Daftar Penerbit yang Menerima Naskah Penulis Baru

Di salin rekat dari sumber di sini https://www.facebook.com/notes/komunitas-penulis-bitread/daftar-nama-penerbit-indonesia-yang-menerima-naskah-penulis-baru/1475857926008840

Daftar nama Penerbit Indonesia yang Menerima Naskah Penulis Baru
By Agnes Dessy on Friday, October 3, 2014 at 6:42pm

1. Penerbit QUANTA

Bagi siapa pun yang suka menulis, silakan kirim tulisannya, baik itu Motivasi Islami, Novel Islami, atau buku-buku keislaman lainnya.

Quanta Elex Media Komputindo Kompas Gramedia
Twitter: @QuantaBooks
Fanspage: Quanta Islamic Books
E-mail: Dudi@elexmedia.co.id

2. Penerbit Puspa Swara

PUNYA NASKAH ANAK DAN REMAJA DAN INGIN JADI PENULIS TERKENAL?Kami menantang kamu menghasilkan naskah yang orisinal, keren, dan unik serta wujudkan mimpimu menjadi penulis top

Puspa Swara

E-mail: nur.ihsan@puspa-swara.com
Website: www.puspa-swara.com

Redaksi Puspa Swara
a.n. Nur Ihsan
Perumahan Jati Jajar Blok D12
No.1 Cimanggis
Jawa Barat 16452
Info mengenai syarat naskah Klik : http://www.puspa-swara.com

3. Mizan Publishing House

Kami menerima naskah novel anak
Redaksi DAR MizanAlamat: Jl. Cinambo No. 135 (Cisaranten Wetan)Bandung 40294Telp. (022) 7834310
Info mengenai syarat naskah Klik : http://www.mizan.com

4. Penerbit TransMedia Pustaka

Transmedia Pustaka menerima naskah dari penulis-penulis lokal.

Redaksi TransMedia Pustaka
Jl. H. Montong No. 57, Ciganjur-Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630Tlp: 021. 788 83030, Faks: 021. 727 0996Untuk e-mail ke : redaksi@transmediapustaka.com
Info mengenai syarat naskah Klik : http://www.transmediapustaka.com

5. Penerbit Grasindo
Jangan ragu untuk mengirimkan naskahmu ke Grasindo. Siapa pun yang mempunyai minat menulis akan didukung!

REDAKSI GRASINDO
Gd. Kompas Gramedia, Unit I Lt.3Jl. Palmerah Barat No. 33-37, Jakarta 10270Nah, jika kamu akan mengirimkan naskah, jangan lupa untuk konfirmasi!Telp: 021-53650110, ext. 3301, 3303
Info mengenai syarat naskah Klik : http://www.grasindo.co.id

6. Penerbit GalangPress

Galangpress Group membuka kesempatan seluas-luasnya kepada Anda untuk menjadi penulis buku. Silakan, siapa pun Anda, apa pun profesi Anda, mengirimkan karya luar biasa Anda kepada kami.

Redaksi Galangpress Group
Jl. Mawar Tengah No. 72, Baciro, Yogyakarta, 55225Telp: 0274 554985/554986, Faks: 0274 556086,email:galangpress@jmn.net.id

Info mengenai syarat naskah Klik : http://facebook.com/galangpress.publisher

7. Penerbit Stiletto

Stiletto Book adalah penerbit buku yang mendedikasikan diri untuk menerbitkan naskah-naskah fiksi maupun non fiksi yang berkaitan dengan dunia perempuan; life style, keuangan, kecantikan, kesehatan, parenting, relationship, daaaaaaan segala dinamika perempuan modern.

Redaksi Stiletto
Perum Taman Cemara Blok F/102Maguwoharjo, Sleman, YogyakartaTelp: (0274) 960 9484

Info mengenai syarat naskah Klik : http://facebook.com/stiletto.book

8. Penerbit GagasMedia

Jangan ragu untuk mengirimkan naskahmu ke GagasMedia. Siapa pun yang mempunyai minat menulis bakal kita dukung deh!

