RPP PKWU

Bagi Bapak/Ibu Guru yang menggunakan buku Prakarya dan Kewirausahaan dari Penerbit Sewu (Yrama Widya) dan membutuhkan contoh perangkat pembelajaran (Prota, Prosem, dan RPP) dapat mengunduhnya di sini.

Ini adalah RPP yang saya susun dan saya terapkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas yang saya ampu. Untuk detail penerapan KBM PKWU Bapak/Ibu Guru juga dapat membacanya di blog saya di sini.

Semoga bermanfaat.

Keterangan:
Prakarya dan Kewirausahaan untuk Siswa SMA-MA
Penerbit Sewu
Tahun terbit: 2017-2018

Buku PKWU Kelas X, XI, dan XII

“If there’s a book that you want to read, but it hasn’t been written yet, then you must write it.” – Toni Morrison

Barangkali, kalimat di atas itulah yang mendorong saya menulis. Saya bukan penulis novel tetapi penulis buku pelajaran biasa saja. Buku-buku yang saya tulis kebanyakan terinspirasi dari pengalaman selama saya mengajar, berinteraksi dengan siswa dan berbagai bacaan serta literatur yang saya baca. Saya ingin menawarkan konsep yang berbeda pada buku-buku yang saya tulis. Tidak sempurna, tentu. Dan saya masih terus belajar.

Seperti kutipan di atas, itulah alasan buku PKWU ini saya tulis. Merujuk kepada banyak literatur dan kegemaran saya pada dunia digital dan buku maka saya mengadopsi pembelajaran-pembelajaran yang saya peroleh dari sana. Dunia berubah. Ilmu pengetahuan berkembang dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat. Semua itu mengharuskan kita ‘melihat’ dengan cara-cara baru. Adaptif terhadap perubahan.

Dan, inilah buku PKWU yang saya tulis bersama beberapa kawan. Masih jauh dari sempurna, memang. Tetapi saya sangat berharap buku ini bisa membantu kawan-kawan Guru saya untuk menerapkan mapel PKWU di kelas mereka masing-masing, dengan konsep manajemen baru, dengan kehadiran teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah cara manusia bertindak, berlaku.


Keterangan:
Prakarya dan Kewirausahaan
Untuk SMA
Penerbit: Sewu (Srikandi Empat). imprint Yrama

Untuk pembelian online silakan ke situs penerbitnya langsung, di sini.

Selamat membaca. Semoga bermanfaat 🙂

Contoh Soal HOTs versi sendiri :)

Dalam rangka menunaikan kewajiban selepas mengikuti pemberdayaan MGMP PKWU maka saya akan menyisipkan contoh soal LOTs dan HOTs dalam pilihan ganda dan essay dalam tulisan di bawah ini. Tugas ini sudah saya kumpulkan kepada nara sumber. Nah, mengenai benar atau salahnya saya sendiri belum tahu. Belum dibedah bersama-sama soalnya :).
Jika Bapak/Ibu Guru berkenan memberi masukan silakan memberi komentar di bawah ini :).

Soal LOTs

1. Barang atau hasil karya yang dihasilkan melalui keterampilan tangan disebut ….
a. Kerajinan
b. Keterampilan
c. Kesenian
d. Keindahan
e. Karya tangan

2. Berikut yang termasuk benda hias adalah …
a. Meja dan kursi
b. Pensil dan penggaris
c. Sepatu dan kaos kaki
d. Rangkaian bunga dan lukisan
e. Tas dan dompet

3. Untuk membuat kaldu digunakan teknik memasak …
a. Stewing
b. Simmering
c. Boiling
d. Steaming
e. Deep frying

4. Perubahan bentuk energi dari yang satu menjadi bentuk energi yang lain disebut …
a. Kapiler
b. Pembiasan
c. Konversi
d. Konsentrat
e. Konvergen

