Mengetik

Mengetik membosankan? Hmm, bagaimana kalau sambil bermain?

Kegiatan:

Tugaskan setiap siswa (atau berpasangan) menulis cerita di komputer mereka. Putar sebuah musik. Katakan pada mereka jika musik berhenti maka mereka harus berpindah komputer. Minta mereka untuk memperbaiki ejaan serta tanda baca yang ada di komputer teman, tanpa mengubah isi cerita. Dan melanjutkan cerita yang ada di komputer temannya. Lakukan berulang kali sampai siswa kembali ke komputer mereka masing-masing.

Sumber : Musical Computer

Kegiatan lanjutan:

Anda dapat membuat variasi lain dengan metode permainan yang sama. Misalkan minta siswa mengetikkan lirik lagu karangan sendiri dengan irama musik yang telah mereka kenal. Atau membuat puisi. Agar waktu tidak terlalu lama Anda dapat membatasi setiap satu baris ketikan selesai maka berikan aba-aba pindah kepada mereka.

Pilihan lainnya bisa dengan menugaskan siswa untuk mengubah format huruf saja (jenis huruf, ukuran, dan warna). Atau, Ah, Anda pasti punya banyak ide lainnya yang lebih menarik, bukan? 🙂

Database

Menurut kamus komputer dan Teknologi Informasi bisa diartikan sebagai sekumpulan informasi yang disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu.

Wah, njelimet juga menerangkan hal ini ke siswa ya. Bagaimana jika kita coba dengan permainan ini?

  1. Ajaklah anak-anak duduk di lantai membentuk lingkaran.
  2. Peganglah sebuah pensil dan tanyakan kepada mereka benda apa saja yang berhubungan dengan pensil.
  3. Mereka mungkin saja memberikan jawaban antara lain buku, penghapus, peruncing pensil, dll.
  4. Berikan pertanyaan lain, mis hewan yang hidup di darat dan di air.
  5. Jelaskan kepada siswa bahwa apa yang telah mereka lakukan di atas adalah mengumpulkan informasi, dstnya (merujuk dari pengertian database, lihat tulisan di atas)

 Kegiatan:

Untuk kelas 1-2 SD, dengan menggunakan program pengolah gambar (Paint, Drawing for children) minta mereka mengumpulkan gambar sesuai dengan informasi yang Anda minta. Misalkan hewan yang hidup di darat dan di air.

 darair.JPG

Untuk kelas yang lebih besar, gunakan program pengolah kata. Ajarkan siswa langkah-langkah membuat tabel. Ketikkan informasi yang Anda minta.

hewan1.JPG 

Kegiatan lanjutan:

Boleh mulai dikenalkan dengan program database sesungguhnya, seperti MS Access.

What every teacher should know about technology

Tidak bisa disangkal lagi, teknologi telah merasuk ke dalam keseharian hidup manusia, begitu juga ke dalam lingkungan sekolah. Tentunya, peranan guru dalam KBM dapat memberikan nilai lebih kepada gaya belajar siswa dengan adanya teknologi. Untuk itu, faktor apa saja yang harus dikuasai oleh seorang guru dengan teknologi itu sendiri? Mau tahu jawaban lengkapnya? Coba masuk ke sini. Terima kasih buat pak Agus yang telah merekomendasikan situs ini :).

Sort dengan pengolah angka

Sort atau bisa diartikan pengurutan. Urutan ini dapat disusun berdasarkan kriteria tertentu, seperti Ascending, Descending dan keyword.

Salah satu penggunaan fasilitas sort ada pada perangkat lunak pengolah angka. Bagaimana menerangkan penggunaan sort kepada siswa? Yuk, kita lakukan sambil bermain.

Bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok. Masing-masing kelompok membentuk barisan. Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk menyusun barisan dimulai dengan nama siswa yang berawalan huruf A sampai Z. Ketika guru memberi aba-aba “Mulai”, masing-masing kelompok berusaha menyusun barisannya. Jika siswa sudah saling mengenal maka permainan ini dapat dengan mudah diselesaikan. Bila terdengar aba-aba “Berhenti!”, maka semua kegiatan dihentikan. Kelompok yang tercepat dan paling benar susunannya dialah yang menang.