REDAKSI GAGASMEDIA
Jl. Haji Montong No. 57, CiganjurJagakarsa, Jakarta Selatan 12630

e-mail keredaksi@gagasmedia.net.
Website : www.gagasmedia.net
Info mengenai syarat naskah Klik : www.gagasmedia.net

9. Penerbit UNSAPress

UNSAPress menerima naskah fiksi baik novel ataupun kumpulan cerpen.
Email: naskah.unsapress@gmail.com
Info mengenai syarat naskah Klik : http://facebook.com/pages/Penerbit-UNSA-Press/294418560721994

10. Penerbit DivaPress

DivaPress menerima naskah novel fiksi atau teenlite, juga naskah non-fiksi
Email:redaksi_divapress@yahoo.comdeteensmail@gmail.com (email khusus teenlit)

Kantor Redaksi DIVAPRESSSampangan Gg. Perkutut No.325-BJl. Wonosari, Baturetno, BanguntapanYogyakarta, 55197Telp: (0274) 4353776
Info mengenai syarat naskah Klik : http://blogdivapress.com

Demikian Daftar Nama Penerbit yang menerima naskah, silakan bagi penulis baru yang ingin mencoba jangan lupa untuk klik website resminya agar mengetahui masing-masing ketentuan.

Finlandia

Welcome to Helsinki, ibukota Finlandia. Salah satu negara yang ingin aku kunjungi karena keunggulannya dalam sistem pendidikan. Republik Finlandia merupakan negara di Eropa Utara yang berbatasan dengan Swedia, Norwegia dan Rusia. Bahasa resmi mereka adalah bahasa Finlandia dan Swedia, namun jangan khawatir mereka juga dapat berbahasa inggris dengan sangat baik.

Hotel tempat kami menginap terletak di dekat shelter bus. Di pagi hari tertentu lapangan luas ini beralih menjadi market place yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Semacam pasar kaget kalau di Indonesia :). Di Finlandia, kami berjalan-jalan keliling kota, menyusuri taman dan tak lupa mengunjungi toko buku :).

Kami sempatkan pergi ke musium udara terbuka Seurasaari. Niatnya ke sini cuma satu, pengin bermain dan mengejar-ngejar squirrel kecil yang lucu dan imut sebelum kembali ke Indonesia :).

Seurasaari with squirrel

Awalnya, tupai-tupai ini sulit didekati. Namun dalam perjalanan menuju keluar dari Pulau tersebut seekor makhluk kecil mendekat. Sepertinya mahkluk kecil ini tau bahwa kami membawa banyak bekal biji-bijian untuk mereka :). Sayangnya kami harus segera kembali karena udara semakin dingin.

Finlandia menjadi negara skandinavia pertama, dan negara bekas Rusia pertama yang kami kunjungi dan menjadi penutup dalam perjalanan EuroAsia 2014. Eh, masih ke Berlin sih tetapi hanya di bandaranya saja untuk transit dan pindah terminal :).

Budapest

Dari Zurich, kami mampir semalam di Budapest. Budapest adalah ibu kota dan kota terbesar di Hongaria. Negeri ini memiliki sejarah yang menarik. Dikutip dari wikipedia, Budapest awalnya adalah dua kota yang dipisahkan oleh sungai yang lebar. Nama sungai itu adalah sungai Danube. Nama dua kota tersebut adalah Buda dan Pest. Setelah dibangun jembatan menjadi satu kota yang disebut Budapest 🙂 (ini beneran loh). Mengutip dari wikipedia, “kawasan ini memulai lembaran baru sebagai kawasan yang sejahtera, dan Budapest menjadi  kota global setelah disatukannya kota Buda di tepi barat sungai Donau (Danube) dengan kota Pest di tepi timur pada tanggal 17 November 1873. Budapest menjadi ibu kota kekaisaran Austria-Hongaria setelah ditetapkannya Kompromi Austria-Hongaria pada tahun 1867 dan menjadi kekuatan besar yang akhirnya bubar pada tahun 1918 akibat kekalahannya dalam Perang Dunia I.

