Perjalanan Umrah di Penghujung Tahun 2014 #3

Pelajaran apa yang saya petik dari perjalanan ibadah umrah kali ini?

Sebelumnya saya sering mendengar cerita bahwa perbuatan kita di tanah air akan berbalas ketika kita berada di Makkah atau Madinah. Saya sendiri mempunyai pendapat yang berbeda. Baik di tanah air atau dimanapun jika kita mau membuka mata hati sebenarnya lah Allah selalu memberikan kita petunjuk dan peringatan. Hanya saja kita biasanya terlalu disibukkan oleh rutinitas sehingga kepekaan hati itu sedikit terabaikan. Kita cenderung menganggap apa yang kita peroleh atau yang kita nikmati adalah hal yang biasa saja atau memang sudah semustinya begitu. Sehingga kita kemudian menjadi sulit untuk bersyukur.

Ada sebuah hadis yang sangat saya sukai dan menjadi pengingat untuk diri saya di setiap waktu. Hadis itu berbunyi: “Jika kamu berbuat baik maka kebaikan itu untuk diri kamu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu juga untuk diri kamu sendiri.”

Maka, jika saya berbuat jahat terhadap makhluk ciptaan Allah itu sama artinya saya sedang menzalimi diri saya sendiri. Allah tidak pernah menghukum hamba-Nya, kita lah yang menzalimi diri kita sendiri oleh karena perbuatan kita sendiri.

Cerita bahwa perbuatan kita akan berbalas di tanah Arab mungkin disebabkan karena kita menjadi lebih peka terhadap perlakuan orang lain terhadap kita. Itu pula yang saya rasakan saat itu.
Ada momen manis, menggetarkan pun ada peringatan yang membuat saya menitikkan air mata.

Perjalanan ibadah umrah ini mengajarkan saya untuk lebih bisa mengendalikan emosi dan mengekang keinginan-keinginan pribadi. Bepergian dengan orang banyak tidak lah mungkin kalau tidak menimbulkan masalah. Tetapi, itu sesungguhnya adalah bagian dari ujian yang Allah berikan kepada kita. Tidak itu saja, faktor-faktor lainnya di sana pun bagian dari ujian kesabaran kita.

Melihat bagaimana orang berlari, berteriak-teriak histeris, mendorong dan menyakiti orang lain agar bisa shalat dan berdoa di Raudah atau mencium hajar aswad atau memperebutkan tempat-tempat mustajab lainnya membuat saya menghela napas. Tiba-tiba terlintas di dalam benak saya pasti sangat berat perjuangan Nabi Muhammad saw pada masa itu untuk mendidik umatnya.

Menyimak cerita patner tentang beberapa kisah Nabi, diantaranya seseorang yang dengan tanpa merasa bersalah mengeluarkan hajat kecil di masjid. Lalu Nabi menegurnya. Atau cerita lainnya ketika Nabi meminta tolong sahabatnya untuk mencarikan batu sebagai pengganti air yang akan digunakan untuk menutup hajat besar. Salah seorang dari mereka malah membawakan kotoran unta yang sudah keras.
Menyimak cerita-cerita ini menyadarkan saya mengapa kemudian agama berkesan diajarkan seolah dengan ancaman. Barangkali begitu bebalnya kita, manusia, bahkan yang dengan akal dan pikiran yang Allah anugerahkan kepada kita dengan tujuan agar digunakan untuk berpikir, seringkali dalam kenyataannya tidak digunakan secara baik dan maksimal.

Saya jadi teringat salah satu ayat yang berbunyi:
“Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?” Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (QS 39 : 9).

“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS 58 :11).

Apa artinya? Ilmu diperlukan didalam kehidupan. Dengan ilmu kita memperoleh pengetahuan, mengetahui hal-hal yang baik dan mulia serta menjauhi perbuatan yang buruk.

Maka semustinya sebagai makhluk yang berilmu, kita memahami bahwa berlari dan berteriak-teriak histeris di rumah Allah adalah bukan perbuatan yang terpuji. Bukankah kita adalah tamu Allah? Maka sebagai tamu Allah berperilaku dan beradab lah yang baik. Jangan pula mendorong dan menyakiti orang lain karena mereka yang berilmu sejatinya memahami bahwa sesama muslim adalah bersaudara. Maka, sayangi dan kasihi mereka sebagaimana perintah Allah.

Saya senang menyimak cerita-cerita yang disampaikan partner. Terkadang ketika saya membaca al-quran saya melihat pesan yang saling berkaitan dengan apa yang saya amati atau saya dengar. Saya tak pandai membaca huruf arab, lebih banyak tertatih-tatih. Walau demikian saya berharap suatu hari nanti saya bisa membaca huruf arab dengan lebih baik. Amin yra.

Perjalanan Umrah di Penghujung Tahun 2014 #2

Selepas dari Raudah siang hari itu saya kembali ke hotel untuk mengikuti jadwal ziarah yang diadakan oleh panitia. Sementara dua orang kawan saya memutuskan untuk memperbanyak ibadah di masjid. Partner telah menunggu saya di depan hotel. Oya, partner sudah lebih dahulu kembali ke hotel ketika saya mengirimkan pesan bahwa saya bersama dua orang kawan akan ke Raudah terlebih dahulu. Saya tak sempat lagi makan siang karena waktu makan siang telah lewat dan kami akan segera berangkat. Hari itu kami ziarah ke masjid Quba, masjid pertama di dunia. Shalat sunnah dan ashar di sana.
Foto hasil jepretan partner.
Masjid-Quba
Berikutnya Jabal Uhud atau Bukit Uhud. Di lembah gunung ini pernah terjadi peperangan besar antara pejuang Islam sebanyak 700 orang melawan kaum kafir Quraisy dari Makkah sebanyak 3.000 orang pada 15 Syawal 3 Hijriyah (Maret 625 Masehi) yang menyebabkan 70 pejuang mati syahid. Dari pihak kafir Quraisy gugur sebanyak 22 orang. Perang ini kemudian disebut dengan perang Uhud.

