan menuju Kudus ditempuh dalam waktu 1.5 jam. Sampai di Kudus jam 9 malam.

Keesokan pagi saya bersama tim Erlangga menghadiri acara yang dipenuhi oleh sekitar 80 peserta, yang terdiri dari kepala sekolah dan guru. Kehadiran saya di sini sekedar berbagi pengalaman dalam mengajarkan TIK di kelas.

Hari ini saya memulai presentasi dengan penjelasan Apa itu TIK. Dahulu kita mengenalnya dengan pelajaran komputer. Nah, apa yang mendasari perbedaan penyebutan dari pelajaran komputer menjadi TIK? Perbedaan ini akan berhubungan dengan cara kita mengajar nantinya. Presentasi kedua, memaparkan Kurikulum TIK KTSP dari penerbit Erlangga. Selama kurang lebih 5 jam saya berbicara dengan memberikan selingan permainan (Ini tidak boleh lupa :)). Permainan yang saya berikan adalah permainan konsentrasi yang juga dapat diterapkan pada anak didik kita. Permainan ini biasanya saya berikan kepada murid di sekolah. Pak Agus, mengingatkan saya pada ide permainan ini ketika saya meminta masukan dan saran mengenai ice breaker di facebook :). Terima kasih Pak.

Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Bapak/Ibu guru adalah sebagai berikut: (Berhubung saya tidak mencatatnya, maka cukup yang terekam oleh ingatan. Dan dengan bahasa yang tidak serupa tapi mempunyai maksud yang sama).

  1. Bagaimana mengajarkan komputer sedangkan sekolah hanya mempunyai satu komputer?
  2. Anak-anak di sekolah kami baru mengenal komputer, sebaiknya apakah mereka semua (murid dari kelas 1 sampai kelas 6) diajarkan dengan buku TIK SD kelas 1?
  3. Untuk mengajar TIK apakah harus guru dari latar belakang TI?
  4. Apakah anak-anak Sekolah Dasar juga harus belajar mengetik 10 jari?
  5. Bagaimana langsung mengajarkan anak seperti yang ada di buku ini sedangkan mereka sama sekali belum bisa menggunakan komputer?
  6. Saya coba menjawabnya. Jika ada yang kurang atau ingin ditambahkan silakan rekan guru yang lain bersedia men-share-nya di sini.