5. Contoh umbi-umbian adalah …
a. Ketela
b. Jeruk
c. Nanas
d. Semangka
e. jambu

Essay
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal non benda!
2. Apa yang dimaksud dengan BEP?
3. Jelaskan pengertian bauran pemasaran

Soal HOTs
1. Awal mulanya Gojek adalah layanan jasa transportasi online. Kemudian Gojek meluncurkan aplikasi Gofood dan disusul layanan lainnya. Munculnya berbagai gagasan produk baru adalah salah satu karakteristik yang perlu dimiliki seorang wirausaha, yaitu …
a. Inovatif
b. Mandiri
c. Percaya diri
d. Bertanggungjawab

2. Tiket.com adalah situs web yang menyediakan layanan pemesanan reservasi hotel, tiket hiburan, tiket pesawat dan tiket kereta api. Dalam waktu kurang dari 3 tahun perusahaan ini menjadi top agent untuk seluruh partner maskapai dan kereta api. Menurutmu, unique value preposition apa yang dimiliki oleh perusahaan pionir online travel agent ini?
a. Peluang yang besar di industri travel
b. Memudahkan masyarakat untuk pemesanan tiket travel
c. Menciptakan pengalaman baru bagi traveller dalam memesan tiket
d. Mengintegrasikan perencanaan perjalanan, wisata, dan hiburan

3. Kamu mendapat pesanan kue dari kantin sekolah berupa camilan basah yang diisi dengan sayuran. Ada beberapa pilihan sayuran yang telah kamu pertimbangkan, yaitu bayam, wortel, taoge, dan daun bawang. Kamu mengolah makanan tersebut di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Jenis sayuran apakah yang tidak akan kamu pilih sebagai isi untuk jajanan basahmu?
a. Bayam
b. Wortel
c. Taoge
d. Daun bawang

4. Kamu melihat banyak remaja yang tidak menyukai produk kerajinan lokal. Alasan mereka adalah karena produk kerajinan yang ada tidak memiliki fungsi benda guna dan hanya sebagai bahan hias. Kamu sebagai pelaku bisnis kemudian berinisiatif untuk membuat produk kerajinan yang memiliki fungsi sebagai benda guna dan benda hias. Solusi yang kamu tawarkan adalah bagian dari tahapan menggali ide melalui …
a. Observasi
b. Wawancara
c. Data
d. Fakta

5. Dalam model bisnis, kamu telah merancang pasar yang ingin disasar untuk produkmu. Namun ketika baru berjalan ternyata diketahui bahwa segmentasi pasarmu berubah. Apa yang harus kamu lakukan kemudian?
a. Mengganti target pasar
b. Mengganti produk
c. Mengganti biaya operasional
d. Mengubah keunggulan kompetitif perusahaan

6. Ketika merancang design thinking untuk produk konversi energi, kamu mengetahui bahwa prototipe yang dibuat tidak berhasil memecahkan masalah yang ada di masyarakat. Langkah apa yang harus kamu lakukan sebagai pelaku bisnis untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Menentukan ulang masalah yang ingin dicarikan solusinya
b. Memasarkan produk
c. Memproduksi produk jadi
d. Membuat model bisnis

7. Ranti adalah seorang pebisnis UMKM yang cukup berhasil. Beberapa konsumen baru mengetahui produk ini dari mulut ke mulut. Sebagai pebisnis pemula yang awam dengan teknologi namun ingin memperluas saluran distribusinya apa yang dapat dilakukan oleh Ranti?
a. Bergabung di marketplace
b. Membuat toko online sendiri
c. Membuat layanan produk di web
d. Membuat brosur

8. Berbekal modal yang cukup besar, Rena membuka usaha milo kepal. Usahanya ia rintis karena mengikuti trend masyarakat yang sedang menggandrungi minuman ini. Tak lama, usaha yang ia rintis mengalami penurunan. Karena tak memiliki menu andalan lainnya, usaha yang dirintis Rena ini akhirnya tutup. Menurutmu, bagaimana agar sebuah bisnis dapat bertahan?
a. Membuat produk tiruan dengan harga yang lebih rendah
b. Membuat produk yang diminati masyarakat
c. Membuat produk dengan mengikuti trend
d. Membuat produk dengan berdasarkan masalah dari pelanggan