Guru dapat memberi perintah lainnya, seperti menyusun barisan sesuai dengan tanggal kelahiran, huruf awal Z-A, dan seterusnya. Waktu yang dialokasikan untuk permainan ini cukup 20 menit.

Selanjutnya, guru dapat berdiskusi dengan anak-anak mengenai permainan yang telah dilakukan. Hubungkan dengan teori pembelajaran yang akan dipelajari hari ini.

Kegiatan lanjutan:

Minta siswa mengumpulkan nama depan teman-teman mereka, tanggal lahir dan bulan kelahiran. Biarkan mereka saling mewawancarai rekannya :). Berikutnya, tugaskan mereka untuk membuat tabel di program spreadsheet. Isikan judul kolom dengan Nama, tanggal lahir, dan bulan kelahiran. Lengkapi dengan data yang ada. Setelahnya, ajari siswa menggunakan menu sort. Apa data yang harus diurutkan? Terserah Anda dan siswa.

catatan:
Permainan ini dipraktikkan oleh seorang guru sewaktu acara di sragen kemarin, thanks Pak buat masukannya dan mengingatkan saya untuk menuliskannya di sini

Silabus TIK Sekolah Dasar

Untuk teman dan rekan guru yang membutuhkan silabus TIK kelas 3 SD dari penerbit Erlangga (sebelumnya mohon maaf atas keterlambatan pembuatan silabus ini) Anda dapat mengunduh file-nya di sini. Dengan demikian keseluruhan silabus TIK SD dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 file-nya dapat Anda unduh di halaman yang sama.

Untuk modul internet telah saya tambahkan dari kelas 4 sampai dengan kelas 6 SD, dengan beberapa perubahan dari modul sebelumnya.

Sementara untuk silabus TIK SMP, Anda bisa unduh di sini. Hanya saja ini silabus untuk program pengolah animasi. Materi dirancang untuk diberikan pada siswa kelas 8 di semester genap. Sementara ini dulu ya teman-teman. Semoga bermanfaat.

Purwokerto

Purwokerto adalah kota kedua yang saya kunjungi masih dalam rangka road show. Perjalanan kali ini tidak menggunakan pesawat, jadi pilihannya adalah kereta api. Berangkat dari Gambir jam 5 sore dan sampai stasiun Purwokerto jam 10.10. Sampai di Purwokerto sudah dijemput oleh Bapak Sulis dan Bapak Sigit dari Erlangga. Sudah malam tentu saja dan mereka masih juga menawarkan makan malam. Saya menolak dan mereka kembali menawarkan snack ^-^. Terima kasih ya Pak Sulis dan pak Sigit.

Pagi hari bersiap-siap dan sekaligus check out, karena saya akan langsung kembali ke Jakarta. Saya dijemput tim erlangga jam 7.30, mampir sebentar ke kantor erlangga di Purwokerto. Hm, kantor baru. Perjalanan diteruskan menuju lokasi seminar diadakan. Letaknya di kedungbanteng, sebuah kecamatan di kabupaten Banyumas. Seminar kali ini mengambil tema “Pengembangan Pembelajaran dengan Multimedia”, dihadiri oleh sekitar 290 (atau lebih ya?) guru TK dan SD. Berbeda seperti ketika di Sragen, kali ini saya bukanlah satu-satunya nara sumber. Panitia untuk acara ini PKG UPK. Ada 3 nara sumber, dari kepala UPK dan pengawas SMP. Acara dijadwalkan dari jam 8 sampai jam 13.00. Tapi ternyata mulur, baru mulai jam 9. Sejatinya, masing-masing nara sumber diberi waktu 2 jam. Saya dijadwalkan jam 11 sampai jam 12.

(2) Bersama tim Erlangga Purwokerto (Pak Sigit, bapak Jefry, dan bapak Sulis serta guru-guru dari kecamatan kedungbanteng)).