    1. Ini adalah pertanyaan yang paling sering saya temui. Saya sangat memahami betapa sulitnya mengajar dengan fasilitas yang minim. Saya mencoba membagi pengalaman ketika dahulu saya diminta mengajar di sebuah sekolah terbuka di Bandung. Ketika itu saya dan rekan berinisiatif untuk membawa laptop milik kami untuk mengajar TIK. Hari pertama, saya minta semua anak berkumpul. Saya perlihatkan bagian-bagian komputer. Kemudian saya minta mereka mencoba, dari mewarnai gambar dan mengetik secara bergantian. Pelajaran itu saya ulang berkali-kali. Selingi dengan permainan. Misalnya minta anak mengarang lirik lagu. Anak yang lain mencari ide yang lainnya mengetik. Atau dengan mengerjakan latihan-latihan seperti yang ada di buku. Dan karena pelajaran TIK di SD tidaklah termasuk ke dalam pelajaran wajib, saya kira kita tidak harus mengejar target seperti pada mata pelajaran wajib lainnya. Artinya, lakukan saja semuanya perlahan-lahan. Jangan mundur karena sebuah keterbatasan. Saya kira tidaklah adil bagi anak-anak itu jika kita tidak mengajarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan di jaman mereka kelak. Ini juga salah satu kalimat penyemangat saya setiap kali saya terbentur pada keterbatasan fasilitas.
    2. Saya menyarankan jika memang seperti itu kondisinya, buat menjadi 3 jilid. Kelas 1,2, dan 3. Mengapa tidak semua kelas menggunakan buku kelas 1 saja? Saya berusaha mengurangi dampak kebosanan yang mungkin dialami pada anak-anak yang tingkatnya lebih tinggi. Saya memberi solusi seperti ini, untuk kelas 1 dan 2 menggunakan buku TIK SD kelas 1. Kelas 3 dan 4 menggunakan buku TIK kelas 2 dan kelas 5 dan 6 menggunakan buku kelas 3. Dan karena mereka benar-benar baru, maka saya memberikan solusi dengan membagi pertemuan. Jika satu buku diasumsikan habis selama 20 kali pertemuan, dan setiap pertemuan memakan waktu 35 menit maka alokasikan kira-kira 5 kali pertemuan untuk kelas 3 ke atas, mengajarkan dasar-dasar yang ada di buku TIK kelas 1. Istilahnya dipadatkan ya? Dan karena buku TIK jilid 1,2, dan 3 saya desain untuk lebih banyak menggambar dan mengetik, maka cukup mengajarkan penggunaan keyboard. Untuk melancarkan mouse ada beberapa program gratisan yang saya rekomendasikan ke mereka. Selanjutnya, mengikuti kurikulum yang ada di buku jilid 2 dan 3.
    3. Apakah mengajar TIK harus guru dengan latar belakang TI? Jawabannya bisa beraneka ragam. Tapi saat ini saya memilih tidak. Saya sendiri bukan dari latar belakang TI. Saya kuliah di ekonomi manajemen. Yang penting adalah kemauan untuk belajar. Dan mengajar TIK tidak hanya harus bisa menguasai teknologi, tapi mengajar TIK adalah mengajar semua mata pelajaran. Anda harus selalu belajar dan meng-update pengetahuan-pengetahuan baru, apapun itu. Anda juga harus terbuka dengan semua metode pengajaran baru. Learning is a must.
    4. Apakah anak-anak harus diajarkan mengetik 10 jari? Hmm.. saya kira tidak. Mengenalkan boleh-boleh saja. Kalau Anda mempunyai program gratisan yang menarik untuk melatih 10 jari ini kenapa tidak? Tapi kalau kemudian mengajarkan 10 jari kepada anak menjadikan sebuah siksaan untuk mereka, sebaiknya hindari dahulu. Saya sendiri lebih memilih untuk menumbuhkan antusias dan minat anak kepada mata pelajaran yang akan kita berikan sebelum memulai yang lainnya. Dan percaya deh anak-anak belajar dengan sangat cepat :). Mereka akan mudah beradaptasi.
    5. Jawabannya adalah imbangi dengan memberikan program-program edukasi yang dapat diunduh secara gratis dari Internet. Saya memberikan beberapa contoh program edukasi untuk melatih ketrampilan penggunaan mouse, menggambar, mewarnai, dan lain-lain. Dalam setiap pertemuan bagilah waktu antara materi utama, permainan dan kemudian selingi selalu dengan program-program edukasi. Tak apa diulang-ulang karena memang untuk melatih anak agar terbiasa menggunakan mouse. Dan permainan melatih anak untuk bersikap jujur, kerjasama, saling menghargai, dan nilai-nilai sosial lainnya.

      Di akhir acara, saya telah menyediakan CD yang di dalamnya saya lengkapi dengan file dan program edukasi (yang gratis, tentu saja) sebagai bahan pembelajaran. Ada banyak sekali material yang dapat Bapak/Ibu unduh dari Internet. Praktikan kepada anak didik Bapak/Ibu. Susunlah RPP yang sesuai untuk kemampuan dan kebutuhan anak-anak dan lingkungan sekolah. Yang mengenal mereka adalah Bapak/Ibu sendiri. Contoh RPP saya sisipkan juga di dalamnya. Saya yakin Bapak/Ibu bisa membuatnya lebih baik dari contoh itu sendiri.

      Saya senang bertemu dengan rekan-rekan pendidik di Kudus. Semangat dan antusiasme rekan guru membuat saya selalu yakin bahwa pendidikan di negeri ini akan semakin baik, insya Allah. Terima kasih kasih atas perhatian rekan-rekan dan mohon maaf atas segala kekurangannya. Mudah-mudahan kita bisa bertemu kembali, kalau tidak offline mungkin online? hehehe.

      Sosialisasi berakhir jam 12.30. Saya bersiap-siap kembali ke Semarang dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Sstt.. rahasia ya, saya sebenarnya paling takut dengan ketinggian dan itu termasuk naik pesawat. Tapi ada pepatah bijak mengatakan “Untuk menjadi berani kita harus mengalahkan ketakutan kita sendiri”. Hmm… i agree with that. Walaupun sebenarnya sulitt deh :).