Dalam peperangan tersebut gugur paman Nabi Muhammad SAW, Hamzah bin Abdul Muthalib. Awalnya perang ini dimenangkan oleh kaum muslimin. Namun, menurut cerita pemanah umat islam yang berada di atas gunung arrimah (bukit sebelah utara Uhud) di bawah pimpinan Mash’ab bin Umair tergoda oleh barang-barang yang ditingalkan musuh (kisah lainnya mencantumkan bahwa musuh memberikan umpan dengan menyebar uang dan perhiasan) dan mereka kemudian meninggalkan pos-nya. Padahal, Nabi Muhammad SAW sebelumnya telah memerintahkan agar mereka tidak meninggalkan pos apapun yang terjadi.
jabal-uhud3
Gunung arrimah, pos pasukan pemanah kaum muslim

Pengosongan pos oleh pasukan pemanah dimanfaatkan oleh Khalid bin Walid (yang waktu itu belum masuk islam) untuk menggerakkan tentaranya menyerang pejuang islam dari arah belakang yang menyebabkan umat islam mengalami kekalahan yang menyebabkan 70 orang sahabat gugur sebagai syuhada. Nabi Muhammad sendiri mendapat luka-luka, dan para sahabat yang menjadi perisai Nabi Muhammad SAW gugur karena tubuh mereka penuh dengan anak panah. Setelah perang usai kaum musyrikin mengundurkan diri kembali ke Makkah. Para syuhada atas perintah Nabi Muhammad saw dimakamkan di tempat mereka roboh.
jabal-uhud
Bukit paling kanan, tempat para syuhada berperang dan dimakamkan.

Selanjutnya adalah ke kebun kurma. Hampir di sepanjang jalan baik di Jeddah, Madinah atau Makkah tumbuh pohon kurma. Saya melihat beberapa pohon kurma dengan gerombolan buahnya. Pohon kurma ini hanya berbuah satu kali dalam setahun. Namun demikian sekali panen dalam satu pohon bisa menghasilkan sekiar 70 kg buah kurma. Banyak sekali, bukan?
Kata pemandu kami, pohon kurma di musim dingin tidak bisa berbuah. Pohon ini membutuhkan asupan sinar matahari yang cukup banyak.
IMG_7287
Bis berhenti tepat di depan toko (atau pabrik kurma) di area perkebunan tersebut. Kami semua turun. Berbagai jenis dan macam kurma dijual. Saya baru tahu bahwa ukuran kurma ajwa Madinah dan Mekah ternyata berbeda. Kurma ajwa yang kecil-kecil seperti yang kita kenal ternyata berasal dari Mekah sementara ajwa Madinah ukurannya lebih besar. Ada juga kurma lapis coklat, isi almond, tabur wijen dan lain sebagainya.

Tak lama rintik hujan turun, saya dan partner yang sedang asyik mengambil foto langsung naik ke dalam bis sambil menunggu kawan-kawan lain yang masih asyik berbelanja kurma.

Ziarah hari ini usai dan kami kembali ke hotel.

Esok hari, selepas dzuhur kami akan berangkat ke Makkah melalui Bier Ali untuk miqat dan memasang niat umrah di sana. Perjalanan dari Madinah ke Makkah kurang lebih 6 jam. Tiba di Makkah kami check-in hotel, istirahat sejenak dan makan malam lalu menyempurnakan umrah dengan melakukan thawaf, sai, dan tahallul. Kaabah tampak bercahaya dengan untaian kaligrafi arab bercorak emas di beberapa bagiannya. Pintu emas Kaabah menarik perhatian saya. Diantara pintu emas dan hajar aswad itu lah Multazam, tempat mustajab untuk berdoa seperti halnya Raudah.
Kaabah
Usai thawaf dengan mengelilingi Kaabah sebanyak 7 kali kami lalu shalat sunah bersama dan berdoa. Selanjutnya dianjurkan untuk minum air zam-zam. Kemudian melakukan sai, berjalan dari bukit Safa ke Marwah sebanyak 7 kali. Berikutnya yaitu tahallul, memotong rambut. Seluruh kegiatan ibadah umrah dibimbing oleh ustad. Ibadah umrah selesai mendekati waktu Shubuh. Ustad memberikan pilihan kepada kami untuk kembali ke hotel atau melanjutkan shalat shubuh. Beberapa memilih untuk menunggu waktu shubuh di masjid sebagian lainnya memilih kembali ke hotel.
umrah
Saya dan partner serta beberapa orang lainnya memilih untuk menunggu waktu shalat shubuh yang tak lama lagi. Barangkali karena kami tak tidur semalaman (kami tidur di bis dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah) maka beberapa kali saya nyaris tertidur. Usai shalat shubuh kami kembali ke hotel, sarapan dan membersihkan diri. Hari ini tidak ada acara khusus atau bebas. Jamaah boleh memperbanyak ibadah di masjid baik sendiri atau berkelompok. Saya dan partner memutuskan tidur sebelum siang nanti kami berangkat ke masjid untuk shalat dzuhur. Di sini beberapa jamaah mulai terserang flu.

