Silabus Kelas 1 SD

Rekan guru yang terhormat, saya akan coba mencicil silabus dari mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SD. Dikarenakan kuota bandwith saya yang terbatas maka saya menuliskannya dalam bentuk jurnal di blog. Jika gambar terlalu kecil silakan klik gambar untuk membesarkan.

Silabus ini telah diperbaharui untuk penyempurnaan program pendidikan yang berupa pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dan Metode Belajar Aktif.

Mengutip draft final dari “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Jakarta, 2010, mengenai bahasan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Nilai, dan Indikator mata Pelajaran bahwa: Setiap Kompetensi Dasar memiliki kemampuan mengembangkan satu atau lebih nilai dan setiap nilai memiliki satu atau lebih indikator. Guru memiliki kebebasan dalam menambah, mengurangi bahkan mengembangkan sendiri indikator yang akan digunakan.”

Mengacu pada kalimat di atas, maka berikut ini saya lampirkan silabus untuk mata pelajaran TIK untuk SD, yang sumbernya saya ambil dari buku TIK SD yang, insya Allah, jika tidak ada halangan direncanakan terbit tahun ajaran baru ini. Saya mencicilnya dengan harapan sebelum tahun ajaran dimulai silabus dan beberapa contoh RPP dapat saya selesaikan. Semoga ini dapat membantu Ibu dan Bapak guru.

Silabus berikut ini seperti juga telah ditegaskan di atas, pengembangan untuk kategori indikator dapat Bapak/Ibu ubah sesuai dengan keinginan Bapak/Ibu sendiri. Jika dirasa ada materi yang terlalu sulit atau sebaliknya silakan Bapak dan Ibu mengubahnya.

Mata Pelajaran: Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas: 1 SD
Tahun Ajaran: 2011-2012

Apa itu TIK?

Tik by enggard

Di percobaan kedua ini saya memasukkan materi pembelajaran apa itu TIK untuk sekolah dasar. Ini hanya sekedar berbagi bagaimana menjelaskan definisi TIK kepada anak kelas satu sekolah dasar. Mudah-mudahan bermanfaat.

Kali ini saya menggunakan program Audacity untuk merekam suara. Dengan audacity rentang waktu untuk merekam suara lebih lama. Namun memang baik menggunakan sound recorder atau audacity masih tampak noise-nya. Saya sendiri menggunakan mic eksternal, bukan mic bawaan dari laptop. entah kenapa. Ada masukan mungkin?


Dokumentasi: foto

Audio Pembelajaran

Animasi by enggard

Niat untuk membuat audio pembelajaran sudah lama, tapi baru terlintas kembali. Keinginan ini muncul setelah sebelumnya membaca tantangan 22hari bercerita untuk anak dari IDcerita, dan bertambah ketika hari ini saya berbincang dengan editor. Sebagai langkah awal, ini podcast saya yang pertama.

Rencananya saya ingin memasukkan materi pembelajaran IT untuk anak sekolah dasar di dalamnya. Amin.

Masukan dan saran dari kawan-kawan semua sangat saya butuhkan untuk perbaikan pembuatan podcast yang lebih baik. Terima kasih 🙂

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB)

Pagi ini saya membaca file Pengembangan Pendidikan Budaya dan karakter Bangsa, yang dikirimkan oleh editor saya. Rancangan PBKB ini diluncurkan oleh kementerian Pendidikan Nasional yang menargetkan penyempurnaan program pendidikan.

Tak dapat diabaikan bahwa perbuatan baik bersumber dari budi pekerti yang juga baik. Perbuatan baik akan mempunyai arti ketika selaras dengan nilai-nilai yang berlaku dalam budaya (bangsa). Atau mengutip kata pengantar dalam PBKB, “Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki warga negara bangsa Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diarahkan pada upaya mengembangkan nilai-nilai yang mendasari suatu kebajikan sehingga menjadi suatu kepribadian diri warga negara.”

Jadi, PBKB atau Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini adalah sebuah pikiran yang bersifat praktis dan diharapkan dapat dilaksanakan dalam suasana pendidikan yang berlangsung di sekolah saat ini. Pelaksanaan PBKB dalam poses pembelajaran di sekolah tidak mengubah kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya menghendaki sebuah sikap dan ketrampilan baru dari semua staf pendidik yang berlangsung secara terus menerus.