      Untuk tim Erlangga Kudus, Pak Yustini dan Pak Hidayat serta rekan lainnya, terima kasih atas semuanya. Semoga sukses, Amin.

Situs Edukasi

Beberapa situs edukasi yang menarik:

(Dari buku TIK SD dari penerbit Erlangga. Penjabaran untuk tiap materi dan kelas dapat dilihat langsung dari buku tersebut)

  1. 4kids2play
  2. Playground
  3. BBC School Online
  4. Dot-to-dot
  5. Belajar menggunakan keyboard
  6. Ourselves
  7. Skenario
  8. Bersih itu Sehat , klik pilihan Tidying
  9. Operasi Hitung Perkalian
  10. Membuat Grafik
  11. Mengenal Bagian Tubuh Serangga
  12. Peta Dunia
  13. Peta Indonesia

Situs tambahan lainnya:

  1. Belajar menggunakan mouse.
  2. Mengajarkan HTML pada siswa sekolah dasar? Mengapa tidak? Yuk, liat di sini.

Silabus dan RPP TIK SD

Banyaknya permintaan untuk silabus dan RPP TIK SD membuat saya merasa perlu mensosialisasikan hal-hal berikut ini:

  1. Silabus TIK SD (KBK) dari penerbit Erlangga, dapat Anda unduh di sini
  2. Silabus TIK SD (KTSP) dari penerbit Erlangga, dapat Anda unduh di sini.
  3. Contoh RPP juga bisa Anda unduh di sini. Saya tidak bisa membuat semua RPP. Harapan saya, dengan melihat contoh RPP tersebut, Bapak dan Ibu dapat membuat RPP yang lebih baik dari yang ada sekarang, tentu dengan menyesuaikan kemampuan murid di sekolah bapak dan Ibu Guru.
  4. Saya tidak mempunyai baik silabus atau RPP selain dari mata pelajaran TIK.
  5. Maaf, saya tidak bisa mengirimkan file-file yang Bapak/Ibu butuhkan satu persatu melalui email. Semua file telah saya letakkan di blog ini dan bisa Bapak/Ibu guru unduh sendiri.

Untuk TIK SMP, karena saat ini saya mengajar TIK SMP, ada beberapa file yang mungkin dapat membantu Bapak dan Ibu guru, semuanya dapat diunduh melalu halaman ini.

Mudah-mudahan informasi di atas dapat membantu Bapak/Ibu guru dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Terimakasih dan semoga bermanfaat.

Dampak IT Terhadap Perilaku Anak

Di atas adalah judul tema yang saya persiapkan untuk mengisi seminar IT Park di sekolah BPK Penabur, Tangerang. Hmm, bertahun-tahun di Jakarta, bisa dihitung berapa kali saya ke kota ini. Jauh sangat. Rencananya acara akan dimulai jam 9.00. Sekitar jam 6 saya dan pak Dedy dari Erlangga berangkat. Kami mampir sebentar ke kantor Erlangga di Tangerang. Dan kemudian melanjutkan perjalanan ke sekolah Penabur. Belum banyak orang datang. Saya diberi tahu oleh panitia bahwa akan ada 3 pembicara. Pertama, 2 orang dari Telkom. Mereka akan membawakan materi Internet Sehat. Ibu Shintya, seorang psikolog dan juga wali dari orang tua murid SMP. Serta saya sendiri.

Presentasi pertama memaparkan ancaman-ancaman apa yang mungkin dihadapi ketika kita mengakses internet serta mengenalkan fasilitas internet sehat dari Telkom. Antara lain pemasangan proxy web filter internet-sehat baik untuk pengguna TELKOMNET Instan dan pelanggan Speedy.

Berikutnya, saya membawakan materi yang berjudul Dampak TI terhadap perilaku anak. Nah, saya patut berterima kasih kepada Fresh. Tidak menyesal saya datang ke forum ini karena banyak ilmu baru yang bisa dipelajari. Saya bercerita tentang generasi Z. Banyak sebutan untuk generasi ini, di antaranya: generasi millinenum dan New Silent Generation. Mereka ini adalah anak-anak kita yang berada di kisaran umur 11-20an tahun. Generasi yang aktif dalam sejarah internet. Sejak kecil mereka sudah mengenal Friendster, Facebook, youtube, dll. Mereka juga sudah mahir menggunakan google dan wikipedia untuk mengerjakan pekerjaan rumah serta kecanduan game online. Generasi Z ini dicirikan sebagai generasi yang anti-sosial, budaya instan, cuek, tanpa imaginasi, tidak berani mengambil resiko dan sunyi. Kenapa sunyi? Karena mereka tidak bisa berkomunikasi secara verbal. Selain sisi gelap yang melekat pada generasi ini tentu ada pula norma dan perilaku baru yang muncul. Untuk lebih lengkapnya Anda dapat mengunduh materi presentasi yang saya sisipkan di sini.