Hari ketiga di Makkah partner dan saya mulai terserang flu. Partner demam sehingga hari itu usai menunaikan shalat shubuh dan sarapan kami memutuskan tidur dan melewatkan waktu dzuhur dan ashar di masjid. Lepas waktu ashar, kami berangkat ke masjid. Shalat ashar dan menunggu waktu magrib sampai Isya di masjidil haram.

Keesokan harinya ziarah ke berbagai tempat seperti Jabal Al-Nour, Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Jabal Nur, tempat dimana gua hira berada. Jabal Nur atau The mountain of light adalah tempat ketika Nabi Muhammad saw menerima ayat Quran yang pertama. Kami tidak turun hanya melihat dari bis. Letak Jabal Nur berada di atas bukit. Untuk naik ke sana jamaah bisa menyewa mobil.
jabal-tsur
Tujuan ziarah berikutnya adalah Arafah. Di padang ini lah para jamaah haji melakukan wukuf. Di sini juga terdapat Jabal Rahmah berupa tugu peringatan yang didirikan untuk mengenang tempat bertemunya Adam dan Hawa di muka bumi.
jabal-rahma
Di sini juga banyak burung. Kami bermain-main sebentar bersama mereka :). Burung termasuk hewan yang paling banyak ditemui di tanah Arab ini.
arafah
Selanjutnya, melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah dan Mina.

Selepas ziarah kami ke Ja’ronah untuk miqat pasang niat umrah. Kali ini jamaah boleh memilih untuk ikut umrah atau tidak. Ada yang umrah untuk pribadi ada juga yang meng-umrahkan Ayah, Ibu atau kerabatnya yang telah tiada.
umrah2
Usai umrah, kegiatan hari itu adalah bebas. Jamaah dipersilakan untuk memperbanyak ibadah seperti dzikir, baca al qur’an, muhasabbah dan lain-lain di Masjidil Haram.

Hari ke delapan, melaksanakan thawaf Wada’. Usai shalat shubuh saya dan partner melakukan tawaf Wada’. Seperti juga ketika di Madinah, berat rasanya hati meninggalkan Masjidil Haram. Beberapa kali kami masih memandangi Kaabah, mencoba merekam setiap ingatan tentang nya. Membayangkan masa dimana Nabi Ibrahim membangun bangunan suci ini yang pertama kali dibangun oleh Nabi Adam. Menurut cerita ustad (kalau saya tak salah menangkap informasi ya) kala itu Nabi Ibrahim kehabisan dana halal. Maka digunakanlah dana yang ada namun sebagai pembedanya dibuatlah hijir ismail berupa tanda setengah lingkaran. Maka siapapun yang shalat dan berdoa di dalam hijir ismail sama artinya shalat berada di dalam Kaabah. Namun bagi mereka yang umrah tidak boleh memasuki wilayah di dalam hijir ismail.

Usai Dzuhur kami berangkat ke Jeddah untuk melanjutkan perjalanan ke Bangkok. Sebelumnya kami mampir terlebih dahulu ke Laut merah.
read-sea
Jam 1.00 malam pesawat kami take off menuju Bangkok dengan jarak tempuh kurang lebih 7 jam. Transit 15 jam dan menginap di hotel yang disediakan JetAsia lalu melanjutkan perjalanan ke Jakarta, Indonesia. Alhamdulillah kami sampai dengan selamat di Jakarta sekitar jam 8 lebih pagi hari.

Saya bersyukur memiliki kesempatan melaksanakan ibadah umrah bersama partner, sebutan saya untuk suami :). Seseorang yang mengajari pemahaman agama kepada saya melalui kebaikan budi dan ketulusan hati.

update:
Terima kasih untuk semua yang telah mendoakan kami juga untuk travel Arnussa atas persaudaraan dan pelayanannya yang keren. Mudah-mudahan kita bisa bertemu kembali ya :).

Perjalanan Umrah di Penghujung Tahun 2014 #1

Sesungguhnya kami tak menyangka akan bisa pergi melaksanakan umrah tahun ini. Berawal dari tawaran sebuah travel (kami diperkenalkan oleh seorang kawan dengan travel Arnussa), saya dan partner kemudian memutuskan untuk mendaftarkan diri. Kebetulan tanggal dan bulan yang ditawarkan oleh travel Arnussa bertepatan dengan libur sekolah. Perjalanan ibadah umrah dimulai dari tanggal 24 Desember sampai tanggal 2 Januari 2015. Dengan pesawat JetAsia kami berangkat dari bandara Soekarno-Hatta untuk kemudian transit di bandara Suvarnabhumi, Bangkok Thailand dan meneruskan perjalanan ke Jeddah.

Manusia boleh berencana namun Tuhan yang menentukan. Di tengah perjalanan pilot memberi kabar bahwa pesawat akan mendarat di Bombay, India, dikarenakan ada masalah teknis. Jangan tanya perasaan hati kami saat itu. Partner menenangkan saya. Kami berdoa bersama. Alhamdulillah pesawat mendarat dengan selamat di bandara Bombay, India.

