Sekolah tempat saya mengajar adalah sekolah yang terpilih untuk menerapkan kurikulum 2013. Kegiatan belajar dengan kurikulum 2013 ini sudah kami lakoni selama 1.5 tahun. Saya yang sebelumnya mengajar TIK (Teknologi Komunikasi dan Informasi) beralih peran untuk mengajar Prakarya dan Kewirausahaan.
Beruntungnya, sekolah saya memberikan kebebasan bagi Guru Prakarya (TIK) untuk mengembangkan kurikulum Prakarya dan Kewirausahaan sendiri dengan tanpa menghilangkan keterampilan dan pengetahuan di bidang TIK.
Merujuk kepada beberapa hal di bawah ini:
1. Isi dari Bab Pendahuluan di Buku Guru Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014, “…pembelajaran Prakarya di tingkat sekolah lanjutan pertama didahului dengan wawasan tentang kearifan lokal di lingkungan sekitar menuju teknologi terbarukan.”
2. Tujuan Prakarya dan Kewirausahaan diantaranya adalah, “menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi), mengemas, dan menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis, dan berwawasan lingkungan”,
Maka, saya mencoba mensinergikan kearifan lokal dengan pemanfaatan teknologi dengan harapan kolaborasi diantara keduanya dapat memberi peluang dan kesempatan yang lebih luas kepada generasi muda untuk memasarkan produk atau hasil karya mereka.
Setelah siswa berhasil membuat produk kerajinan maka langkah berikutnya adalah menjual. Kalau umumnya siswa menjual produk mereka di acara pentas seni, bazar sekolah dan lain sebagainya maka saya ingin kali ini mereka memanfaatkan internet untuk mempromosikan dan memasarkan produk buatan mereka.
Nah, saya berpikir mengapa tidak mengajarkan mereka membuat toko online? Toko online memenuhi persyaratan untuk metode pemasaran yang mengusung prinsip ekonomis dan kreatif sekaligus.
Maka, dengan memanfaatkan layanan gratis blogspot saya mengajarkan siswa-siswa saya membuat dan mengedit toko online mereka sendiri, dari memilih dan memasang template blog toko online, merapikan menu, serta membuat form pemesanan.
Seru dan anak-anak cukup antusias. Siswa-siswa saya memang baru belajar berwirausaha, walau beberapa diantaranya sudah mencoba berbisnis dengan menjadi reseller atau pun dropshipper. Selama ini mereka lebih sering melakukan transaksi melalui forum jual beli Kaskus. Mereka juga menggunakan instagram, whatsapp atau line untuk memasarkan produk. Dengan belajar membuat toko online mereka bisa memiliki kesempatan untuk meraih target pasar yang lebih luas.
Nah, baru-baru ini saya dikenalkan oleh partner tentang sebuah situs toko online Jarvis. Saya juga sudah mencoba membuat toko online di sana. Kalau tahun lalu saya mengenalkan blogspot sebagai layanan blog untuk membuat toko online, mudah-mudahan tahun ajaran yang akan datang saya bisa mengenalkan Jarvis untuk murid-murid saya. Mumpung libur, Ibu Guru mau belajar fitur-fitur yang ada di Jarvis dulu ah, biar nanti bisa mengajari murid-muridnya :).
Oya, ingin lihat toko online kreasi murid-murid saya? Silakan ke sini ya. Sstt, jangan bilang-bilang ya, Ibu Guru mau promosi toko online murid-muridnya ;-). Monggo kalau Anda ingin pesan produk mereka, dijual beneran juga loh itu :).