Tak banyak yang dilihat, tapi kami sempatkan mencoba jalur metro tertua kedua di dunia setelah Inggris, yaitu Jalur Kereta Api Bawah Tanah Milenium (MRT pertama di Eropa), dengan nama jalurnya M1. Bentuknya yang klasik disertai pelayanan model kuno memberi pengalaman yang berbeda tidak hanya kepada masyarakat setempat namun terutama turis atau wisatawan asing. Menakjubkan aja rasanya, seperti berada di lorong waktu di masa lampau :).

Kami juga berfoto sejenak di beberapa tempat menarik seperti gedung parlemen yang berada di tepi sungai Danube dan alun-alun Pahlawan Hosok Tere. Banyak wisatawan menikmati suasana malam dengan duduk-duduk memandangi pemandangan gedung parlemen bertabur cahaya lampu, atau menikmati perjalanan dengan perahu untuk menghabiskan malam di kota yang disebut sebagai salah satu kota paling indah di Eropa.

Selanjutnya, dari Budapest kami terbang menuju Finlandia dengan pesawat baling-baling… hehehe :). Transit dahulu di Riga dan menyambung kembali. Perjalanan kurang lebih ditempuh dalam waktu 2.5 jam.

Gedung Parlemen di tepi sungai Danube
Gedung Parlemen di saat siang hari
Ticket box di M1
MRT pertama di Eropa, stasiun Hosok Tere
M1 dengan pelayanan tempo dulu

HÅ‘sök tere merupakan salah satu alun-alun utama di Budapest, Hongaria, yang kaya akan konotasi historis dan politis. Kompleks patung ikoniknya, yaitu Memorial Millenium, selesai dibangun pada tahun 1900. Pada tahun yang sama, alun-alun ini dinamai “Alun-alun Pahlawan.” Tempat ini berada di ujung Andrássy út dan bersebelahan dengan Taman Kota. (sumber dari sini)

Jembatan pemersatu dua kota, Buda dan Pest
Transit dulu di bandara Riga

Berkunjung ke Kampus Pauli

Selain cokelat lindt dan Heidi, ada satu tempat istimewa di Zurich, yaitu Institut Teknologi Konfederasi Zürich atau dalam bahasa Jerman disebut Eidgenössische Technische Hochschule Zürich (ETH Zürich). ETH berdiri tahun 1854 sebagai universitas milik pemerintah Konfederasi Swiss. ETH juga merupakan salah satu universitas paling terkemuka di Swiss. Di sinilah lahir banyak peraih penghargaan Nobel, seperti Albert Einstein dengan teori relativitas dan Wolfgang Pauli yang terkenal dengan teori fisika kuantum.
pauli6
Bagi Anda yang berminat melanjutkan studi pada bidang bioteknologi dan biologi molekular, ETH merupakan tempat yang layak dipertimbangkan. Menurut Wikipedia, tradisi berprestasi di tingkat dunia pada bidang kimia, fisika, dan fisika terapan pada masa lampau itu dilanjutkan pada kedua bidang studi di atas tadi.
pauli3 pauli-campus
Kami menelusuri area kampus yang luas dan tenang sambil membayangkan para ilmuwan itu belajar dan berdebat di taman kampus, atau pun di ruang-ruang kelas serta di lab yang jendelanya tampak dari kejauhan.

Di satu sisi dinding gedung terukir berderet nama tokoh peraih penghargaan Nobel, Pauli salah satunya. Pauli menerima penghargaan Nobel di bidang Fisika untuk penemuannya yang dikenal dengan Prinsip Larangan Pauli.
zurich-nobel2
Dari taman kampus ini kita juga bisa memandang kota Zurich. Perlahan langit berpendar keemasan, membentuk bayangan senja di atas permukaan kota Zurich. Indah.
zurich-campusview
Setelah mengambil beberapa gambar kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Di tengah perjalanan sebuah toko kecil di ujung jalan yang telah memasang plang bertuliskan Close menarik perhatian kami. Berbagai bentuk dan macam jenis perangko terpampang di dinding etalase toko. Saya mendekat untuk melihat-lihat sambil mengambil beberapa gambar.
zurich-stamp zurich-stamp2
zurich-stamp5 zurich-stamp3
Jalanan kota Zurich semakin ramai dengan lalu lalang orang. Cafe dan restoran dipenuhi manusia-manusia yang melepaskan penat usai aktivitas seharian bersama keluarga, kawan dan handai tolan.
zurich-malam2
Selamat malam, Zurich, Selamat beristirahat.