Sepertinya, penyaji pertama dan kedua asyik sekali dengan bahan presentasi mereka. Beliau tidak menyadari waktu yang telah ditetapkan. Pada saat yang bersamaan, ada sms masuk dan mengabarkan jadwal keberangkatan kereta dari Purwokerto ke Jakarta tersedia jam 1 dan 8 malam. Tidak mungkin jam 8, karena sampai di Jakarta menjelang pagi dan saya pun harus mengajar. Jam 1 lebih masuk akal karena saya selesai jam 12. Oke, saya ambil jam 1.

Saya mengabarkan kepada panitia bahwa saya akan naik kereta jam 1. Salah seorang dari mereka mengatakan, seharusnya saya diplot untuk bagian kedua, bukan ketiga. Hmm. Selanjutnya, panitia memberikan pesan tertulis kepada moderator untuk mengingatkan penyaji akan waktu. Moderator terlihat ragu-ragu menegur penyaji, mungkin tak enak hati. Akhirnya, pesan tersampaikan. Apakah Beliau langsung menutup presentasi-nya? Belum, sedikit lagi..hehe.

Sampai bagian saya, hemm, mau ngomong apa ya? Kok serasa linglung begini? Ok, lembar presentasi sudah dijalankan dan saya memilih untuk berdiri dan berjalan mendekati audience. Jangan-jangan saya bisa tidur kalau harus ngomong terus sambil duduk manis di depan :). Sambil mata tidak lepas dari menatap jam yang ada di pintu masuk ruangan saya memberikan pemaparan secara singkat. Saya bicara terlalu cepat? Hehehe, tanyakanlah pada rekan-rekan di sragen. Oke, pelan-pelan.

Terima kasih buat tim erlangga Purwokerto serta rekan-rekan guru dari Purwokerto.  Oh ya, Asmen dari Purwokerto, bapak Iwan, sedang sakit, sehingga Beliau tidak bisa menghadiri acara ini. Semoga cepat sembuh ya, Pak.

Btw, bahan presentasi di atas akan saya upload di slide share. Saya juga memperlihatkan contoh pembelajaran sederhana yang dapat dibuat dengan program presentasi. Oh ‘ya, Anda juga dapat mengunduhnya di sini. Itu hanya contoh saja ya, saya memang tidak sempat mengemasnya dalam bentuk yang lebih menarik. Tapi, mudah-mudahan masih layak guna.

Di sesi tanya jawab, ada pertanyaan yang diajukan kepada saya, seperti ini:

Jika sekolah memberikan pengajaran dengan multimedia tapi karena di sini kan banyak yang tidak mempunyai komputer di rumahnya, terus bagaimana mereka bisa belajar? Nah, bagaimana menyiasati kondisi yang seperti ini?

Saya coba menjawab. Komputer dengan sarana multimedia hanyalah sebagai alat bantu. Multimedia digunakan untuk membantu anak memahami pelajaran yang sulit atau abstrak. Sebagai misal, anak belajar tentang luas persegi panjang. Jika guru hanya menerangkan dengan ceramah, anak mungkin akan kesulitan membayangkannya. Namun jika dibantu dengan multimedia, anak akan lebih mudah menangkap apalagi jika diselingi dengan permainan. Lantas, apa yang dia pelajari di rumah? Bukan multimedia-nya tapi konsep menghitung luas persegi panjang itulah yang terekam dalam otaknya. Sehingga diharapkan anak dapat menyelesaikan masalah atau pelajaran yang dia dapat dari sekolah.

Menyambung Pertanyaan

Menyambung pertanyaan yang belum terjawab.

Bagaimana strategi mengajar komputer kepada anak dengan jumlah komputer yang terbatas. Cerita lengkapnya seperti ini.
Bapak guru ini di sekolahnya mempunyai 8 komputer dengan 40 siswa. Jadi, ketika pelajaran komputer, siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama, praktik, dan yang lainnya teori. Namun kendalanya adalah ketika Beliau mengajarkan praktik maka anak-anak yang mengerjakan teori ribut. Pun sebaliknya.

Ada beberapa alternatif yang bisa diterapkan. Pertama, coba lakukan koordinasi dengan rekan guru bidang studi lain apakah memungkinkan untuk bekerjasama. Saya pernah melihat sekolah dengan situasi yang seperti Bapak alami. Jadi, jam pertama ketika sebagian anak masuk ke lab komputer sebagian lainnya belajar art & creativity. Atau pelajaran lainnya. Memang pada akhirnya anak-anak hanya mendapatkan 1 jam pelajaran komputer. Namun itu lebih baik menurut saya.