9. Rafi mengamati bahwa pada malam hari banyak lampu taman di rumah-rumah dimatikan. Rafi kemudian mencari tahu alasan dimatikannya lampu taman melalui wawancara dengan beberapa ibu pemilik rumah. Dari hasil wawancara diketahui bahwa alasan pemadaman lampu taman untuk menghemat tarif listrik. Jika kamu adalah Rafi, peluang bisnis apa yang dapat kamu tawarkan sebagai solusi dari permasalahan di atas?
a. Membuat lampu taman dengan watt yang kecil
b. Membuat lampu taman dengan panel surya
c. Membuat lampu taman dengan baterai
d. Membuat lampu taman otomatis yang mati pada saat ada cahaya

10. Kemajuan teknologi melalui internet-nya telah mengubah perilaku konsumen dalam berbelanja. Menurut sebuah survei, konsumen jaman sekarang melakukan pencarian dan belanja secara online. Sebagai pelaku bisnis offline, apa yang harus kamu lakukan untuk menghadapi perubahan ini?
a. Belajar berbisnis online
b. Membuka lebih banyak toko fisik untuk menghadapi serangan bisnis online
c. Ikut dalam semua kegiatan basar dan pameran untuk meningkatkan penjualan
d. Menitipkan produk ke banyak toko

Essay
1. Kamu mengamati di kelas seringkali Guru dan siswa kesulitan menemukan spidol. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya tempat untuk meletakkan spidol, sehingga spidol sering tercecer dimana-mana. Melihat situasi di atas, apakah kira-kira ide peluang bisnis yang dapat kamu tawarkan jika kamu sebagai pelaku bisnis?
2. Kamu telah mengetahui bahwa kubis mengandung kalium, natrium dan besi. Kandungan mineral kubis serupa dengan yang terdapat pada kulit pisang. Kamu pernah mempraktikkan pembuatan baterai dengan mengggunakan kulit pisang. Menurutmu apakah kubis juga dapat dijadikan alternatif pengganti kulit pisang sebagai bahan baku baterai ramah lingkungan?
3. Uber adalah jasa layanan transportasi online pertama yang ada di Indonesia. Tak lama muncul Gojek dengan mengusung layanan yang sama, dengan ojek sebagai alat transportasinya. Saat ini, keberadaan Gojek jauh mengungguli Uber. Berikan pendapatmu berkaitan dengan keunggulan kompetitif dari Gojek yang tidak dimiliki oleh kompetitornya.

Soal HOTs dan Kata Kerja Operasional

Hari Rabu tanggal 31 Oktober bertempat di SMAN 59 Jakarta, perwakilan dari beberapa sekolah yang tergabung dalam wilayah JT1 (Jakarta Timur 1) mengikuti kegiatan pemberdayaan MGMP. Berhubung saya mengampu matpel PKWU, maka tentu saya berkumpul dengan rekan-rekan Guru sesuai matpel saya (iya sih, udah tau lah… hehe 🙂 ).
Nara sumber pertama adalah Ibu Suci Paresti dari Puskurbuk. Beliau memberikan materi SKL PKWU pada kurikulum 2013. Sebagai pengingat, SKL dapat dilihat pada Permen No 20 tahun 2016. Standar Isi ada pada Permen No 21, Standar Proses pada Permen No 22.

