Aplikasi Pemrograman Visual: Scratch
Animasi Musik dan Tari
1. Menari
2. Dancing Queen
Aplikasi Pemrograman Visual: Scratch
Animasi Musik dan Tari
1. Menari
2. Dancing Queen
Aplikasi Pemrograman Visual: Scratch
Untuk program animasi lukisan bisa dilihat di sini.
1. Animasi lukisan acak
2. Animasi lukisan sesuai alur bentuk benda
3. Animasi lukisan mengikuti gerak mouse
Bisa membuat animasi serupa dengan variasi yang berbeda?
Aplikasi Pemrograman Visual: Scratch
Animasi kucing berjalan membentuk bujur sangkar
Animasi Kucing berjalan bervariasi bentuk
Thomas Suarez, seorang pengembang aplikasi berusia 12 tahun.
Kisahnya dapat dilihat di sini http://www.ted.com/speakers/thomas_suarez atau ini.
Beberapa media di bawah ini menerima berbagai tulisan dari pembaca dengan memberikan honor untuk setiap tulisan pembaca yang dimuat.
PIKIRAN RAKYAT
Forum Guru ada hampir setiap hari. Memuat opini-opini guru dan tenaga kependidikan terkait masalah pendidikan, misalnya bimbingan belajar, UN, moral dll. Panjang tulisan 2000-3000 karakter. Email : forumguru@pikiran-rakyat.com. Sertakan foto.
Cakrawala, tulisan tentang pengetahuan umum. Ada setiap hari kamis, berisi 5-6 artikel.Biasanya satu penulis bisa dimuat 3 judul sekaligus dan masih berhubungan. Tapi bisa juga mengirimkan satu judul, nanti akan dimuat bersamaan tulisan lain yang temanya sama/sejenis. Panjang tulisan 4000 – 6000 karakter. email : cakrawala@pikiran-rakyat.com
Khasanah, berisi tulisan tentang budaya. Bisa berupa cerpen, puisi atau feature. Dimuat setiap minggu. Panjang 4000 – 6000 karakter. email : khazanah@pikiran-rakyat.com
Geulis, berisi tentang tips kecantikan dan kesehatan perempuan. Hadir setiap minggu. Panjang 4000 – 6000 karakter. email : geulis@pikiran-rakyat.com
Kampus, untuk mahasiswa, tulisan seputar kampus dan perkulihan.Panjang 4000 – 6000 karakter. Email : kampus_pr@yahoo.com . Kalau gak salah tiap kamis.
Opini tiap hari ada, kecuali sabtu dan minggu. Panjang 5000-6000 karakter. Kirim berserta foto ke email :opini@pikiran-rakyat.com
REPUBLIKA
Yang saat ini lagi naik daun di kalangan ibu-ibu adalah rubrik leisure yang tayang setiap hari selasa.
Buah hati, berisi tentang pengalaman pribadi yang unik, inspiratif dan bermanfaat dalam mengasuh anak.Tulisan sekitar 2500 karakter + foto
Parenting, berisi artikel dan tips pengasuhan anak, sejauh ini sepertinya ditulis oleh redaktur republika, tapi tidak ada salahnya dicoba. Tulisan sekitar 4000-6000 karakter.
Jalan-jalan, berupa pengalaman perjalanan ke suatu kota atau tempat wisata, bisa local, tidak harus luar negeri. Tulisan sepanjang 7500 karakter beserta foto-foto.
Untuk ketiga rubric di atas bisa dikirim ke leisure@rol.republika.co.id
JAWA POS / INDOPOS
Perempuan Bercerita, tema bebas, 750 kata email ke her_relationship@jawapos.co.id
Gagasan, usulan pendek tentang apa saja, panjang 250 kata,
Opini, panjang 850 kata
Keduanya email ke opini@jawapos.co.id sertakan CV, no rek, NPWP dan telp. Naskah yg 5 hari tidak dimuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.
sumber: http://absurditasmalka.blogspot.com/2012/05/ayo-menulis-di-media-berbayar.html
Bagi Anda, para guru yang ingin mengirimkan tulisan ke media cetak, beberapa daftar surat kabar di bawah ini barangkali bisa membantu.