Zurich, Switzerland

Kota ketiga dalam perjalanan kami berikutnya setelah Amsterdam dan Luxembourg adalah Zurich. Apa yang terlintas pertama kali di benak mendengar Zurich? Yup, cokelat dan Heidi. Perpaduan yang manis, bukan? 🙂

Menurut Wikipedia, Zurich adalah kota terbesar di Swiss dan ibukota dari Kanton Zurich. Zurich juga merupakan pusat perdagangan di Swiss dan menjadi salah satu kota yang sangat penting di dunia bersama Jenewa. Zurich dikenal sebagai kota kehidupan berkualitas baik di dunia menurut beberapa survei yang dilakukan pada tahun 2006-2008 serta kota terkaya di Eropa. Tak heran jika Zurich disebut sebagai kota termahal di dunia.
Zurich1
Kota ini memiliki banyak taman dan kebun yang dapat dinikmati oleh semua warganya. Di waktu istirahat kantor banyak kita temui pekerja keluar menuju taman kota dengan membawa bekal sambil duduk di taman-taman. Sesekali mereka bercengkerama dengan burung dan bebek-bebek yang mendekati berharap diberikan remahan roti :). Warga Zurich sangat suka bersepeda dan berolahraga adalah bagian dari budaya mereka.
zurich-taman2 zurich-taman3
Taman tengah kota yang terletak dibalik rimbun pepohonan
liech1
Nah, cerita tentang Zurich terasa belum lengkap kalau tidak menyinggung yang satu ini, apalagi kalau bukan cokelat Lindt. Cokelat ternama dari Swiss ini mengandung 70% hingga 90% kemurnian cokelat. Berdasarkan sebuah penelitian, coklat dapat membantu mempercepat proses metabolisme. Sstt, buat yang diet, cokelat lindt ini ternyata boleh dikonsumsi loh karena kandungan cokelatnya yang tinggi diandingkan lemaknya. Jadi, jangan takut gemuk deh 🙂

Kami sempat ke perusahaan mereka, nggak lama sih, itu pun ke gudang cokelatnya aja. Di sana harga coklat lindt bisa setengah dari harga aslinya. Apalagi kalau dibandingkan yang dijual di Indonesia, wah jauh banget. Itu sebabnya nggak heran kalau banyak orang memborong dengan membeli cokelat-cokelat dalam jumlah besar. Kami membatasi diri untuk membeli oleh-oleh selain karena koper yang sudah penuh dengan buku-buku, kami pun harus melakukan perjalanan mandiri dengan berpindah-pindah kereta. Lumayan juga menggeret koper kemana-mana…hehe.