Apa perbedaan materi ajar dengan materi PBKB?
materi ajar bersifat ‘mastery’, sebaliknya materi PBKB bersifat ‘developmental’. Artinya, materi PBKB menghendaki sebuah proses pendidikan yang cukup panjang dan saling menguatkan antara kegiatan belajar dengan kegiatan belajar lainnya, antar proses belajar di kelas dengan kegiatan kurikuler di sekolah dan di luar sekolah.

Oleh karenanya diperlukan sikap menyukai, ingin memiliki dan mau menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai dasar bagi tindakan dalam perilaku kehidupan peserta didik sehari-hari merupakan persyaratan awal yang mutlak untuk keberhasilan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Proses pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dilaksanakan melalui proses belajar aktif. Sesuai dengan prinsip pengembangan nilai harus dilakukan secara aktif oleh peserta didik (dirinya subyek yang akan menerima, menjadikan nilai sebagai miliknya dan menjadikan nilai-nilai yang sudah dipelajarinya sebagai dasar dalam setiap tindakan) maka posisi peserta didik sebagai subyek yang aktif dalam belajar adalah prinsip utama belajar aktif. Oleh karena itu, keduanya saling memerlukan. (sumber: PBKB, Kata Pengantar)

Berikut ini adalah
INDIKATOR KEBERHASILAN SEKOLAH DAN KELAS DALAM
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

Buku TIK SD KBK

Buku TIK SD KBK

Jadi, saya ingin bercerita tentang buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang diterbitkan oleh Erlangga tahun 2006. Proses pembuatannya sendiri sejak tahun 2005. Buku ini memang sudah saya tidak temui di rak-rak toko buku, namun masih dapat dipesan melalui online atau melalui sales marketing Erlangga.

Walaupun buku ini berlabel KBK namun sebenarnya isi pembahasan masih layak digunakan untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTS). Seperti kita ketahui saat ini kurikulum yang berlaku di sekolah adalah KTSP, menggantikan KBK atau kurikulum 2004.

Berikut ini saya ingin berbagi pengalaman.

Saya menyusun buku ini menyesuaikan standar kurikulum 2004 yang ditetapkan oleh Diknas. Penyusunan buku ini selain mengikuti KBK yang ada, saya juga memasukkan beberapa inovasi, seperti proyek ketrampilan dan penambahan materi. Keduanya adalah hasil pemikiran dan bincang-bincang dengan editor. Memecah kurikulum, memadatkan dan menyusun setiap babnya itu boleh dikatakan setiap penulis mempunyai model dan penerapan yang berbeda. Maka, saya menyusunnya dengan bercermin pada pengalaman selama saya mengajar dengan anak-anak. Oya, pada saat itu belum banyak penerbit buku sekolah yang menerbitkan buku TIK untuk Sekolah Dasar. Seingat saya, baru Grafindo dan Erlangga kemudian.

Tahun 2006, kurikulum berganti. Setiap penulis di Erlangga mendapat surat edaran Diknas mengenai kurikulum baru, yang kita mengenalnya dengan KTSP. Maka, penulis harus membuat buku baru sesuai dengan standar KTSP. Dalam kurikulum Diknas, ternyata mata pelajaran TIK untuk SD tidak ada acuan standar yang ditetapkan. Editor saya menyatakan, bahwa itu artinya Diknas membebaskan setiap penerbit maupun sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang ada. Editor membebaskan saya sepenuhnya untuk merancang kurikulum baru. Mulailah saya mencari sumber bahan pengajaran dari luar (buku-buku terbitan India dan Singapore serta internet) dan juga membaca kurikulum TIK SMP dan SMA. Dari hasil pencarian itu saya memutuskan untuk mengikuti kurikulum SMP dan SMA yang saya modifikasikan dengan lesson plan dari luar. Hasilnya buku KTSP yang saat ini ada.