Perubahan kurikulum 2006 menjadi 2013 diprioritaskan pada metodologi. Seperti yang semua pendidik telah ketahui, kurtilas menekankan implementasi pembelajaran dengan pendekatan sciencetific. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran ini meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
Pendekatan ilmiah ini akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Melalui tiga ranah tersebut diharapkan dapat melairkan peserta didik yang produktif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang saling terintegrasi. Berikut ini adalah penjelasannya:

Ranah sikap bersentuhan dengan materi ajar agar peseta didik “tahu mengapa”
Ranah keterampilan bersentuhan dengan materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”
Ranah pengetahuan bersentuhan dengan materi ajar agar peserta didik “tahu apa”
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Nara sumber kedua adalah Bapak Ono. Beliau memberikan sekilas materi mengenai pembuatan soal HOTs. Untuk pembuatan soal HOTs harus merujuk kepada KIKD.
Berikut gambaran pembagian rentang soal Lots dan HOTs.
C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan) –> LOTs
C4 (menganalisa), C5 (mengevaluasi), C6 (mengkreasi) –> HOTs

Design Thinking dan Model Bisnis Canvas

Hari Kamis tanggal 13 September saya memberikan workshop bertema Pembekalan Pengajaran Kewirausahaan untuk Guru SMA di Wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Kep. Seribu di Gedung Dinas Kependidikan.

Bermula dari kesempatan sekolah kami memperoleh dana bantuan dari Pemerintah untuk program kewirausahaan setahun yang lalu, program sekolah kewirausahaan yang kami rancang memperoleh apresiasi dari Bapak Husin. Beliau adalah Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang SMP/SMA di Dinas Pendidikan Prov. DKI Jakarta. Saya sendiri tidak menyangka bahwa respon yang Beliau berikan sangat positif. Selanjutnya Beliau mengajak saya dan Bu Annisa untuk bercakap-cakap mengenai keinginan Beliau menyusun buku berkaitan dengan KBM PKWU yang telah saya terapkan di SMAN 71. Dan, melalui Beliau pula saya berkenalan dengan Pak Tato, penggagas untuk kegiatan workshop ini.

Workshop ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengajaran kewirausahaan kepada guru-guru PKWU yang ada di DKI Jakarta dan Kep. Seribu. Luar biasa semangat guru-guru dari Kep. Seribu ini. Saya kagum dengan tekad dan niat mereka untuk belajar. Mereka juga aktif bertanya ketika melihat mini galeri PKWU SMAN 71 yang dipamerkan di ruangan itu. Bahkan seorang guru fisika dari Kep. Seribu kemudian membantu untuk memperbaiki proptotipe kincir angin yang sempat rusak. Terima kasih ya Pak :).

Dan, memenuhi keinginan peserta workshop, slide presentasi saya tayangkan di sini ya Bapak/Ibu Guru. Anda dapat mengunduhnya secara gratis. Semoga bermanfaat.

Terima kasih untuk semuanya. Semoga ilmu yang kami berikan bermanfaat. Amin yra.

Berikut slide,

Bimbingan Kewirausahaan Berbasis Sekolah #D-1

Bersama 4 sekolah lain, sekolah tempat saya mengajar memperoleh kesempatan untuk mendapatkan bimbingan kewirausahaan berbasis sekolah yang diadakan oleh British Council bersama HSBC. Setelah mendapat kabar yang menyenangkan ini saya kemudian mencari tahu peranan British Council dengan kewirausahaan. Ternyata, British Council sudah sejak lama mendukung pelatihan-pelatihan kewirausahaan sosial. Ini tak lepas dari keberadaan wirausaha sosial yang telah lama berkembang di Inggris.

Apa itu kewirausahaan sosial? Kewirausahaan sosial adalah mengumpulkan berbagai ide cemerlang yang dapat memecahkan masalah sosial melalui pendekatan kewirausahaan.

Nah, berikut ini akan saya paparkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama 5 hari mengikuti bimbingan kewirausahaan berbasis sekolah di British Council. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu agar tidak menganggu KBM di sekolah. Setiap sekolah mengirimkan perwakilan satu Guru (dari mata pelajaran PKWU) dan 2 siswa.