Karena kami tidak memiliki visa negara ini, maka seluruh penumpang tetap berada di dalam pesawat. Selama 11 jam kami berada di dalam pesawat tanpa suplai makanan dikarenakan JetAsia tidak membawa cadangan makanan, bahkan air di toilet pun habis.  Barangkali ini adalah ujian pertama yang harus kami lalui. Sejak awal partner telah mengingatkan saya untuk tidak marah dan mengeluh. Dalam menunggu kepastian untuk melanjutkan perjalanan sebagian orang mulai marah sementara sebagian lainnya menenangkan diri. Betul apa yang dikatakan ustad kami pada waktu manasik, banyaknya uang yang kita miliki bukan jaminan kita bisa berangkat umrah. Hanya ridha Allah semata yang menjadikan segalanya mungkin. Maka, yang bisa saya lakukan saat itu adalah berdoa, memohon ampunan dan berharap ridha-Nya agar kami semua diperkenankan untuk bisa sampai ke Baitullah. Menyalahkan satu pihak atau orang lain tidak lah ada gunanya. Karena seperti partner bilang ke saya, kita semua di sini memiliki dosa yang kita tanggung bersama-sama.

Kurang lebih 11 jam total delay, pilot pesawat datang dan mengabarkan bahwa pesawat kami akan segera berangkat. Alhamdulillah. Sampai di bandara Jeddah sekitar tengah hari. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan bis. Perjalanan ke Madinah ditempuh kurang lebih 5 jam. Sampai di Madinah menjelang Isya. Sampai hotel kami segera membersihkan diri. Alhamdulillah saya bersama partner bisa melaksanakan shalat Isya di masjid Nabawi.

nabawi1 IMG_7325

Malam itu kami berlama-lama di masjid Nabawi. Rasa syukur yang tak terhingga bahwa kami telah sampai di sini dengan selamat. Pada waktu shalat Isya seorang wanita arab di sebelah saya membagi sajadahnya ke saya. Awalnya saya tidak paham maksudnya kemudian dia berkata, it’s cold, dan dia menepuk pundak saya dengan halus meminta agar saya duduk di atas sajadahnya. Antara haru dan entah apa itu, hanya ucapan terima kasih yang sanggup saya berikan. Saat itu saya memang tidak membawa sajadah dan sedang shalat sunnah di atas lantai yang dingin. Madinah pun sedang musim dingin. Usai shalat saya menunggu dia selesai berdoa dan mengucapkan terima kasih sekali lagi. Wanita muda itu tersenyum manis. Mungkin berlebihan tetapi diantara peristiwa-peristiwa yang ada kalanya membuat hati getir ada juga momen-momen indah yang menggetarkan hati, yang membuat hati kita membuncah tiba-tiba oleh sebuah rasa yang tak terucapkan.

Esok hari, setelah shalat shubuh kami berniat ke Raudah. Setelah mencari informasi mengenai waktu-waktu Raudah dibuka untuk wanita, saya bersama dua orang kawan memutuskan untuk tetap di masjid sampai menunggu waktu dzuhur. Raudah dibuka untuk wanita setelah shalat dzuhur. Askar, sebutan untuk polisi wanita di dalam masjid, menyarankan untuk ke Raudah setelah shalat Isya karena waktunya lebih panjang. Setelah shalat dzuhur biasanya banyak orang. Setelah mempertimbangkan banyak hal, kami bertiga tetap memutuskan untuk mencoba ke Raudah setelah shalat dzuhur.

Lepas dzuhur, kami antre untuk bisa masuk ke Raudah. Askar membagi menjadi beberapa kelompok: Melayu, Pakistan, dll. Saya melihat pembagian kelompok ini bertujuan baik, diantaranya adalah untuk melindungi orang-orang Melayu. Mohon maaf jika saya salah, tetapi orang Melayu terkenal dengan profilnya yang mungil sementara wanita Turki, dkknya memiliki profil besar dan kuat. Mereka sanggup mendorong dan berlari dengan kuat. Saya bersama kawan menyetujui untuk menaati aturan yang diberikan oleh askar. Maka, kami berjalan tanpa berlari. Melihat bagaimana para wanita berlari, berteriak, mendorong dan menyikut orang lain demi mendapatkan dirinya bisa shalat dan berdoa di depan Raudah menimbulkan berbagai macam pertanyaan yang berkelindan di kepala. Saya memutuskan untuk shalat dan berdoa sebentar saja di depan Raudah jika memungkinkan tetapi seandainya tidak bisa pun tak apa. Alhamdulillah, siang itu saya bisa shalat dan berdoa di depan Raudah. Demikian juga dengan partner.

Foto di bawah adalah hasil jepretan partner.
IMG_7333 makamnabidansahabat

Saya ingat pesan partner untuk tidak mendorong, melukai dan menyakiti orang lain. Saya berusaha untuk tidak melakukan hal itu, walau di tempat yang padat seperti itu didorong dan mendorong bisa jadi tak ada bedanya. Jika Allah berkehendak maka pasti ada saatnya Ia akan memberikan kita kesempatan untuk bisa shalat dan berdoa di Raudah atau di tempat manapun yang kita inginkan.

