Jadi, ceritanya saya mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan Sosialisasi Teknis Kurasi Perangkat Ajar yang dilaksanakan oleh Kemendikbudristek pada tanggal 20 Oktober 2021. Ikut ini nggak sengaja aja, dikirimi link tentang seleksi calon mitra kurasi perangkat ajar dari kawan di komunitas penulisan. Deadlinenya mepet banget, tapi coba aja lah. Alhamdulillah terpilih. Nah, selama kurang lebih 3 hari kami memperoleh pemahaman mengenai kurikulum Sekolah Penggerak dan juga bimbingan seputar pembuatan perangkat ajar kurikulum sekolah penggerak sesuai mata pelajaran yang dipilih. Output yang ingin diperoleh dari hasil pelatihan adalah modul ajar (harapannya sih modul ajar dengan konten yang berbeda dari buku teks yang telah tersedia). Namun, namanya juga rata-rata kami baru adaptasi dengan kurikulum ini dan sebelumnya pun masih banyak informasi yang missed, maka panduan yang kami gunakan tentu saja buku teks dari kementerian.
Apapun itu, saya merasa beruntung sebenarnya karena banyak pelajaran yang saya peroleh. Seperti yang sempat saya tanyakan bagaimana mengantisipasi siswa yang belum pernah memperoleh pengetahuan tik atau informatika sama sekali (Oya, karena saya mengampu mata pelajaran informatika, jadi tentu saja yang saya tanyakan berkaitan dengan mapel saya ya.. hehehe). Bu Inge bilang, kita boleh membuat modul ajar transisi. Modul ajar transisi ini bisa diambil dari materi yang ada di jenjang SMP. Solusi lainnya adalah mengintegrasikan materi dalam sebuah projek. Bentuknya sendiri boleh mini projek. Atau projek besar, yang di dalam mapel informatika sendiri untuk projek ini ada di dalam elemen yang terakhir yaitu Praktik Lintas Bidang (PLB). Kalau Bapak Ibu ingat, ada 7 elemen dalam mapel informatika, yaitu Berpikir Komputasional (BK), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Sistem Komputer (SK), Jaringan Komputer dan Internet (JKI), Analisis Data (AD), Algoritma dan Pemrograman (AP), Praktik Lintas Bidang (PLB). Nanti akan saya share template untuk projek (ini sifatnya nggak baku ya, hanya sebagai gambaran saja).
Nah, saya jadi terpikir menugaskan siswa membuat mini projek. Beberapa pilihan mini projek antara lain adalah membuat sistimatika penulisan pada makalah (membuat daftar isi, daftar tabel, menyisipkan grafik, dll), membuat video presentasi (konten bisa dipilih berdasar materi yang sulit mereka pahami), atau membuat rekaman suara menggunakan platform audio.
Oya, untuk tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah silakan mengembangkan sendiri menyesuaikan dengan CP yang diberikan dari pusat. Mau mengikuti TP seperti yang telah disediakan oleh pusat juga ya monggo-monggo aja. Walalupun sebenarnya yang mengetahui kemampuan peserta didik di sekolah adalah Bapak/Ibu sendiri. Sebagai tahap awal dan belajar, nggak ada salahnya menggunakan tujuan pembelajaran yang disediakan dari kementerian. Sambil berjalan bisa dilakukan evaluasi dan siapa tau nanti jadi modul ajar versi kita sendiri, iya kan? ๐
Untuk semester genap bagaimana? Mari kita pikirkan nanti ya ๐
- Struktur Kurikulum
- Panduan Pembelajaran dan Asesmen
- Format Projek Mapel Infomatika (Bukan format projek tema ya)