Belajar Tiada Henti

Cara Mudah & Menyenangkan Belajar Pemrograman untuk Anak

11393046_10207204903350865_7930134582858340801_n

Penulisan buku “Belajar Pemrograman untuk Anak” ini tercetus dari adanya perubahan kurikulum yang diberlakukan di UK untuk mata pelajaran ICT (TIK). Pada tahun 2013 menteri pendidikan nasional Inggris, Michael Cove mengenalkan kurikulum TIK baru yang mengedepankan pembelajaran TIK Sains. Menurut Cove, pelajaran TIK yang lalu hanya menekankan keterampilan digital dasar. Cove ingin pembelajaran TIK Sains dikenalkan kepada anak-anak sejak dini, dan itu artinya pelajaran computing dimulai dari sekolah dasar. Anak-anak akan belajar menganalisa masalah-masalah pada komputasi sambil menerapkan prinsip-prinsip dan konsep abstraksi, logika, algoritma dan representasi data. Pembelajaran itu akan berlanjut sampai ke sekolah menengah sehingga memberikan landasan yang kokoh bagi siswa.

Anak-anak dengan keterampilan dan pengetahuan tentang kode komputer akan melahirkan orang-orang seperti Mark Zuckerberg (pendiri Facebook), atau Larry Page dan Sergei Bin (pembuat mesin pencari Google). Tumbuh besarnya para pencipta aplikasi (dan produk) ini akan membangkitkan dunia kewirausahaan yang sekaligus juga turut meningkatkan ekonomi negara.

Belajar pemrograman tidak sekedar bertujuan agar semua anak menjadi programmer. Namun, pemrograman dapat membantu anak mengembangkan keterampilan matematika dan logika, meningkatkan kreativitas, serta melatih mereka untuk memecahkan masalah. Keterampilan dasar di atas akan membantu anak menghadapi kehidupan mereka di masa depan.

Bercemin pada kisah di atas maka saya ingin sekali mensosialisasikan pentingnya pelajaran TIK Sains untuk anak-anak kita, terlebih pada tahun yang sama menteri pendidikan saat itu menghapuskan mata pelajaran TIK di sekolah.

Di buku ini saya memiih Scratch sebagai tulisan untuk aplikasi pemrograman visual. Scratch sendiri adalah aplikasi yang disarankan oleh para pengajar sekolah-sekolah di Inggris untuk mengenalkan konsep pemrograman dasar kepada murid-murid mereka dari SD sampai SMA. Scratch ini nantinya juga bisa dikolaborasi dengan raspberry (komputer mini) atau arduino (mikrokontroller) untuk bisa menghasilkan sebuah produk. Contohnya seperti ini nih. Keren, bukan? :). Saya yakin anak-anak kita pasti bisa mencipta berbagai produk atau aplikasi yang menarik.

Jangan membayangkan pemrograman sebagai hal yang rumit, saat ini ada banyak tersedia aplikasi pemrograman visual yang menarik dan mudah dipelajari, bahkan oleh orang dewasa yang awam sekalipun. Belajar pemrograman akan menjadi lebih menyenangkan, tentu saja.

Semoga bermanfaat. Amin yra.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.