Namun, saya juga mendapat kritikan salah satunya, yang menyatakan bahwa materi di buku KTSP terlalu tinggi. Saya kemudian menyarankan mereka untuk membaca buku saya yang KBK. Mengapa? Karena buku ini memang ditujukan untuk anak-anak yang baru belajar mengenal komputer. Mungkin karena label KBK yang ada di sampul buku itu, menyebabkan beberapa sekolah dan guru enggan menggunakannya. Namun kalau boleh saya menyarankan, tak ada salahnya melihat, membaca dan mempelajari buku TIK KBK dari Erlangga ini, sambil menyesuaikan dengan kemampuan siswa didik Anda.

Saya tentu ingin berusaha semampu saya untuk mengakomodasi keinginan pengguna buku saya. Ada yang meminta agar buku TIK materinya ditambah, sebaliknya ada juga yang berharap materi TIK dikurangi. Melalui tulisan ini, saya ingin sekedar memberikan solusi yang mungkin berharga. Jika Anda membutuhkan materi TIK untuk murid pemula, buku KBK bisa menjadi pilihan. Abaikan saja label KBK yang ada di atas sampul buku TIK SD sementara, jika Anda ingin mengutamakan pemahaman anak-anak pada pembelajaran TIK. Jika Anda rasa murid-murid Anda telah menyesuaikan diri, maka majulah selangkah untuk menggunakan buku TIK KTSP.

Kiranya, saran saya di atas bisa membantu pertanyaan beberapa guru.

Untuk detail sampul buku TIK SD KBK bisa lihat di sini
Pemesanan buku bisa melalui situs erlangga, di sini

Contoh RPP

Saya coba untuk membuat RPP berbasis Pakem.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kelas : 4 (empat) SD
Semester : I
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Menggunakan perangkat lunak pengolah kata

Kompetensi Dasar : 1.1 Mengenal software pengolah kata

Indikator :
• Mengenal aplikasi pengolah kata dan fungsinya
• Menjelaskan pengertian menu dan ikon
• Mendemonstrasikan cara menjalankan perangkat lunak pengolah kata
• Menerangkan fungsi menu dan ikon perangkat lunak pengolah kata

Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal dan menjalankan perangkat lunak pengolah kata

Materi Pembelajaran
• Siswa dapat mengenal berbagai aplikasi pengolah kata, seperti MS Word, OpenOffice Writer, dll.
• Siswa dapat menjelaskan fungsi perangkat lunak pengolah kata.
• Siswa dapat mempraktikkan langkah menjalankan program pengolah kata.
• Siswa dapat mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah kata.
• Siswa dapat menjelaskan fungsi menu dan ikon perangkat lunak pengolah kata.

Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (10’)
• Guru menyampaikan salam.
• Guru mengecek kehadiran siswa.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
• Guru mengawali pelajaran dengan mengajak siswa bertanya jawab.
Siapa yang suka membaca? Siapa yang suka menulis?
Dengan apa biasanya kamu menulis?
Siapa yang sudah pernah menulis menggunakan komputer?
Apa yang kamu tulis? (surat, cerita, karangan, laporan, dll)

• Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengkaitkan pelajaran komputer yang telah mereka peroleh di kelas sebelumnya.
Masih ingat nama program untuk menggambar?
Untuk membuat sebuah dokumen juga diperlukan sebuah program pengolah kata. Ada yang tahu?

Kegiatan Inti (15’)
• Guru memperlihatkan contoh dokumen yang diketik dengan menggunakan komputer, seperti surat, karangan berupa cerita pendek atau cerita di surat kabar, dll.
• Guru memperlihatkan contoh dokumen yang ditulis tangan.
• Guru menanyakan kepada siswa perbedaan menulis dengan tangan dan menulis atau mengetik dengan komputer. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku.
• Guru meminta siswa untuk membaca cerita yang ada pada buku paket. Siswa memberikan kesan yang mereka peroleh dari cerita di atas.
• Guru mengelompokkan siswa. Guru meminta setiap kelompok menyalakan komputer dan membuka sebuah program pengolah kata yang mereka ketahui. Kemudian menuliskan nama program pengolah kata yang telah mereka buka di buku atau selembar kertas.
• Guru mengarahkan siswa untuk mengenal nama program pengolah kata yang akan dipelajari.
• Guru menyediakan objek untuk ditanggapi siswa, yaitu berupa simbol-simbol seperti lambang dilarang merokok, toilet, telepon, dan lain-lain.
Bagaimana pendapatmu mengenai gambar-gambar ini? Apa artinya?
Apakah kamu mengetahui nama lain untuk berbagai gambar-gambar ini?
Siswa dapat menyimpulkan pendapatnya melalui kelompok atau individu.
Guru mengarahkan penyebutan nama gambar itu.
• Guru mengajak siswa untuk mengenali tampilan jendela program di layar komputer masing-masing serta mengajak siswa untuk mengidentifikasi perintah menu dan ikon yang ada di dalamnya.