Hari pertama, 28 Juli 2018.
Tujuan diadakan kegiatan Bimbingan Kewirausahaan Berbasis Sekolah yaitu dalam rangka mendukung pemerintah dalam menanamkan keterampilan berwirausaha. Acara ini dibuka oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Prov. DKI Jakarta, Bapak Husin; Bapak Doni dari HSBC; serta Ibu Winda dari British Council.

Setelah pembukaan dilanjutkan dengan aktivias Entrepreneurship 101 – Inspiration. Inspirasi pertama diberikan oleh Firly, pendiri startup yang bergerak di bidang mobile planetarium dan pencipta aplikasi Tanihood. Kak Firly memberikan motivasi dan inspirasi kepada para siswa untuk menjadi seorang entrepreneur yang tidak hanya berpikir untuk memperoleh profit semata namun yang terutama adalah keinginan untuk melayani masyarakat atau memberikan manfaat sosial kepada sekitarnya. Mobile planetarium hadir oleh adanya keinginan Kak Firly agar anak-anak yang ada di pelosok dan daerah-daerah yang tertinggal tetap dapat mengakses ilmu pengetahuan melalui mobile planetarium. Sementara Tanihood adalah produk aplikasi ecommerce untuk ekspor organik farm. Tanihood muncul dari adanya keinginan untuk memajukan petani Indonesia dengan menciptakan pasar yang tidak terbatas oleh garis geografis antarnegara. Dengan demikian kelompok tani dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Inti dari kedua produk yang digagas oleh Kak Firly adalah kolaborasi.

Dari kedua contoh produk yang dibuat oleh Kak Firly ini siswa diharapkan belajar bahwa entrepreneurship tumbuh dari keterbatasan (ketidaksempurnaan). Maka, memiliki sikap empati terhadap sekitar, menjadi modal utama ketika seseorang ingin menjadi seorang entrepreneur.




Setelah Kak Firly membagi kisah dan pengalamannya serta tanya jawab, acara dilanjutkan Ekosistim Kewirausahaan di Sekolah bersama Bapak Fajar Anugerah dari Kinara Indonesia. Kinara Indonesia adalah perusahaan venture capital, yang banyak melakukan investasi ke bisnis untuk tingkat nasional dan regional kepada perusahaan-perusahaan rintisan (startup). Kak Fajar mengatakan bahwa British Council ingin membantu pemerintah untuk mendukung pemuda dalam bersaing secara global dan internasional dengan cara memperkuat sekolah sebagai basis kewirausahaan.

Sesi hari pertama dicukupkan pada jam 11. Siswa diperbolehkan pulang terlebih dahulu sementara masih ada satu sesi untuk para gurunya, yaitu sesi General Learning Agreement serta tanya jawab yang bisa diajukan oleh para Guru.

Sampai jumpa pada workshop sabtu depan, tanggal 4 Agustus 2018 ya.

Mengajar PKWU itu Bagaimana Sih?

Saya seringkali mendengar rekan-rekan Guru yang mengampu PKWU berkeluh kesah begini, mau ngajari apa ya? Bikin produk terus jual kan nggak perlu sampai 22 kali pertemuan. Bingung nih. Biasanya sih pilihan mereka kemudian adalah menentukan aspek, siswa dibagi kelompok. Setiap kelompok bergantian presentasi. Setiap kelompok membuat produk. Selanjutnya dijual jika memungkinkan. Hm, masih ada pertemuan yang kosong? Bikin produk lainnya lagi. Biasanya produk prakarya itu akhirnya hanya menjadi tumpukan saja.