Malamnya, saya bersama kawan ke Raudah kembali. Niat awal menemani kawan yang belum ke Raudah. Namun situasi malam hari berbeda dengan siang hari. Kali ini jamaah begitu banyak dan padat. Antrean pun lama sekali. Saya ingin menyerah tak terbayangkan seperti apa di dalam nanti. Ternyata apa yang saya takutkan terjadi, lautan manusia yang saling berteriak dan mendorong. Pegangan saya dengan kawan terlepas. Saya nyaris putus asa. Alhamdulillah Allah menyelamatkan saya, setelah sempat terlempar sesuatu mendorong saya keluar dari himpitan kelompok manusia. Kawan saya masih di dalam sana. Namun saya tak mungkin kembali. Saya menunggu dengan beribu-ribu doa yang mengalir dan kepanikan yang melingkupi. Tak lama kawan saya berhasil keluar. Kami terdiam beberapa saat. Rasa ngeri dan ketakutan begitu nyata. Saya melihat atau merasakan? ketika seseorang melangkahi atau nyaris menginjak orang yang sedang shalat. Kami keluar. Sepanjang jalan saya tak habis mengerti mengapa orang bisa begitu liar dan tak terkendali. Apakah Tuhan akan mengabulkan permohonan kita jika kita memintanya dengan cara menyakiti orang lain?

Peristiwa malam itu di Raudah membuat saya merenung lama. Menjelang shubuh, saya dan partner berangkat ke masjid Nabawi. Kami berangkat lebih awal agar bisa melaksanakan shalat tahajud di masjid. Kejadian tadi malam masih membekas di ingatan. Saya berdoa diam-diam. Lama. Lalu, seorang Ibu menyapa saya, finish? tanyanya. Oh, dia bertanya apakah saya telah selesai berdoa. Barangkali dia sudah lama memperhatikan saya berdoa. Ibu itu lalu meletakkan kedua tangannya dibelakang punggung saya, mengelusnya dengan halus sambil mengucapkan beberapa kalimat dengan bahasa yang tak saya mengerti. Dia tersenyum lalu berkata kepada kawannya. Kami lalu tersenyum kembali. Entah apa yang ia ucapkan atau perbincangkan, semoga itu hal yang baik.

Di sini, kami juga bertemu sekelompok Ibu-Ibu dari Indonesia yang tersasar. Salah seorang Ibu kakinya sakit, sehingga dengan terpaksa ia melepaskan sandalnya dan berjalan tertatih-tatih. Saya bersama partner mencoba mencari hotel tempat Ibu-ibu itu menginap. Syukur lah di tengah perjalanan kami bertemu dengan kawan satu grup dengan Ibu-Ibu itu dan ternyata hotel tempat mereka menginap pun sudah dekat.

Peristiwa dan berbagai pengalaman yang saya alami di sini membuat saya banyak merenung. Ada kalanya pertanyaan-pertanyaan itu menemukan jawabnya di antara ayat-ayat suci yang saya baca ketika menunggu waktu shalat. Saya tidak fasih membaca huruf arab, maka saya lebih banyak membaca huruf latinnya. Layar telepon pintar itu seringkali menampilkan barisan kalimat yang membuat dada saya sesak setiap kali usai membacanya. Seolah Allah berbicara kepada saya melalui teks-teks indah itu.

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah, 115)

Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar Berbasis TIK

Seperti yang sudah saya janjikan ke kawan Guru, ini adalah hasil pelatihan penyusunan bahan ajar berbasis TIK yang saya ikuti selama 3 hari di SMU unggulan M.H.Thamrin.

Pada pelatihan ini kami akan membuat e-book atau kita mengenalnya dengan buku digital atau elektronik. Buku digital adalah versi elektronik dari buku. Layaknya sebuah buku maka pada buku elektronik selain informasi berupa teks kita juga bisa menyisipkan gambar atau foto. Kelebihan e-book diantaranya adalah ukuran file yang kecil, adanya fitur search untuk memudahkan kita mencari informasi.

Buku digital memiliki banyak format file. Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangan serta tergantung pada alat yang digunakan untuk membaca buku elektronik tersebut.

Beberapa format buku elektronik yang populer adalah: pdf, lit, jpeg, docx, html, Format Open Electronic Book Package.

Format Open Electronic Book Package ini menurut Wikipedia dikenal sebagai OPF Flipbook. Format ini berbasis pada XML yang dibuat oleh sistem buku elektronik. Buku elektronik dalam format ini dikenal saat FlipBooks sebagai piranti lunak penyaji menampilkan buku dalam format 3D yang bisa dibuka-buka (flipping). Terdapat suatu proyek yang sedang berjalan yang berupaya agar format OPF ini dapat dibaca menggunakan penjelajah Internet standar (semisal: Mozilla, Firefox, atau Microsoft Internet Explorer), tanpa perlu adanya perlengkapan (piranti lunak, plugin) tambahan. Saat ini untuk melihat buku elektronik dalam format OPF sehingga diperoleh rasa benar-benar membuka buku (flipping experience) diperlukan piranti lunak penyaji pada sisi klien atau pengguna.

Pelatihan penyusunan bahan ajar berbasis TIK disampaikan oleh Ibu Nia dari LPMP DKI Jakarta. Beberapa materi presentasi Beliau dapat diunduh di bawah ini:
1. Mengembangkan bahan ajar berbasis TIK, klik di sini.
2. Pembelajaran berbasis IT, klik di sini.
3. Pembuatan Storyboard, klik di sana.
4. Penyusunan Bahan Ajar, klik di sini.
5. Panduan Penyusunan Bahan Ajar Berbasis TIK, di sana.
6. Contoh satu dan dua.

Sebagai latihan pertama, kami ditugaskan untuk membuat storyboard.
Untuk pembuatan storyboard kami menggunakan program presentasi. Pemilihan program presentasi karena setiap kelompok nantinya akan dipilih secara acak untuk menayangkan storyboard dari e-book yang akan mereka buat.