Kegiatan penutup (10’)
• Guru membimbing siswa untuk merangkum materi.
• Siswa diberikan tugas yang ada di buku paket.

Media/Sumber/Bahan
• Komputer
• Buku Paket
• Foto atau contoh dokumen berupa cerita, surat yang ditik komputer dan yang ditulis tangan.
• Contoh lambang yang mempunyai arti, seperti simbol dilarang merokok, ada telepon, dll.

Penilaian
Lampiran: Buku Paket TIK SD dari Penerbit Erlangga.

Alternatif Materi TIK KTSP Erlangga

Baiklah, teman, saya mendapat banyak pertanyaan perihal bagaimana menyiasati materi TIK yang ada di buku KTSP Erlangga sehubungan tidak adanya akses internet.

Saya coba paparkan satu persatu ya.

  • Kelas 1 SD

Hal 34. Pembelajaran ini melatih ketrampilan menggunakan mouse. Alternatif yang diberikan jika lab komputer sekolah Anda tidak terhubung ke Internet adalah beberapa permainan edukasi yang sejenis. Lihat di hal 36. Semua program pengganti itu dapat diunduh di blog ini melalui halaman Erlangga.

Hal 52. Dapat menggunakan program pengganti yang ada di halaman 36. Program-pogram tersebut dapat digunakan berulang kali. Insya Allah akan saya sisipkan program ketrampilan mengetik dan program free lainnya. Atau Anda dapat mencarinya sendiri di Internet.

Hal 57.  Anda bisa meminta siswa berdiskusi dengan materi yang Anda tentukan. Dalam contoh temanya tentang makhluk Hidup dan Benda Mati. Ajak siswa berdiskusi. Selanjutnya berikan tugas kepada mereka untuk membuat daftar benda-benda yang termasuk dalam makhluk hidup dan benda mati.

  • Kelas 2 SD

Hal 45. Tema: Membuat skenario. Anda bisa menggunakan bantuan program pengolah kata sederhana dan program pengolah gambar, seperti Drawing For Children. Akan lebih baik jika guru sudah mempunyai contoh yang dapat dilihat anak-anak, untuk memancing minat mereka.

Hal 65.  Sama seperti uraian saya sebelumnya. Ajak siswa berdiskusi mengenai kebersihan. Diskusi boleh berkelompok.  Minta siswa mencatat hasil diskusi mereka. Boleh juga setiap kelompok mempresentasikan karya mereka.

  • Kelas 4 SD

Hal 14. Guru dapat mempersiapkan tabel perkalian yang telah dibuat. Perlihatkan kepada siswa dan katakan kepada mereka bahwa kita akan membuat tabel perkalian sendiri. Abaikan untuk akses ke internet jika koneksi tidak tersedia.

Hal 52. Guru dapat mengajak siswa untuk melakukan pengamatan di lingkungan sekolah. Minta mereka untuk mengamati jenis sampah yang berserakan di kelas, kantin, lapangan sekolah, perpustakaan atau tempat lainnya (Pilih 3 tempat yang menjadi objek pengamatan). Kemudian mengumpulkan data dan mencatatnya di komputer. Selanjutnya, lakukan praktik seperti di halaman 48. Atau Anda dapat memilih tema yang berbeda, misalnya mengamati jenis makanan atau minuman yang dijual di kantin. Atau jenis buku apa saja yang ada di perpustakaan, dan lain-lain.

Hal 63. Minta siswa untuk membaca satu buah buku (Boleh berupa tugas sebelum materi ini diberikan di kelas). Berikan tugas kepada mereka untuk menulis salah satu tokoh favorit mereka di cerita tersebut.  Dan jangan lupa sertakan pesan moral yang ada dalam cerita. Selanjutnya mereka dapat mengetikkan tugas mereka di komputer pada saat pelajaran komputer berlangsung.

