Belajar Tiada Henti

Apa itu Critical Thinking?

Critical thinking adalah satu dari 3 istilah 4 C yang digadang-gadang sebagai keterampilan abad 21. Selain critical thinking, ada communication, collaboration, creativity. Dan ditambah dengan problem solving. Ke-4 keterampilan di atas adalah kemampuan yang ingin dituju dalam kurikulum 2013. Namun apa sih sesungguhnya critical thinking itu?

Sebelum menyimpulkan apa itu critical thinking, coba amati hal-hal kecil di sekitar kita. Pernah melihat seseorang tak acuh ketika ada orang tua dengan susah payah membuka pintu supermarket? Atau sekelompok orang yang asyik berjalan beriringan tanpa menyadari menutup jalan orang lain? Dan banyak kasus lainnya. Barangkali juga tanpa disadari, seseorang itu adalah diri kita sendiri. Kita telah tumbuh menjadi masyarakat yang abai terhadap kepatutan. Mengapa kita tumbuh menjadi orang yang tak peduli kepada orang lain?

Sebelum melimpahkan kesalahan kepada orang lain, mari kita bercermin bersama-sama. Kita sesungguhnya tidak tahu. Kita tidak tahu bahwa orang tua yang sedang kesusahan membuka pintu membutuhkan bantuan. Kita tidak tahu bahwa berjalan beriringan dapat menyebabkan penutupan jalan bagi orang lain, dan lain-lain. Sejak kecil kita tidak pernah diajarkan untuk berpikir kritis (critical thinking). Jika seorang anak dibiasakan berpikir kritis, maka setiap tindakannya akan didasarkan pada analisa. Sebelum melakukan sesuatu ia akan selalu bertanya kepada dirinya, apakah dampaknya jika ia melakukan ini? Apakah betul yang akan ia lakukan, bagaimana dampaknya kepada orang lain? dan sebagainya. Ia tumbuh menjadi anak yang tidak sekedar ikut-ikutan, ia akan meneliti setiap masalah yang dihadapinya.

Proses berpikir kritis memang harus dilatih sejak dini. Dikutip dari Parents Guide Magazine. Berpikir kritis adalah cara berpikir logis, dimana kita memecah-belah suatu masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil serta menganalisanya. Bagian dari berpikir kritis adalah: kemampuan menggolongkan, memilah, membandingkan persamaan dan perbedaan (Church, 1993). Beberapa ciri anak yang berpikir kritis adalah: penuh rasa ingin tahu dan ingin menjelajah/bereksplorasi.

Berpikir kritis penting bagi setiap manusia karena itulah modal untuk pemecahan masalah, dimana masalah adalah hal yang pasti dihadapi manusia sepanjang hidupnya. Kemampuan menganalisa masalah membantu kita meneliti penyebab masalah, kemudian mencari solusinya.

Anak-anak yang sejak dini diajarkan keterampilan berpikir kritis akan tumbuh menjadi problem solver bagi masalah-masalah yang ada disekitarnya. Mereka optimis dan penuh rasa peduli terhadap lingkungan dan sekitarnya. Untuk itu, mari kita mulai dengan mempraktikkan pola pikir kritis dalam diri sendiri.






Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.