Kriptografi

Terinsprasi dari film The Imitation Game, maka jeda waktu setelah UTS saya niatkan berbagi cerita kepada murid mengenai Kriptografi. Bercerita sekaligus belajar sejarah mesin pemecah sandi Enigma yang menjadi cikal bakal munculnya komputer modern digital oleh Alan Turing, si pemecah kode mesin ENIGMA.

Kalau kamu menyukai buku-buku detektif Sapta Siaga, Lima Sekawan, dan lain-lain maka kamu pasti tak asing dengan pesan rahasia tinta tak terlihat. Untuk membaca pesan tersebut kamu harus memanaskan kertas dengan memegangnya dekat dengan bola lampu. Ada apa di kertas kosong itu ya? Jawabannya ada di keajaiban jus lemon yang kamu gunakan sebagai tinta untuk menorehkan pesan di atas kertas.

Kode atau pesan rahasia disebut juga dengan Sandi, yaitu tulisan yang berisi kata, lambang, atau tanda-tanda khas yang memiliki arti tertentu. Sandi bertujuan untuk mempersingkat sebuah pesan dan menjaga kerahasiaan data (informasi).

Nah, teknik penyandian dengan jus lemon di atas termasuk ke dalam sistem penyandian Steganografi. Steganografi meliputi sistem-sistem yang secara katawiyah menyembunyikan berita, seperti di dalam gumpalan lilin, dengan tanda-tanda tertentu, di dalam teks berita lain, “dihilangkan” dengan tinta rahasia dan lain sebagainya. Steganografi terbagi menjadi 3 jenis:
Linguistis : Semagram, Open Code.
Tehnologis : Secret (invisible) inks, Micro-photography.
Concealments.

Teknik penyandian lainnya adalah sistem kriptografik. Sistem Kriptografik sendiri meliputi sistem-sistem yang mengolah tata tulisan dalam berita sehingga menjadi tata tulisan yang berlainan dan tidak bermakna (incoherent). Sistem ini dibedakan menjadi 2:
Cipher : Transposisi dan Substitusi.
Code : Placode (Plain Code) dan Encicode (Enciphered Code).

Sejarah Kriptologi
Istilah kriptologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kriptos yang berarti tersembunyi (rahasia) dan logos yang berarti ilmu. Jadi, Kriptologi adalah ilmu atau seni yang mempelajari semua aspek tulisan rahasia.
Tulisan rahasia sejak dahulu sudah digunakan, terutama dikalangan pemerintah, militer, bisnis dan lembaga-lembaga yang menjaga kerahasiaan pesan mereka. Dewasa ini, teknik enkripsi digunakan untuk melindungi data (informasi) yang berada di komputer.

Menurut sejarahnya, tulisan rahasia atau sandi ini sudah digunakan oleh raja-raja jaman dahulu untuk mengirimkan pesan kepada sekutu-sekutunya. Demikian juga yang dilakukan oleh George Washington kepada para tentaranya.

Saat ini lembaga dan organisasi-organisasi banyak menggunakan teknik penyandian untuk melindungi dokumen-dokumen berharga mereka. Berkembangnya teknologi, maka teknik penyandian ini diperlukan juga untuk melindungi data-data para penggguna komputer.

Teknik baru enkrpsi (penyandian) banyak bermunculan dan ada kalanya sangat rumit. Namun demikian beberapa keterampilan dasar penyandian masih perlu untuk kamu ketahui dan pelajari. Beberapa diantaranya adalah:

1. Kode Morse.
2. Navajo Code Talkers in WWII
3. ENIGMa in WWII (Ingat film The Imitation Game? 🙂 )
4. Secret Code Breakers Through History

Berlatih memecahkan kode, silakan ke sini:
1. Break the Code.
2. Crypto Club dan ini.

Referensi:
1. http://www.lemsaneg.go.id/?page_id=139
2. http://infokriptografi.blogspot.com/2009/03/kriptologi-ilmu-persandian.html
3. https://www.cerias.purdue.edu/education/k-12/teaching_resources/lessons_presentations/cryptology.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.