Saya pun pernah mengalami hal yang sama. Dahulu. Rasanya bosan. Saya yang sejatinya adalah Guru Teknologi Informasi dan Komputer sungguh tidak merasakan kesenangan mengampu mata pelajaran baru ini. Mengajar sesuatu yang tidak kita sukai memang sungguh berat dan menyebalkan. Namun demikian saya tidak mau berlarut-larut meratapi mata pelajaran saya yang hilang. Untungnya, saya suka membaca. Saya mencari tahu tentang dunia bisnis digital. Semua literatur dan buku mengenai entrepreneurship saya baca. Saya mencoba mengadopsi satu persatu ilmu yang saya peroleh. Semuanya masih acak. Masih belum kelihatan bentuknya. Sampai kemudian potongan puzzle itu membentuk sebuah gambar, berbarengan dengan adanya revisi silabus PKWU terakhir. Mengajar PKWU tidak lagi menjadi beban untuk saya, sebaliknya pelajaran ini sungguh menyenangkan. Saya menyukai dunia digital yang selalu berubah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu TIK saya juga tetap terpakai. Sebagai pendidik, saya percaya dan meyakini bahwa seorang Guru harus terus belajar agar mampu beradaptasi dengan perubahan dan memberikan pengajaran yang terbaik untuk murid-muridnya. Ehemmm… 🙂

Terus, jawabannya apa untuk bagaimana mengajar PKWU? Oya, sabar ya ;).
Saya mengistilahkan matpel PKWU ini kepada murid-murid saya sebagai belajar bisnis digital. Dan murid-murid saya adalah calon pendiri startup. Mereka akan memainkan simulasi sebagai pelaku bisnis. Nah, nggak perlu ke kidzania deh untuk mencari tahu bagaimana sih profesi pengusaha… hahaha (hush, nanti saya diprotes empunya kidzania nih, bercanda ya 🙂 ). Selama satu semester siswa saya akan belajar model lengkap kewirausahaan dengan pendekatan teknologi terutama bisnis online dan ecommerce. Seperti apa? Lihat model belajar PKWU di ruang kelas saya melalui blog saya di sini. Atau untuk lengkapnya bisa membaca buku teks PKWU yang telah saya susun dengan beberapa kawan. Gambaran isi buku teks tersebut sila dibaca di sini.

Demikian dulu ya ulasan sekaligus promosi buku saya… hehehe.
Oya, saya juga pengin nih menulis lagi buku teks PKWU. Saya ingin memaparkannya lebih sederhana, runut dan lebih kreatif lagi :). Ada penerbit yang berminat kah? 😉

RPP PKWU Kelas X – Penerbit Srikandi Empat

Untuk Bapak/Ibu yang menggunakan buku Prakarya dan Kewirausahaan dari Penerbit Srikandi Empat, berikut adalah perangkat pembelajaran untuk tahun ajaran 2018-2019 yang dapat diunduh di sini.

Sebagai contoh di sana adalah aspek Kerajinan dan Pengolahan. Untuk aspek lainnya silakan menyesuaikan.
Untuk tambahan buku rujukan Anda dapat melihat teori Design thinking dan model bisnis (sebagai bagian dari tahapan PKWU pertama, yaitu Perencanaan Usaha) di buku PKWU dari Penerbit yang sama untuk kelas XI dan XII. Atau Anda dapat membaca buku bisnis digital lainnya. Dan untuk model pembelajaran PKWU sesuai isi buku dapat dilihat dan dibaca-baca di blog saya di sini.

Semoga bermanfaat dan selamat mengajar 🙂

Buku PKWU dari Penerbit Srikandi Empat untuk kelas X dan XI

Buku Kelas XI PKWU untuk SMA/SMK

Alhamdulillah, buku Prakarya dan Kewirausahaan untuk Kelas XI Edisi Revisi (Mei 2016) kolaborasi saya dengan beberapa kawan sudah terbit. Buku ini kami susun dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan harapan agar kehadiran buku ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang menggunakannya.

Sedikit cerita apa yang melatarbelakangi keinginan saya menulis buku ini, lebih banyak didasarkan atas pengalaman selama saya mengajar PKWU setelah sebelumnya saya mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kebingungan di awal mengajar PKWU dan praktik di lapangan kemudian menyadarkan saya bahwa pembelajaran kewirausahaan sebagian besar masih bersifat teoritis dan hafalan.