Hari kedua kami mengikuti tour Heidiland. Perjalanan menuju rumah Heidi ini sangat panjang. Tapi, sungguh tak menyesal karena pemandangan yang disuguhkan sungguh indah. Hamparan gunung dan lembah yang berbukit-bukit adalah pemandangan yang sulit untuk dilewatkan begitu saja. Wow, bisa dibayangkan betapa Heidi sangat mencintai rumah paman Alm di gunung.
heidi heidi2
Paket tur ini termasuk ke dalamnya adalah mengunjungi sebuah negara kecil yang memiliki luas 160 km persegi, yaitu Liechtenstein. Negara kepangeranan ini terkurung oleh daratan dengan gunung-gunung yang mengelilinginya. Terletak di tepi sungai Rhein di antara negara Austria dan Swiss. Segala urusan luar negeri ini diurus oleh Swiss. Pendapatan negeri ini berasal dari pariwisata, terutama dari penjualan perangko.
liech2 liech3
Dari pegunungan Heidiland, nun jauh di sana kita bisa melihat gunung besar yang dibaliknya adalah tempat negara Austria berada. Di sana pula sang Raja Liechtenstein memilih untuk tinggal, tepatnya di kota Wina, Austria (konon karena sepi dan kecilnya Liechtenstein maka si raja memilih menetap di negara tetangganya).
Zurich4
Pada tahu 2011 Liechtenstein masuk ke dalam daftar negara-negara Schengen, karena itu tidak perlu visa khusus untuk bisa mengunjungi negeri imut ini. Namun Anda bisa meminta stempel di pasport sebagai tanda Anda pernah mengunjungi negeri ini dengan membayar beberapa Franc Swiss (CHF).

Perjalanan berikutnya adalah menuju rumah Heidi. Di sepanjang jalur menuju rumah Heidi banyak sekali kita temui pohon-pohon apel dan pertanian angggur dengan buah-buahnya yang ramai. Duh, pengin :).
apel
Perjalanan dengan berjalan kaki menuju rumah Heidi di atas gunung itu memang tak serupa dengan bayangan kanak-kanak saya dahulu (saat saya pertama kali membaca buku Heidi). Yang mirip barangkali jalanannya yang menanjak dan terjal sehingga setiap kali melangkah tubuh seolah terdorong ke depan sekuatnya. Sebaliknya, begitu turun kita harus mampu menahan laju kaki agar tidak terperosok. Selain karena susah mengeremnya, di kiri jalan itu bukit terjal, kalau jatuh bisa terguling-guling dan masuk ke dalam lebatnya hamparan rumput. Untungnya, udara yang bersih dan segar membuat nafas tidak terlalu berat ketika melangkah, walau tetap megap-megap sedikit :).

Rumah Heidi serupa dengan yang ada di dalam gambaran saya selama ini, mungkin karena pengaruh nonton film Little House o The Prairie ya? Hehe. Untuk masuk ke dalam rumah Heidi dikenakan tiket.
peerabot-heidi perabot-heidi2

with-heidi
Foto bareng Heidi dan Peter 🙂

Dalam perjalanan kembali ke bis saya dan partner membahas cerita yang ada di dalam buku Heidi. Ternyata, untuk kisah Heidi saya lebih pintar dari partner :D. Maka, kali ini giliran saya yang mendongeng untuknya :). Kami pun asyik menduga-duga dimana Peter meluncurkan kursi roda milik Klara. Wah, jahatnya Peter ya. Namun kejadian itu justru memberikan keajaiban bagi Klara. Loh? Kok malah mendongeng? Hehe.

Bye..bye Zurich, semoga suatu hari kita bisa berjumpa lagi. Bergegas kami menuju hotel untuk mengambil koper dan melanjutkan perjalanan dengan kereta api menuju … Budapest.

Luxembourg

Kota kedua yang kami kunjungi selepas kongres IEEE di Amsterdam yaitu Luxembourg. Sesuai dengan akhiran bourg yang berarti bukit, kerajaan kecil ini memang berada di atas bukit dengan hutan-hutan yang mengelilinginya. Negeri kecil ini diapit oleh Belgia, Perancis dan German. Negeri yang tenang, nyaris tanpa berita sensasional :).
luxem1 luxem2
Pemandangan yang indah bak lukisan dongeng cerita kanak-kanak. Tapi jangan salah, negeri ini dahulunya diminati oleh negeri-negeri besar yang mengelilinginya. Saat ini kita bisa melihat bekas-bekas bangunan berupa benteng yang dibangun di atas bukit. Batu-batu besar yang disusun secara acak dan bertumpuk menjadi bukti bagaimana negeri kecil ini bertahan dalam serangan musuh yang menginginkan wilayah mereka.
luxem3 lux
Museum mengenai sejarah negeri ini berada di atas bukit. Untuk masuk ke dalamnya dikenakan tarif tiket. Di dalam museum kita bisa melihat ruang-ruang yang dahulunya digunakan sebagai benteng perlindungan dari serangan musuh.
museumlux5 museumlux3 museumlux4 museumlux2

Luxembourg saat ini dipimpin oleh Raja Henri. Bentuk pemerintahan negeri ini adalah kerajaan atau Monarki Konstitusional dengan Grand Duke sebagai pemimpin negara. Akan tetapi raja di sini memiliki hukum dan kekuatan politik yang terbatas.