Langkah berikutnya adalah membuat materi e-book di program pengolah kata untuk kemudian disimpan dalam format pdf.

Seperti telah dipaparkan di atas, pdf adalah juga format buku digital. Nah, selain format pdf kami juga akan membuat e-book dengan format OPF Flipbook dengan menggunakan program gratis Martview. program ini dapat Anda unduh di sini.

Berikutnya, buka program pdf yang telah kita buat tadi. Tunggu sampai proses convert selesai. Tada, buku digital sudah selesai. Laiknya tampilan buku cetak, Anda bisa membuka-buka buku digital ini serupa membalik halaman buku cetak. Anda bisa menyimpan buku digital ini dalam beberapa format antara lain jpg, pdf, dll. Untuk membuka file e-book ini kembali Anda harus membuka program Martview terlebih dahulu.

Sebagai tambahan, Anda juga bisa melampirkan buku digital buatan Anda ini ke dalam blog seperti Anda menempelkan slide presentasi ke dalam blog dengan menggunakan bantuan aplikasi Slideshare. Caranya mudah. Buat akun di scribd.com. Alamat situs Scribd ada di sini https://www.scribd.com
Selanjutnya, upload file buku elektronik berformat pdf milik Anda. Pilih menu Share lalu Embed. Kemudian salin dan rekat skrip kode embed ke dalam blog Anda. Selesai 🙂

Ini contohnya:

Mari Berkebun by enggar70

Oya, untuk Matview beberapa kali saya mengalami error untuk proses penyimpanan. Belum saya coba kembali. Namun jika kawan Guru tertarik, Anda bisa mencoba program e-book lainnya seperti Callibre dengan format epub3. Epub3 termasuk format e-book yang paling banyak digunakan oleh aplikasi pembuat buku elektronik.

Belajar Pemrograman

Dilansir dari sini dengan judul tulisan “10 places where anyone can learn to code”, berikut ini adalah beberapa situs yang memberikan pelajaran pemrograman secara gratis.

1. Codecademy

Di sini kamu bisa belajar menulis perintah-perintah sederhana dengan menggunakan JavaScript, HTML, dan CSS, Phyton serta Ruby. (Lihat tulisan dari New York Times di sini ).

2. Girl Develop
Sesuai namanya, maka situs ini didekasikan untuk kaum perempuan yang ingin belajar pemrograman.

3. Udacity
salah satu dari banyak situs yang menyediakan pelatihan tingkat sekolah tinggi — termasuk pengenalan komputer sains — secara gratis. (lihat postingan kami di kursus online ini untuk lebih banyak ide lainnya)

4. Coderace
Coderace adalah multi player live coding game. Di sini seorang pemula dapat belajar membangun sebuah web menggunakan HTML dan CSS, yang programnya dapat secara langsung dijalankan.

5. Computer Clubhouse
Computer Clubhouse menurut Resnick dibuat untuk membantu anak-anak muda dari kalangan minoritas belajar mengekspresikan diri mereka secara kreatif dengan bantuan para mentor untuk menggunakan perangkat teknologi.

6. CoderDojo

7. CodeSchool

8. TreeHouse
Treehouse, memiliki format serupa dengan Coderace.

9. Girls Who Code
Situs yang ditujukan untuk menginspirasi anak-anak perempuan berusia 13-17 tahun untuk terjun ke dalam bidang engineering dan teknologi.

10. Black Girls Code

11. General Assembly.

sumber: http://blog.ted.com/

Film Pendidikan

Daftar film-film berikut ini saya kumpulkan dari rekomendasi kawan-kawan di facebook :). Saya memang ada kalanya menayangkan trailer film (baik sejarah, sains, IT, biografi, dll) dan membahasnya bersama murid-murid saya. Memang beberapa tidak berkaitan dengan mata pelajaran yang saya ampu, tetapi di saat ini lah kesempatan bagi kami untuk saling mendekatkan diri, saling memahami dan syukur-syukur pesan ‘rahasia’ yang ingin saya sampaikan terserap oleh mereka 😉

Terima kasih yang banyak sebelumnya untuk semua kawan-kawan saya di facebook. Terima kasih telah berbagi hal-hal positif.

Inilah daftar film baik berlatar belakang Sejarah, Sains, Teknologi, dll.