Prakarya dan kewirausahaan, selain ada produk yang dihasilkan maka tentu saja kewirausahaan juga memiliki aspek pemasaran. Dalam praktek, pemasaran dan penjualan barang sering harus dijalankan secara langsung. Namun usaha konvensional ini cukup menyulitkan jika diterapkan pada siswa-siswa sekolah. Selain karena produk-produk yang mereka hasilkan baru dalam tahap uji coba, juga membutuhkan biaya pemasaran dan penjualan yang tidak sedikit.

Sementara itu, dunia usaha tengah mengalami kecenderungan untuk mulai memanfaatkan teknologi digital, termasuk teknologi Internet dan Komunikasi bergerak (mobile). Pengusaha konvensional mulai melirik metode promosi dan pemasaran melalui internet. Nah, mengamati situasi itu, saya kemudian meniru apa yang dilakukan oleh pelaku bisnis konvensional, yaitu mengajak siswa saya untuk sepenuhnya mengggunakan Internet untuk operasi usaha mereka, termasuk promosi, pemasaran, toko online hingga manajemen yang bersifat online.

Tentu tak sulit bagi mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Saya kemudian mengadopsi berbagai ide dan cara baru dalam pengajaran kewirausahaan, seperti teknologi dan metode bisnis untuk bisnis online dan e-commerce. Dengan teknologi ini saya berharap siswa saya memiliki kemampuan untuk membangun sebuah model lengkap dari kewirausahaan dengan biaya yang lebih kecil dan waktu pembangunan yang lebih pendek dengan memanfaatkan Internet.

Saya ingat ketika salah satu nara sumber di pelatihan pendidik kewirausahaan, Bapak Jonathan Gultom mengatatakan, di jenjang sekolah menengah seperti SMA, mengajarkan kewirausahaan adalah mengajarkan siswa untuk berani menggali ide dan menemukan kesempatan. Berhasil menjual itu adalah bonus. Namun yang terpenting adalah dorong siswa untuk menggali ide-ide yang mereka miliki sebanyak mungkin untuk membantu memecahkan masalah yang ada di sekitarnya. Tulisan saya mengenai pelatihan pendidik kewirausahaan dapat dilihat di sini.

Sebagai gambaran apa yang ditawarkan dari buku PKWU ini, silakan dilihat slide presentasi di bawah ini ya 🙂

tambahan:
Konsep model kewirausahaan digital bisa dibaca di buku Business Model Generation, buku yang telah banyak membantu saya menerapkan pembelajaran kewirausahaan bersama murid-murid saya di kelas.

Bedah SKL PKWU

Hari jumat, 26 Januari 2018 saya mengikuti pertemuan MGMP DKI yang bertempat di SMAN 35 Jakarta. Materi yang dibahas saat itu adalah mengenai kisi-kisi mata pelajaran PKWU yang akan diajukan untuk USBN nanti. Jadi, kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 aspek PKWU, yaitu: kelompok Kerajinan, Rekayasa, Pengolahan, dan Budidaya. Masing-masing kelompok membuat kisi-kisi berdasarkan blue print yang sudah ada. Nantinya, kisi-kisi ini akan dishare ke MGMP wilayah. Tetapi untuk saat ini belum jadi ya. Nanti kalau sudah lengkap pasti akan dibagi oleh masing-masing ketua wilayah (sepengetahuan saya sih…hehe). Berikut ini akan saya share beberapa file yang barangkali bermanfaat untuk Ibu/bapak Guru yang saya peroleh dari pertemuan MGMP kemarin. Semoga bermanfaat.
Silakan download di sini.
1. Blue-print
2. Contoh kisi-kisi Budidaya
3. Contoh kisi-kisi Pengolahan
4. Contoh kisi-kisi Kerajinan
5. Contoh kisi-kisi Rekayasa
6. Kartu soal HOTS PKWU
7. kartu soal USBN SMA 2018