Walaupun kecil negeri ini sungguh cantik. Kami tak berlama-lama di sini. Satu hari cukup untuk berkeliling di negeri dongeng dengan kerajaan, putri dan pangerannya yang cantik dan rupawan 🙂

Tentang Luxembourg bisa dibaca di sini http://europa.eu/about-eu/countries/member-countries/luxembourg/index_en.htm

Arago, Garis Meridian Nol Derajat Paris

Penyuka novel The Da Vinci Code pasti tidak asing dengan Arago, yang disebutkan sebagai benda berbentuk cakram logam kuning yang tersebar di jalanan Paris, Perancis. Benda tersebut ditengarai sebagai kode rahasia yang harus dipecahkan untuk membuktikan pesan dari sang maestro.

Lalu, siapakah Arago sesungguhnya? Mengapa namanya dipatri dalam sebuah medali kuning? Apa sumbangsih ia bagi rakyat Perancis?

Arago atau nama lengkapnya Frances Arago adalah nama penemu garis meridian nol derajat berkebangsaan Perancis. Ia adalah orang pertama yang menetapkan garis bujur Paris sebelum akhirnya keberadaan GMT (Greenwich Mean Time) diakui sebagai patokan waktu dunia yang digunakan saat ini. Menurut beberapa literatur, Arago menyusun PMT (Paris meridian Time) pada awal abad ke-19.

Sebanyak 135 medali berupa cakram logam berukuran 12 cm dan berukiran nama Arago serta petunjuk utara dan selatan disebar membelah Paris dari utara ke selatan tepat dalam garis Paris Meridian, 6 diantaranya berada di sekitar Louvre. Medali ini dibuat oleh pemeritah Kota Paris untuk mengenang jasa astronom ini.

Garis Paris yang dibuat oleh Arago ini banyak melewati bangunan penting seperti museum Louvre yang konon dulunya adalah istana kerajaan, sampai gereja Saint Sulpice.

Di sekitar Louvre, medali Arago ini dipasang di trotoar jalan Rue de Rivoli, tepat di jalan masuk menuju lapangan Napoleon atau halaman Louvre. Beruntung, kami menemukan medali ini ketika saya secara tak sengaja melihatnya saat kami berkunjung ke Paris. Kami berfoto sebentar. Ternyata, keisengan kami berfoto dengan si cakram kuning ini menarik perhatian beberapa turis. Tak lama mereka pun turut berfoto-foto juga :).
arago1
Partner dan medali Arago

Berawal dari penemuan pertama ini, perjalanan kami berikutnya adalah menelusuri jalan-jalan penting di sekitar Louvre untuk menemukan medali Arago lainnya.

Medali kedua ditemukan oleh partner :). Cakram kuning ini berada di sebuah patung kecil di tengah jalan menuju observatorium Paris (apa ya nama jalannya? Saya lupa). Sayang keinginan untuk menengok observatorium ini pun tak tercapai karena hari itu mereka sedang tutup.
arago2

Jalan setapak di taman observatorium Paris
obser

Pencarian menemukan cakram ketiga masih berlanjut dengan merujuk garis Paris meridian yang digunakan oleh Arago. Sayang, tidak ketemu. Saat itu kami memang sudah harus bergegas untuk melanjutkan ke kota lainnya. Melewati taman tengah kota dengan deretan patung yang membentuk sebuah garis yang menunjuk ke arah dimana Louvre berada. Barangkali juga deretan patung di taman tengah kota itu penanda garis waktu Paris sebagai perwakilan dari medali Arago.

update:
5 medali arago lainnya tersebar di lapangan tepat dibelakang piramida kava Louvre yang terkenal.