Hal 88. Minta siswa berkelompok. Ajak mereka berdiskusi mengenal bagian tubuh serangga. Minta setiap kelompok untuk membahas satu jenis serangga. Selanjutnya, buat latihan tabel bagian tubuh kupu-kupu (jika serangganya kupu-kupu), seperti yang ada dalam contoh di halaman 89.

Bapak/Ibu guru, intinya jangan terpaku pada yang ada di buku. Jika fasilitas tidak memungkinkan Anda bisa saja mengubah atau membuat variasi sendiri yang sesuai dengan kondisi siswa dan fasilitas yang ada. Materi dalam buku dapat dijadikan sebagai pemicu untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Dan saya kira pelajaran komputer tidak selalu harus berhadapan dengan komputer. Ada banyak cara untuk berinteraksi, seperti: diskusi, membuat prakarya, melakukan permainan yang melibatkan gerak motorik, dsbnya.

Oya, untuk kelas 3 SD ditunda dahulu, karena saya keabisan bukunya.. hehe. Nanti insya Allah menyusul ya.

Dan keterbatasan fasilitas sekali lagi bukanlah halangan. Ada kalanya itu justru mendatangkan ide kreatif. Salam saya buat Anda semua. Semoga tulisan ini cukup membantu rekan-rekan. Dan terima kasih telah menggunakan buku Erlangga :).

Sosialisasi Mapel TIK

Hari minggu saya berangkat ke Semarang untuk kemudian menuju Kudus, dalam rangka Sosialisasi Mapel TIK SD dari Penerbit Erlangga. Ya, ini adalah rangkaian tugas promosi buku seperti biasanya. Sampai di Semarang saya dijemput oleh Pak Yus, asmen Erlangga Kudus. Perjalanan menuju Kudus ditempuh dalam waktu 1.5 jam. Sampai di Kudus jam 9 malam.

Keesokan pagi saya bersama tim Erlangga menghadiri acara yang dipenuhi oleh sekitar 80 peserta, yang terdiri dari kepala sekolah dan guru. Kehadiran saya di sini sekedar berbagi pengalaman dalam mengajarkan TIK di kelas.

Hari ini saya memulai presentasi dengan penjelasan Apa itu TIK. Dahulu kita mengenalnya dengan pelajaran komputer. Nah, apa yang mendasari perbedaan penyebutan dari pelajaran komputer menjadi TIK? Perbedaan ini akan berhubungan dengan cara kita mengajar nantinya. Presentasi kedua, memaparkan Kurikulum TIK KTSP dari penerbit Erlangga. Selama kurang lebih 5 jam saya berbicara dengan memberikan selingan permainan (Ini tidak boleh lupa :)). Permainan yang saya berikan adalah permainan konsentrasi yang juga dapat diterapkan pada anak didik kita. Permainan ini biasanya saya berikan kepada murid di sekolah. Pak Agus, mengingatkan saya pada ide permainan ini ketika saya meminta masukan dan saran mengenai ice breaker di facebook :). Terima kasih Pak.

Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Bapak/Ibu guru adalah sebagai berikut: (Berhubung saya tidak mencatatnya, maka cukup yang terekam oleh ingatan. Dan dengan bahasa yang tidak serupa tapi mempunyai maksud yang sama).

  1. Bagaimana mengajarkan komputer sedangkan sekolah hanya mempunyai satu komputer?
  2. Anak-anak di sekolah kami baru mengenal komputer, sebaiknya apakah mereka semua (murid dari kelas 1 sampai kelas 6) diajarkan dengan buku TIK SD kelas 1?
  3. Untuk mengajar TIK apakah harus guru dari latar belakang TI?
  4. Apakah anak-anak Sekolah Dasar juga harus belajar mengetik 10 jari?
  5. Bagaimana langsung mengajarkan anak seperti yang ada di buku ini sedangkan mereka sama sekali belum bisa menggunakan komputer?
  6. Saya coba menjawabnya. Jika ada yang kurang atau ingin ditambahkan silakan rekan guru yang lain bersedia men-share-nya di sini.