1. Rubrik Forum Guru di Pikiran Rakyat, Bandung.
Forum Guru ada hampir setiap hari. Memuat opini-opini guru dan tenaga kependidikan terkait masalah pendidikan, misalnya bimbingan belajar, UN, moral dll. Panjang tulisan 2000-3000 karakter.
Email : forumguru@pikiran-rakyat.com. Sertakan foto.
2. Suluh, Tribunjabar
3. Suara Guru (Galamedia)
4. Guru Menulis (Republika)
5. Mimbar Atikan (Mangle)
6. dan lain-lain
Anda juga bisa mengirim karya tulis di majalah pendidikan
1. Majalah Suara Daerah PGRI Jabar
2. EduGlobal PGRI Jabar
3. Majalah Guruku
4. Suara Guru PB-PGRI
5. BKW Disdik Jabar
diadaptasi dari:
1. http://suaradaerahajengkania.blogspot.com/2011/07/kupas-tuntas-eksis-menjadi-penulis.html
Lagi senang bermain-main dengan Scratch. It’s really fun 🙂
enjoy my music and dance animation 🙂
Monumen Tugu tampak cantik dilatari langit biru cerah. Alun-alun Tugu atau yang biasa disebut dengan alun-alun bundar ini terkenal sangat indah. Tugu yang sekaligus merupakan ikon kota Malang ini dilengkapi dengan kolam dan hiasan bunga teratai yang sangat indah.
Setelah berfoto-foto sebentar di sana, kami kembali ke hotel. Sarapan dan bersiap berjalan-jalan keliling kota Malang :). Bersama dengan dua orang kawan kami pun diajak mengunjungi Jatim Park 2. Ada apa di sini ya?
Mengusung semboyan Hijaukan Bumi Bersama Eco Green Park, inilah wisata ekologi pertama di Jawa Timur yang tepatnya terletak di Jl. Oro-oro Ombo No. 9A, Kota Wisata Batu, Malang. Selepas pintu masuk Eco Green kita bisa menikmati miniatur landscape pertanian, perkebunan beserta hasil budidaya serta dampak dari kerusakan alam.
Di dalam wahana Eco Green yang luasnya kurang lebih 5 hektar ini dapat kita temui berbagai kreasi seni patung yang terbuat dari barang bekas dan sampah.
Patung dari barang bekas | patung gajah dari sampah elektronik |
Wahana pertama yang kami kunjungi adalah Insectarium. Insectarium adalah tempat jenis serangga hidup yang ada di kebun binatang, atau museum atau pameran tinggal serangga. Insectarium sering menampilkan berbagai jenis serangga dan arthropoda serta sejenisnya seperti laba-laba, kumbang, kecoa, semut, lebah, kaki seribu, kelabang, jangkrik, belalang, serangga tongkat, kalejengking dan belalang sembah. Selain itu ditampilkan juga keterangan mengenai serangga-serangga tersebut seperti bentuk serangga, tempat hidup mereka, dan berbagai pengetahuan seputar serangga. (sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Insectarium)
Kupu-kupu herbarium | Kupu-kupu yang dilindungi UU |
Walau makhluk-makhluk mungil itu tampak indah dan adakalanya ringkih namun jangan salah, diantara mereka pun ada yang menebarkan racun. Oya, di sini kita juga bisa berinteraksi langsung dengan serangga-serangga tersebut dan mengamati dengan detail setiap bentuk serangga yang ada, seperti di ruangan yang diisi dengan pohon jambu dan belalang ranting. Kita bisa masuk ke ruangan ini dan mencoba menemukan si belalang yang mahir menyamar sebagai ranting pohon. Tapi, hati-hati ya, karena beberapa serangga itu sering tampak di antara batu-batu yang bisa saja secara tidak sengaja kita injak.
Belalang ranting | Belalang anggrek | Belalang sembah |
Coba perhatikan bentuk belalang sembah. Konon nama ini diberikan karena bentuk belalang ini menyerupai selayaknya orang berdoa.
