Belajar Tiada Henti

Memahami Kurikulum Merdeka

dari Penguatan Proyek dan Profil Pelajar Pancasila.

Apa yang membedakan kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya? Dari persepsi saya, kurikulum Merdeka memberikan penguatan pada proyek dan Profil Pelajar Pancasila. Mengapa? Karena pada pengerjaan proyek maka siswa belajar memahami kualitas ataupun karakter dan kompetensi yang harus mereka bangun, seperti Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, Kreatif, Bernalar Kritis, Mandiri yang kesemuanya terangkum dalam 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila. Dari sini jelas, bahwa tujuan pendidikan yang ingin diraih adalah membentuk generasi yang tidak hanya unggul dalam prestasi, namun memiliki sikap dan karakter mulia.

Bicara tentang proyek, saya yakin guru tidak asing dengan strategi pembelajaran berbasis proyek. Saya juga meyakini sebelum adanya kurikulum Merdeka, ada banyak guru yang mengajarkan Pembelajaran Berbasis Proyek. Guru-guru ini paham bahwa mengajar memerlukan strategi. Strategi pembelajaran untuk materi satu dengan materi lainnya tidaklah sama. Ada kalanya materi A bisa dijalankan dengan ceramah, namun mungkin diskusi lebih cocok untuk materi B, dan seterusnya. Itu sebabnya ada banyak strategi pembelajaran yang bisa digunakan guru. Ada Project Based Learning, ada Problem Based Learning. Selain itu, guru juga bisa menggunakan berbagai teknik mengajar, seperti design thinking, gamifikasi, flipped classroom, self learning, free online learning tools, social media, dan lain-lain. Guru bahkan bisa mengembangkan atau mengadopsi teknik-teknik dari berbagai bidang untuk diujicobakan pada cara mereka mengajar. Salah satu contoh adalah design thinking. Design thinking awalnya adalah pemikiran yang digunakan oleh para seniman untuk menghasilkan sebuah karya. Kemudian design thinking diterapkan di dunia bisnis dan kemudian berkembang di dunia pendidikan. Berbagai strategi dan teknik mengajar ini sayangnya tidak banyak dilakukan oleh guru. Mengapa? Untuk mencoba berbagai hal ini tentu saja guru harus memiliki sumber referensi bacaan yang banyak. Kalau tidak sempat membaca bagaimana? Sekarang ini ada banyak cara kita untuk belajar, bisa tengok youtube, membaca blog para guru dari seluruh belahan dunia, belajar dari rekan sejawat melalui berbagai komunitas.

Nah, kurikulum Merdeka ini menurut saya adalah cara mas menteri memberikan contoh strategi pembelajaran berbasis proyek melalui 7 tema proyek. Harapannya (mungkin), jika guru sudah terbiasa menerapkan pembelajaran berbasis proyek ini maka guru akan terinspirasi menerapkan PBL ini pada mata pelajaran yang mereka ampu.

Saat ini, belum banyak penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran. Ketika membahas proyek maka sebagian besar kita merujuk kepada 7 tema besar proyek di dalam kurikulum Merdeka. Padahal barangkali kita lebih membutuhkan bagaimana menerapkan mata pelajaran kita ke dalam pembelajaran proyek, atau malah problem based learning? Strategi atau teknik pembelajaran efektif apa yang bisa kita berikan kepada siswa untuk mereka memahami materi yang kita ajar? Yuk, kita belajar sama-sama 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.