Pembicara ke-3 adalah Ibu Shintya. Ibu Shintya memaparkan solusi serta langkah yang bisa diterapkan untuk meminimalisir perilaku-perilaku negatif yang muncul pada anak-anak. Seperti menemani mereka ketika berselanjar di internet, meletakkan komputer di ruang publik, ataupun bergabung dengan situs jejaring pertemanan seperti Friendster atau FB. Kuncinya adalah mengenali dan masuk ke dalam dunia mereka.

Acara ini diakhiri jam 11.30. Dengan diantar Pak Indra, saya menuju Bintaro untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung dengan menggunakan travel. Impiannya sih bisa ikut pelatihan guru-guru di acara Smart Competition yang diadakan Telkom. Tapi, ternyata waktunya nggak nunut. Mereka sudah selesai. Tak apalah, next time, mungkin?

Terima kasih buat rekan-rekan di Erlangga, dan Bapak/Ibu pembicara (Jadi punya teman baru) serta kepada orang tua, guru, dan panitia dari sekolah BPK Penabur. Senang bertemu dengan Anda semua.

Glosarium

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan atau semester. Standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.

Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.

Unduh Silabus

Rekan-rekan guru yang saya hormati, untuk permohonan silabus maupun RPP silahkan langsung meng-unduh nya dari halaman erlangga yang ada di sini. Mohon maaf saya tidak bisa melayani permintaan kiriman melalui email satu persatu.

Dan mengenai penggunaan buku TIK KBK atau KTSP dari penerbit Erlangga, sepenuhnya pilihan Bapak/Ibu. Jika kurikulum yang ada di buku TIK KBK dirasa pas untuk siswa, silahkan dipakai. Dan sebaliknya. Saran saya, untuk murid-murid Anda yang belum mengenal dan terbiasa dengan komputer, buku TIK KBK adalah pilihan yang baik. Namun, jika murid Anda sudah akrab dengan teknologi ini Anda boleh mencoba buku TIK dengan KTSP. Saya rasa tujuan KTSP adalah memberikan kebebasan pada guru untuk menentukan pilihan yang terbaik bagi muridnya. Dan, Anda tentu lebih tahu yang terbaik bagi anak didik Anda.

Buku TIK SD sesuai standar KTSP

Rekan dan teman, buku TIK SD yang disesuaikan dengan standar KTSP dari penerbit Erlangga telah selesai seluruhnya. Untuk silabus dan contoh RPP dapat Anda unduh di sini. Mohon maklum untuk RPP tidak bisa saya buat seluruhnya.

Oya, saya lampirkan beberapa tambahan materi, yang mungkin Bapak/Ibu perlukan. Anda dapat meng-unduhnya di halaman yang sama. Saya akan cicil melalui blog ini.

Saya juga menyadari bahwa banyak kekurangan pada buku tersebut, untuk itu kritik dan saran Anda sangat saya harapkan. Terima kasih atas perhatiannya. Semoga bermanfaat.

update:

Teman, sepertinya ada kekeliruan di file silabus tik KBK jilid 2. File-nya tertimpa dengan silabus tik ktsp. Untuk sementara file silabus jilid 2 dengan standar KBK jangan diunduh dulu. Maaf kan ya.

Snapshot TIK

Untuk Anda yang berminat melihat cukilan dari buku TIK SD jilid 1,2,3 dan 4 dari penerbit Erlangga, Anda dapat meng-unduh file nya di sini. Kurikulum dari buku tik ini disesuaikan dengan standar KTSP.

Untuk jilid 5 dan 6 masih dalam proses editing. Mudah-mudahan bisa menyusul jika telah selesai. Untuk silabus akan saya susulkan kemudian.

Thanks Pak Joko buat kiriman file snapshot TIK SD nya.