    1. Ini adalah pertanyaan yang paling sering saya temui. Saya sangat memahami betapa sulitnya mengajar dengan fasilitas yang minim. Saya mencoba membagi pengalaman ketika dahulu saya diminta mengajar di sebuah sekolah terbuka di Bandung. Ketika itu saya dan rekan berinisiatif untuk membawa laptop milik kami untuk mengajar TIK. Hari pertama, saya minta semua anak berkumpul. Saya perlihatkan bagian-bagian komputer. Kemudian saya minta mereka mencoba, dari mewarnai gambar dan mengetik secara bergantian. Pelajaran itu saya ulang berkali-kali. Selingi dengan permainan. Misalnya minta anak mengarang lirik lagu. Anak yang lain mencari ide yang lainnya mengetik. Atau dengan mengerjakan latihan-latihan seperti yang ada di buku. Dan karena pelajaran TIK di SD tidaklah termasuk ke dalam pelajaran wajib, saya kira kita tidak harus mengejar target seperti pada mata pelajaran wajib lainnya. Artinya, lakukan saja semuanya perlahan-lahan. Jangan mundur karena sebuah keterbatasan. Saya kira tidaklah adil bagi anak-anak itu jika kita tidak mengajarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan di jaman mereka kelak. Ini juga salah satu kalimat penyemangat saya setiap kali saya terbentur pada keterbatasan fasilitas.
    2. Saya menyarankan jika memang seperti itu kondisinya, buat menjadi 3 jilid. Kelas 1,2, dan 3. Mengapa tidak semua kelas menggunakan buku kelas 1 saja? Saya berusaha mengurangi dampak kebosanan yang mungkin dialami pada anak-anak yang tingkatnya lebih tinggi. Saya memberi solusi seperti ini, untuk kelas 1 dan 2 menggunakan buku TIK SD kelas 1. Kelas 3 dan 4 menggunakan buku TIK kelas 2 dan kelas 5 dan 6 menggunakan buku kelas 3. Dan karena mereka benar-benar baru, maka saya memberikan solusi dengan membagi pertemuan. Jika satu buku diasumsikan habis selama 20 kali pertemuan, dan setiap pertemuan memakan waktu 35 menit maka alokasikan kira-kira 5 kali pertemuan untuk kelas 3 ke atas, mengajarkan dasar-dasar yang ada di buku TIK kelas 1. Istilahnya dipadatkan ya? Dan karena buku TIK jilid 1,2, dan 3 saya desain untuk lebih banyak menggambar dan mengetik, maka cukup mengajarkan penggunaan keyboard. Untuk melancarkan mouse ada beberapa program gratisan yang saya rekomendasikan ke mereka. Selanjutnya, mengikuti kurikulum yang ada di buku jilid 2 dan 3.
    3. Apakah mengajar TIK harus guru dengan latar belakang TI? Jawabannya bisa beraneka ragam. Tapi saat ini saya memilih tidak. Saya sendiri bukan dari latar belakang TI. Saya kuliah di ekonomi manajemen. Yang penting adalah kemauan untuk belajar. Dan mengajar TIK tidak hanya harus bisa menguasai teknologi, tapi mengajar TIK adalah mengajar semua mata pelajaran. Anda harus selalu belajar dan meng-update pengetahuan-pengetahuan baru, apapun itu. Anda juga harus terbuka dengan semua metode pengajaran baru. Learning is a must.
    4. Apakah anak-anak harus diajarkan mengetik 10 jari? Hmm.. saya kira tidak. Mengenalkan boleh-boleh saja. Kalau Anda mempunyai program gratisan yang menarik untuk melatih 10 jari ini kenapa tidak? Tapi kalau kemudian mengajarkan 10 jari kepada anak menjadikan sebuah siksaan untuk mereka, sebaiknya hindari dahulu. Saya sendiri lebih memilih untuk menumbuhkan antusias dan minat anak kepada mata pelajaran yang akan kita berikan sebelum memulai yang lainnya. Dan percaya deh anak-anak belajar dengan sangat cepat :). Mereka akan mudah beradaptasi.
    5. Jawabannya adalah imbangi dengan memberikan program-program edukasi yang dapat diunduh secara gratis dari Internet. Saya memberikan beberapa contoh program edukasi untuk melatih ketrampilan penggunaan mouse, menggambar, mewarnai, dan lain-lain. Dalam setiap pertemuan bagilah waktu antara materi utama, permainan dan kemudian selingi selalu dengan program-program edukasi. Tak apa diulang-ulang karena memang untuk melatih anak agar terbiasa menggunakan mouse. Dan permainan melatih anak untuk bersikap jujur, kerjasama, saling menghargai, dan nilai-nilai sosial lainnya.