1. Walking with dinosours (Arkeologi).
2. Bicential Man – Robin Wiliam (IT, Sains and Medical)
3. November 1828 (Sejarah)
4. Tjoet Nyak Dien (Sejarah)
5. Ainun & Habibie (Biografi)
6. Soekarno (Sejarah)
7. A Beautiful Mind
8. Oxford murders
9. Pirates of Silicon Valley
10. Temple Grandin
11. Einstein and Eddington (tentang dua nama besar yg sifat dan hidupnya beda banget gak saling kenal tapi diakhiri dengan salah satu membuktikan teori yg lain).
12. The Physician (perjuangannya Ibnu Sina saat mengajar ilmu kedokteran pada saat itu)
13. Trancendence
14. The Lady (biografi Aung An Suu Kyi)
15. Hotel Rwanda (tentang pembantaian Rwanda selama 100 hari tahun 1994)
16. Shooting Dogs (tentang pembantaian Rwanda selama 100 hari tahun 1994)
17. Shake Hands with The Devil (tentang pembantaian Rwanda selama 100 hari tahun 1994)
18. Copying Beethoven, tentang Bethoven dari sudut pandang asistennya.
19. Cosmos: A SpaceTime Odyssey
20. The Theory of Everything
21. Exodus (Sejarah)
22. Pearl Harbour
23. A Brief History of Time (1991)
24. Hawking (2004)
25. Breaking the Code (1996)
26. The Imitation Game – biopic Alan Turing.
27. I Aim at the Stars – rocket scientist Dr. Werner von Braun
28. Something the Lord Made (2004) – Bedah jantung Alfred Blalock dan asistennya Vivien Thomas
29. The Story of Louis Pasteur (1936)
30. Flash of Genius, lihat di sini
31. Creation (2009) – Charles Darwin
32. Gorillas in the Mist (1988) – Dian Fossey
33. Breaking the Mould (2009) – Penisilin
34. The Story of Alexander Graham Bell (1939)
35. Dr. Ehrlich’s Magic Bullet (1940)
36. Edison, the Man (1940)
37. Madame Curie (1943)
38. Gie
39. The Davinci Code (Arago, PMT)
40. The Story of Joan of Arc (Sejarah Perancis dengan “Perang 100 tahun” nya dengan Inggris)
41. Fetih 1453
42. The Kingdom of Heaven

Internet of Things

Jadi, sabtu lalu kami berangkat ke Semarang. Partner mendapat undangan untuk memberikan opening speech di acara ICITACEE 2014 di kampus UNDIP. Tema yang diusung dalam conference ini adalah Enhancement of Green Technology and Its Applications for a Better Future.
GT

Mengutip opening speech dari Partner, “Green technology aims to improve the quality of the environment. But it also aims to reduce the negative impact of technology to environment. And it also aims to reengineer the technology itself to ensure sustainability.”

(Teknologi hijau tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Tetapi juga bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari teknologi terhadap lingkungan. Serta bertujuan untuk merekayasa ulang teknologi itu sendiri untuk menjamin keberlanjutan)

Acara ini menghadirkan 3 nara sumber. Pertama: Prof. Hiroshi Ochi dari Kysuhu Institute of Technology, Japan. Presentasi yang Beliau bawakan berjudul Wireless System – from Theory to Chip Design. Kedua, Prof.Dr.Trio Adiono dari Institut Teknologi Bandung dengan makalahnya Challenges and Opportunities in Designing Internet of Things. Nara sumber ketiga adalah Dr. Adi Rahman Adiwoso dari PT. Pasifik Satelit Nusantara yang memaparkan makalah berjudul Role of Satellite Telecommunication in Indonesia.

Yang ingin saya ceritakan dalam tulisan ini adalah presentasi kedua yang membahas mengenai Internet of Things. Materi pertama terlalu teknis buat saya yang bukan berasal dari jurusan elektro :). Sementara materi ketiga cukup menarik dan menambah wawasan saya tentang satelit mini yang bernama nanosatelit.

Internet of Things
Internet of Things adalah teknologi dimana benda-benda di sekitar kita dapat saling berkomunikasi dengan tablet, PC, dan smartphone melalui sebuah jaringan seperti internet. Benda-benda itu dapat berupa peralatan rumah tangga, dapur dan lain sebagainya yang dimonitor dan dijalankan dari jarak jauh, serupa remote control.

Istilah Internet of Things (IoT) dikenalkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Sejak lama Ashton membayangkan bahwa internet dapat terhubung ke dunia fisik melalui berbagai sensor yang dibenamkan di perangkat tertentu, mengumpulkan data, untuk berikutnya mengirimkan ke database atau log server.

Istilah IoT dikenal juga dengan komunikasi M2M (Machine to Machine)
Seperti apakah wujud IoT ini? Mari kita lihat beberapa contoh video di bawah ini.

Perangkat di atas adalah berupa sikat gigi pintar. Sikat gigi ini dapat merekam informasi aktivitas ketika kita sedang menyikat gigi, seperti adakah bagian gigi yang belum dibersihkan, atau memberitahu jika ada bagian yang memerlukan perhatian kusus dan sebagainya. Selanjutnya, alat ini akan memberikan laporan hasil kegiatan sikat gigi tadi ke smartpone atau tablet kita secara langsung. Dengan demikian alat ini dapat membantu memperbaiki kebiasaan sikat gigi kita sehari-hari.

HAPIfork atau garpu pintar. Kebiasaan makan yang baik, pengaturan berat badan dan pencernaan yang baik tidak hanya berkaitan dengan apa yang kita makan akan tetapi juga seberapa banyak kita mengkonsumsi dan seberapa lama kita mengunyah makanan. Alat ini akan membantu mengingatkan jika kita makan terlalu cepat atau mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak.

Nah, ini barangkali yang ditunggu oleh anak-anak muda, wearable camera. Dengan alat ini kita tidak perlu lagi membawa tongsis kemana-mana untuk berfoto selfie loh :). Kamu tetap bisa melakukan aktivitas mandiri dan memfotonya sendiri, keren kan?

Ada banyak lagi tentu perangkat digital masa depan yang akan muncul ini. Pada saatnya nanti, semua benda-benda di sekitar kita akan terhubung secara nirkabel melalui Internet of Things (atau Internet of Everything).

Teknologi memang diciptakan untuk memudahkan hidup banyak orang namun jangan lupa kita pun dituntut untuk memanfaatkannya secara bijak.