Kedua, apakah ketika Bapak mengajar, Bapak tidak didampingi oleh seorang asisten, misalnya? Jika Bapak mengajar sendirian memang agak repot dengan situasi yang demikian. Hm, bagaimana jika kelompok anak-anak yang diberi teori diminta untuk menuliskan atau menggambarkan sebuah proyek yang akan mereka buat di komputer nanti. Jadi, semacam sketsa dasar saja. Sehingga ketika di depan komputer mereka sudah tau apa yang harus dilakukan. Untuk anak yang praktik, tak apa dilakukan secara spontanitas. Untuk melatih kreativitas mereka juga. Sebisa mungkin, baik kelompok yang praktik terlebih dahulu atau yang mendapatkan teori, dibuat bergantian masuknya setiap minggu.

Yang lainnya mungkin Bapak bisa menyiapkan semacam bingo atau bahan latihan yang berupa permainan sekaligus bahan evaluasi untuk mereka. Bisa berupa gambar-gambar perangkat komputer yang harus diberi nama. Dan lain sebagainya.

Apalagi ya, Pak? Sementara ini baru itu yang terlintas oleh saya. Insya Allah, kalau ada yang lainnya saya tulis di sini kelak. Oh ya, dua yang di atas itu sudah terjawab kemarin ya? 🙂 Semoga sukses, Pak.

Mengenai permintaan silabus dan RPP TIK SD. Silabus bisa diunduh dari site ini juga di halaman erlangga. Untuk RPP maaf saya belum sempat mengerjakannya. KBK dan KTSP bisa dibaca dari beberapa tulisan saya sebelumnya yang membahas mengenai hal ini.

Oleh-oleh dari Sragen

Alhamdulillah perjalanan ke Sragen berjalan lancar. Sampai di Solo saya dijemput oleh Asisten Manajer Erlangga Sragen. Mampir di kantor erlangga sebentar untuk kemudian meneruskan perjalanan. Kira-kira 1 jam kemudian kami tiba di kantor Sragen. Di sana telah menunggu rekan-rekan lain. Ngobrol-ngobrol sebentar untuk acara esok hari. Selanjutnya mengantarkan saya ke penginapan. Malam itu saya nggak bisa tidur, wah, padahal besok musti presentasi.

Keterangan gambar:

  1. Rumah dinas bupati Sragen
  2. Tempat saya menginap (Sejuk, karena kiri kanan hotel dikelilingi oleh hamparan sawah yang luas)
  3. Kantor Erlangga Sragen

Pagi-pagi saya sudah dijemput oleh Pak Nandar, asmen Erlangga Sragen. Menuju tempat pertemuan perasaan saya nggak karuan, campur aduk dengan badan yang rasanya melayang, karena kurang tidur. Peserta terdiri dari Bapak dan Ibu guru serta kepala sekolah sejumlah 100 orang. Setelah beberapa kata sambutan, akhirnya tibalah saat saya harus memberikan presentasi. Hm, apa yang saya presentasikan? Saya memperlihatkan beberapa skenario pembelajaran serta pendekatan Erlangga dalam pembelajaran TIK untuk anak sekolah dasar. Ada juga contoh-contoh beberapa proyek ketrampilan dan hasil karya dari beberapa anak didik saya. Selebihnya cerita mengalir seputar pengalaman mengajar TIK untuk anak-anak.

Ada kejadian yang lucu juga, yaitu ketika sebelumnya saya menanyakan kepada mereka apa yang dilakukan guru komputer jika listrik mati. Sebagian besar dari mereka memberikan teori. Nah, apa yang saya lakukan jika listrik mati? Jawaban saya adalah membuat permainan, bernyanyi, atau mengajak anak membuat kreasi,misalnya dengan origami. Well, tahukah apa yang terjadi selanjutnya? Tak berapa lama listrik padam. Saya sudah menduga apa yang terjadi berikutnya. Benar saja, tak lama ramailah mereka menagih teori saya tadi. Saya mengiyakan permintaan untuk memberikan permainan. Dan jadilah, saat itu ruangan ramai. Ternyata, anak-anak dan orang tua sama antusiasnya kalau disuruh main ya :D.