Keluar dari ruang insectarium kami menuju walking bird, wahana di mana kita dapat mengamati jenis-jenis burung yang tidak suka terbang. Sayangnya, si penguin belum ada di sini, padahal penguin itu burung yang tidak suka terbang, kan ya? :). #colek pipi ah 😉
Hei, ada makhluk mungil dengan ekornya yang menggemaskan. Bisa menebak? Ya..ya.. tupai :). Tupai, makhluk yang konon sukanya berpasangan ini tampak sedang melahap biji-bijian, sementara tupai pasangannya entah dimana tak terlihat.
Jangan kaget jika kita sedang asyik berjalan-jalan berpapasan dengan burung-burung yang tersasar ya. Biasanya penjaga di sana selalu sigap. Tenang saja, barangkali mereka pun bosan dan ingin bertemu kawan baru 🙂
Nah, ini bagian yang membuat kerasan, perkebunan sayur :). Dalam wahana ini kita bisa belajar mengenai cara berkebun atau menanam sayur dan mengenal berbagai jenis sayuran. Dilanjut dengan rumah strawberry, jamur, dan carnivora garden. Kita juga bisa belajar cara budidaya strawberry dan jamur beserta pengolahannya dan juga bisa membeli hasilnya seperti sate strawberry dan kripik jamur. Tergiur dengan buah strawberry yang bergelantungan di pot-pot akhirnya saya membeli satu tanaman strawberry. Cukup satu, itu pun tidak terlalu yakin apakah bisa lolos di pemeriksaan bagasi nanti? Tapi, terkadang nekat itu diperlukan juga 🙂
Bawang Prei | Lobak dan wortel |
Seledri | Lobak |
Tomat cherry | Strawberry |
Kalau ingin belajar pengolahan limbah sampah atau kotoran hewan juga bisa loh di sini. Oya, ada yang terlupa, dalam wahana yang sama dengan perkebunan sayur, kita bisa belajar tentang cara mengolah susu hingga menjadi produk susu.
Selain strawberry ada juga tanaman tomat cherry dengan buah-buah berwarna merah hijau kecil yang bergelantungan. Yang menarik perhatian saya adalah tanaman tomat ini dipasangi tali yang menjulur ke atas. Ketika saya tanyakan kepada petugas yang ada di sana, Beliau bilang itu untuk memudahkan mengambil buahnya karena pohon tomat tingginya bisa mencapai 3 meter. Good idea :), yang kemudian saya terapkan di pohon tomat saya yang saat ini juga mulai berbuah :).
Berikutnya, pasar burung. Di beberapa tempat biasanya terdapat wahana permainan yang cukup ramai antre-annya dan saat itu lebih sering kami lewati saja. Kebetulan wahana menggunakan kereta untuk melihat kehidupan prasejarah mulai dari zaman purba sampai jaman modern saat itu antre-annya sepi sehingga kami sempatkan ke sana.
Wahana sains walau sedikit namun tetap memikat hati. Di sini ditampilkan percobaan kincir angin untuk membangkitkan tenaga listrik. Berbagai macam kincir yang jika kita sentuh dengan kecepatan tertentu maka bisa menyalakan lampu-lampu gedung dan bangunan sebagai latar belakangnya. Ada juga stalaktit dan stalagmit serta ruangan dengan suasana gempa bumi. Atau ingin merasakan dinginnya Antartika? 🙂
Atau ingin melihat berbagai hasil karya yang terbuat dari barang bekas atau sampah? Berikut ini adalah keterampilan yang dipamerkan. Ada yang terbuat dari kemasan rokok, limbah kertas, tutup botol dan kaleng, dan lain-lain. Bagus-bagus ya?
Mendapatkan pengetahuan sejatinya bisa darimana saja. Dengan 35 wahana yang memadukan konsep wisata alam, kebudayaan, lingkungan dan seni yang inspiratif, menarik, dan mendidik, Eco Green park bisa menjadi pilihan untuk memperoleh pengetahuan dengan cara yang menghibur dan menyenangkan.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Eco Green Park silakan kunjungi situs mereka di sini.