GMT dan PMT
GMT atau Greenwich Mean Time adalah patokan waktu dunia yang kita gunakan saat ini. Diyakini oleh banyak orang bahwa pusat nol derajat atau lokasi perputaran bumi berada di kota Greenwich, salah satu kota di Inggris. GMT disepakati oleh banyak ilmuwan perbintangan sebagai pusat nol derajat sebagai awal perhitungan waktu pada tahun 1884.

PMT atau Paris Mean Time adalah patokan waktu yang dikenalkan oleh Arago kepada dunia sebelum munculnya GMT. Perancis kalah memperjuangkan PMT namun garis waktu Paris Mean Time tetap menjadi kenangan bagi para warganya.

Sejarah munculnya patokan waktu dunia dimulai ketika bangkitnya teknologi perkeretaapian. Tiket kereta yang dipesan di kota A musti mencantumkan waktu berangkat dan waktu tiba di kota B. Tanpa patokan waktu standar dunia tentu saja akan membingungkan karena setiap kota memiliki waktu lokal yang berbeda. Pada saat itulah dirasa pentingnya memiliki standar waktu dunia.

Maka kemudian negara-negara di seluruh dunia berbondong-bondong menjadikan ibukotanya sebagai waktu acuan bagi dunia. Pada tahun 1884 diselenggarakanlah Konferensi Meredian yang bertempat di Washington DC dan dihadiri 27 utusan dari berbagai negara, salah satunya Perancis. Pada saat itu sudah ada 10 garis waktu dari negara lain yaitu Greenwich, Berlin, Cadiz, Kopenhagen, Lisbon, Rio de Janeiro, Roma, Saint Petersburg, Stockholm, dan Tokyo.

Perancis melalui astronomnya, Frances Arago menyusun garis nol derajat untuk acuan waktu yang disebut PMT (paris Meridian Time). PMT mencapai bentuk paling presisi dari perhitungan yang dilakukan oleh Arago setelah hampir 200 tahun sejak Raja Louis XIII pada 1634 memerintahkan para ahli astronomi Perancis menyusun garis nol derajat untuk PMT.

Perancis kalah. GMT dinyatakan sebagai pemenangnya. Walaupun kalah, Paris tetap mengenang jasa-jasa Arago dan menjadikan PMT sebagai kebanggaan mereka. Garis waktu ini bahkan dianggap suci karena melewati istana Raja Louis yang kini menjadi museum Louvre, gereja Saint Sulpice dan observatorium Paris. Ketiganya diyakini sebagai simbol penggabungan kekuatan raja, gereja, dan ilmuwan.

diadaptasi dari berbagai sumber.

My Students Scratch Project

Karya M. Ilham
(Presentasi ini sedianya akan diikutkan lomba). Silakan klik link di bawah ini untuk melihat.
http://scratch.mit.edu/projects/35092852/ atau

And this is my student scratch project:
1. Nareswarie Ayu.A. dan Iednita Cahya XI MIA 1

2. Karinka Anisariandina XI MIA 1

3. Rafikadwisthiya

4. TEUKU AUGIBRAN G XI MIA 3

Program Aplikasi untuk TIK SD dari Penerbit Erlangga

Untuk rekan-rekan Guru yang menggunakan buku TIK SD dari Penerbit Erlangga Tahun Terbit 2012, jika Anda tidak bisa mengakses program dari blog ini di menu Erlangga, Anda dapat langsung mengunduh dari laman di bawah ini.

1. Kelas 1, klik di sini.
2. Kelas 2, klik di sini.
3. Kelas 4, klik di sini.
5. Kelas 5, klik di sini.
6. Kelas 6, klik di sini.

Saat ini proses uploading masih berjalan. Dikarenakan akses internet yang lambat maka harap bersabar ya kawan-kawan 🙂