Jam 13.00 acara selesai. Karena adanya permintaan langsung dari sebuah sekolah, maka saya bersama tim erlangga datang berkunjung ke sekolah tersebut. Kepala sekolah ingin saya mensimulasikan pembelajaran TIK dengan murid-murid mereka. Dan selanjutnya bersosialisasi dengan rekan-rekan pengajar di sana. Kira-kira setengah jam saya mengajar TIK. Entah bagaimana, ya kok bisa ada kejadian salah satu anak di kelas itu menangis karena diganggu kawannya. Jadilah, saya berganti peran dulu untuk menenangkan peristiwa itu. Tanpa saya sadari, saya sudah larut dalam suasana mengajar dan sedikit lupa kalau di ruangan itu ada kepsek, guru, dan tim erlangga yang menyaksikan kejadian tersebut. Setelahnya, kami bersama-sama share pengalaman mengajar selama ini. Kalau dipikir-pikir dari pelatihan hari itu pertanyaannya lebih banyak mengarah kepada metode pengajaran TIK. Wah, saya bukan konsultan metode pengajaran lho hanya berbagi pengalaman mengajar saja. Jam 15.30 acara berakhir. Saya sudah niatkan bobo begitu sampai di hotel.

Yang terjadi adalah, setelah mandi dan leyeh-leyeh sebentar saya putuskan jalan-jalan, ceritanya mau cari sandal karena sepatu jebol dan mau berfoto-foto juga. Ndilallah, belum lama jalan hujan pun mengguyur kota kecil yang bersih ini. Sambil menuju jalan pulang, saya bersama bapak yang becaknya aku tumpangi sebentar-sebentar berhenti untuk mengabadikan kota yang rapih dan bersih dari sampah itu. Heran aku, kemana sampah-sampah itu dibuang ya? Jalanannya pun mulus. Ada lagi, setiap ada sekolah maka di trotoar diberi warna yang menyatakan wilayah itu adalah zona aman untuk anak-anak, maka diharapkan berhati-hati. Kalau kata rekan di erla, misalkan terjadi kecelakaan di area itu maka denda dan hukumannya bisa dua kali lipat. Kalau di Jakarta dan Bandung senangnya dibikin polisi tidur tapi ngebut ya tetap aja.

Hari kedua, praktik komputer di dua tempat. Jadilah saya bergantian di dua tempat itu. Untunglah sebelum pingsan..hehe, diputuskan agar saya kembali memberikan pelatihan untuk guru-guru sedangkan untuk kepala sekolah ditangani oleh tim Erlangga sendiri.

Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti road show dari Erlangga. Senang rasanya bisa bertemu dan saling berbagi dengan rekan-rekan guru di Sragen. Saya juga senang mempunyai teman dan sahabat-sahabat baru di Erlangga Sragen yang sangat mensupport saya selama di sana. Terima kasih buat semua perhatiannya. Mudah-mudahan saya tidak mengecewakan kawan-kawan semua. Dan mudah-mudahan penjualan bukunya juga sukses, Amin.

Bersama tim Erlangga Sragen (Bapak Nandar, pak Nana, Mbak Ning, Mas Nanu, Mas Ahmad, Mas Selamet,  Bapak Harry, Mas Rosyid, Pak Jojo).

Road Show Pertama

Sragen, sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Ada apa dengan Sragen? Hm, minggu lalu koordinator editor dari penerbit mengabari saya untuk menjadi nara sumber untuk pembelajaran TIK di kota yang terletak di jalur utama Solo-Surabaya ini. Insya Allah, besok sore saya berangkat dengan penerbangan Lion Air ke Solo. Rencananya dari sana saya dijemput oleh staf erlangga cabang semarang untuk kemudian bersama-sama menuju sragen. Acaranya sendiri dari tanggal 13 dan 14 di dua tempat yang berbeda walaupun masih satu kabupaten.

Doakan saya ya teman-teman.