Coba bikin animasi sederhana dengan Scratch. Ada musiknya juga loh 🙂
Kota yang terletak di dataran tinggi yang cukup sejuk ini bernama Malang. Kota yang dikelilingi oleh gunung-gunung ini baru berdiri pada tahun 1914, menurut catatan yang tertera di dinding musium Malang Tempo Doeloe.
Musium ini diresmikan tanggal 22 Oktober 2012 dan berlokasi di Jl. Gajahmada, belakang Balaikota Malang. Dengan tiket masuk seharga 15.000 IDR, kita dapat melihat sejarah panjang kota Malang sejak jaman prasejarah sampai modern. Berbeda dengan musium pada umumnya, musium Malang Tempo Doeloe didesain dengan cita rasa masa kini. Tidak ada pemandu khusus tapi Anda bisa mengajukan permintaan jika merasa memerlukan. Lebih enaknya sih ditemani pemandu karena bisa mendapat banyak cerita yang mungkin luput dari perhatian kita.
Pameran diawali dari hasil penemuan bekas-bekas fondasi batu bata, kemudian berbagai prasasti, bangunan candi dan arca serta berbagai gerabah yang ditemukan dari periode akhir Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9) yang kesemuanya ditemukan di tempat yang saling berdekatan.
Di ruang pertama terdapat miniatur kota Malang disertai gunung-gunung yang mengelilinginya. Wilayah cekungan Malang telah ada sejak masa purbakala dan menjadi kawasan pemukiman.
Dipamerkan juga koleksi bebatuan dari zaman pra sejarah sampai saat ini. Bentuk batu-batu jaman dahulu lebih besar dan kuat jika dibandingkan dengan batu-batu yang ada saat ini. Ada juga relief batu yang menggambarkan kehidupan pada masa itu.
Sebuah lukisan candi terpasang di dinding ruangan. Itu lah candi Badut, candi tertua di Indonesia. Candi ini terletak di kawasan Tidar, di bagian barat kota Malang.
Di ruangan lain dipamerkan berbagai jenis celengan dari tanah liat. Ada cerita menarik mengenai asal kata celengan. Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (100 tahun setela Masehi) di daerah Malang ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah. (sumber: wikipedia).
Nah, konon di jaman kerajaan Majapahit anak-anak sudah diajarkan tentang pentingnya menabung. Bentuk tabungan pertama yang dibuat adalah celeng atau babi hutan. Sejak itu, mereka menyebutnya dengan celengan.
Ada juga sebuah prasasti berhuruf Jawa Kuno Hanacaraka Datasawala.
Berikutnya, di sudut ruangan terdapat properti rumah tangga seperti teko, cangkir, dan lain-lain dilengkapi dengan peralatan pembuatnya atau disebut rumah tembikar.
Berbagai peralatan tradisional masyarakat jaman itu pun dipamerkan, seperti lesung untuk menumbuk padi, alat penggilingan jagung, ani-ani (alat untuk memotong padi), serta mixer tradisional untuk pengaduk bahan makanan. Alat ini digunakan pada masa pengungsian Belanda tahun 1939. Cara kerja mixer tradisional ini adalah dengan menarik kedua tali saling berlawanan untuk menggerakkan pangkal kayu di bawahnya.
Kota Malang kemudian tumbuh dan berkembang setelah hadirnya kolonial Hindia Belanda. Beberapa aksesori masa itu bisa ditemukan di sini. Ada juga penjara yang banyak diisi oleh orang Belanda ketika Jepang menduduki kota Malang.
Di musium ini ditampilkan juga foto-foto walikota Malang sejak masa penjajahan Hindia Belanda, Jepang dan masa Kemerdekaan.
Ruang musium berakhir di gerai-gerai yang menampilkan unsur-unsur dari budaya kota Malang masa lampau. Semua yang tersaji di stand-stand ini bernuasa tempo doeloe seperti makanan, minuman dan souvenir (kesenian dan kerajinan tradisional). Ini adalah bagian dari acara tahunan yang digelar di kota Malang, Jawa Timur, yang disebut dengan festival Malang atau Malang Tempo Doeloe.