(Walaupun judulnya hanya menemani partner, tetapi selalu saja ada ilmu pengetahuan dan wawasan baru yang saya peroleh dari acara-acara IEE ini :). Dan yeah, bisa buat bahan cerita ke murid-murid nanti :). Thanks IEEE 🙂 )

Tugas Siswa

Merujuk kepada pembelajaran TIK Sains di Inggris, saya mencoba mengenalkan pemrograman visual dengan menggunakan aplikasi Scratch kepada murid-murid saya di sekolah. Scratch adalah aplikasi yang disarankan oleh para pengajar sekolah-sekolah di Inggris untuk mengenalkan konsep pemrograman dasar kepada murid-murid mereka dari SD sampai SMA.

Jangan membayangkan pemrograman sebagai hal yang rumit, saat ini ada banyak tersedia aplikasi pemrograman visual yang menarik dan mudah dipelajari, bahkan oleh orang dewasa yang awam sekalipun. Belajar pemrograman akan menjadi lebih menyenangkan, tentu saja.

Berikut ini akan saya tampilkan beberapa karya siswa saya ketika mereka belajar dengan Scratch.
Karya-karya itu berupa animasi, simulasi dan games sederhana.


Prosedur: Klik bendera hijau. Selanjutnya, tekan Space bar di keyboard.

Untuk projek akhir saya menugaskan mereka untuk membuat video dengan latar aplikasi yang telah mereka buat. Mereka akan menceritakan kepada Anda bagaimana aplikasi itu dibuat. Enjoy 🙂

(tunggu mereka mengumpulkan tugas akhirnya besok ya.. hehehe :))

TIK Sains, Paradigma Pembelajaran TIK Baru

“Anak-anak kita saat ini adalah mereka yang disebut dengan digital native. Digital native adalah istilah untuk mereka yang lahir bersamaan dengan lahirnya era digital. Sejak dini mereka sudah terbiasa berkirim teks melalui gadget, bermain game online, serta berselancar di internet. Namun, apakah semua itu menandakan bahwa mereka sudah mahir menggunakan teknologi? Walaupun anak-anak muda itu hampir setiap saat bersentuhan dengan media digital, ternyata hanya sedikit dari mereka yang mampu menciptakan games, animasi, ataupun simulasi.” (kutipan artikel dari “Scratch: Programming for everyone)

Situasi di atas digambarkan sebagai, “It’s as if they can read but not write.”

Menteri Pendidikan Inggris, Michael Cove, menjawab kondisi mengkhawatirkan di atas dengan melakukan sebuah revolusi besar di dalam pembelajaran TIK di sekolah. Cove kemudian mengenalkan kurikulum TIK Sains di awal tahun 2013. TIK Sains adalah pembelajaran TIK yang berfokus kepada pemrograman. Kurikulum ini diberlakukan dari jenjang Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas, sebagai pondasi awal.

Sebelumnya, pembelajaran TIK di sekolah lebih banyak menekankan keterampilan digital mendasar.
Dikutip dari majalah E&T, Fresh Fruit For Teacher. Volume 8 Issue 3 April 2013, Erick Schmidt dari Google mengatakan bahwa mengajarkan anak-anak hanya pada bagaimana menggunakan software dibanding menciptakannya, sama artinya menghilangkan warisan kemampuan komputasi yang dimiliki anak-anak itu.

Anak-anak memerlukan suatu tantangan yang dapat memunculkan kreativitas mereka. Belajar pemrograman dapat membantu anak mengembangkan keterampilan matematika dan logika, meningkatkan kreativitas, serta melatih mereka untuk memecahkan masalah. Keterampilan-keterampilan di atas tadi dapat membantu anak menghadapi kehidupan mereka di masa depan.

Anak-anak dengan keterampilan dan pengetahuan tentang kode komputer akan melahirkan orang-orang seperti Mark Zuckerberg (pendiri Facebook), atau Larry Page dan Sergei Bin (pembuat mesin pencari Google). Tumbuh besarnya para pencipta aplikasi (dan produk) ini akan membangkitkan dunia kewirausahaan yang sekaligus juga turut meningkatkan ekonomi negara.

Di Indonesia sendiri, keberadaan TIK Sains belum terlalu terdengar gaungnya, kecuali di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, di tingkat SMK ke atas. Pembelajaran TIK atau lebih dikenal dengan mata pelajaran Komputer baru dikenalkan di sekolah sebagai mata pelajaran wajib pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di tahun 2004 untuk semua jenjang (SD sampai SMA). Kemudian di tahun 2006, keberadaan TIK SD bergeser menjadi mata pelajaran muatan lokal. Sementara untuk tingka SMP dan SMA tidak mengalami perubahan. Dan di tahun 2013, mata pelajaran TIK dihapuskan sebagai mata pelajaran wajib di tingkat SMP dan SMA berganti dengan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.

Keputusan menghapus mata pelajaran TIK tentu sangat disesalkan banyak pihak. Terlebih lagi karena kita menyadari bahwa di era digital ini kemampuan berbahasa asing dan teknologi adalah sebuah syarat mutlak yang perlu dikuasai.

Harapan:
Dan sebelum penghapusan mata pelajaran TIK diberlakukan di semua sekolah, semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi sedikit rujukan bagi pengambil keputusan untuk menentukan langkah selanjutnya. Barangkali, ya barangkali, memperbaiki kurikulum TIK adalah pilihan yang lebih bijak daripada menghapuskannya? Semoga. Amin yra.