      Di akhir acara, saya telah menyediakan CD yang di dalamnya saya lengkapi dengan file dan program edukasi (yang gratis, tentu saja) sebagai bahan pembelajaran. Ada banyak sekali material yang dapat Bapak/Ibu unduh dari Internet. Praktikan kepada anak didik Bapak/Ibu. Susunlah RPP yang sesuai untuk kemampuan dan kebutuhan anak-anak dan lingkungan sekolah. Yang mengenal mereka adalah Bapak/Ibu sendiri. Contoh RPP saya sisipkan juga di dalamnya. Saya yakin Bapak/Ibu bisa membuatnya lebih baik dari contoh itu sendiri.

      Saya senang bertemu dengan rekan-rekan pendidik di Kudus. Semangat dan antusiasme rekan guru membuat saya selalu yakin bahwa pendidikan di negeri ini akan semakin baik, insya Allah. Terima kasih kasih atas perhatian rekan-rekan dan mohon maaf atas segala kekurangannya. Mudah-mudahan kita bisa bertemu kembali, kalau tidak offline mungkin online? hehehe.

      Sosialisasi berakhir jam 12.30. Saya bersiap-siap kembali ke Semarang dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Sstt.. rahasia ya, saya sebenarnya paling takut dengan ketinggian dan itu termasuk naik pesawat. Tapi ada pepatah bijak mengatakan “Untuk menjadi berani kita harus mengalahkan ketakutan kita sendiri”. Hmm… i agree with that. Walaupun sebenarnya sulitt deh :).

      Untuk tim Erlangga Kudus, Pak Yustini dan Pak Hidayat serta rekan lainnya, terima kasih atas semuanya. Semoga sukses, Amin.

Situs Edukasi

Beberapa situs edukasi yang menarik:

(Dari buku TIK SD dari penerbit Erlangga. Penjabaran untuk tiap materi dan kelas dapat dilihat langsung dari buku tersebut)

  1. 4kids2play
  2. Playground
  3. BBC School Online
  4. Dot-to-dot
  5. Belajar menggunakan keyboard
  6. Ourselves
  7. Skenario
  8. Bersih itu Sehat , klik pilihan Tidying
  9. Operasi Hitung Perkalian
  10. Membuat Grafik
  11. Mengenal Bagian Tubuh Serangga
  12. Peta Dunia
  13. Peta Indonesia

Situs tambahan lainnya:

  1. Belajar menggunakan mouse.
  2. Mengajarkan HTML pada siswa sekolah dasar? Mengapa tidak? Yuk, liat di sini.

Silabus dan RPP TIK SD

Banyaknya permintaan untuk silabus dan RPP TIK SD membuat saya merasa perlu mensosialisasikan hal-hal berikut ini:

  1. Silabus TIK SD (KBK) dari penerbit Erlangga, dapat Anda unduh di sini
  2. Silabus TIK SD (KTSP) dari penerbit Erlangga, dapat Anda unduh di sini.
  3. Contoh RPP juga bisa Anda unduh di sini. Saya tidak bisa membuat semua RPP. Harapan saya, dengan melihat contoh RPP tersebut, Bapak dan Ibu dapat membuat RPP yang lebih baik dari yang ada sekarang, tentu dengan menyesuaikan kemampuan murid di sekolah bapak dan Ibu Guru.
  4. Saya tidak mempunyai baik silabus atau RPP selain dari mata pelajaran TIK.
  5. Maaf, saya tidak bisa mengirimkan file-file yang Bapak/Ibu butuhkan satu persatu melalui email. Semua file telah saya letakkan di blog ini dan bisa Bapak/Ibu guru unduh sendiri.

Untuk TIK SMP, karena saat ini saya mengajar TIK SMP, ada beberapa file yang mungkin dapat membantu Bapak dan Ibu guru, semuanya dapat diunduh melalu halaman ini.

Mudah-mudahan informasi di atas dapat membantu Bapak/Ibu guru dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Terimakasih dan semoga bermanfaat.