Jadi, sabtu lalu kami berangkat ke Semarang. Partner mendapat undangan untuk memberikan opening speech di acara ICITACEE 2014 di kampus UNDIP. Tema yang diusung dalam conference ini adalah Enhancement of Green Technology and Its Applications for a Better Future.
Mengutip opening speech dari Partner, “Green technology aims to improve the quality of the environment. But it also aims to reduce the negative impact of technology to environment. And it also aims to reengineer the technology itself to ensure sustainability.”
(Teknologi hijau tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Tetapi juga bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari teknologi terhadap lingkungan. Serta bertujuan untuk merekayasa ulang teknologi itu sendiri untuk menjamin keberlanjutan)
Acara ini menghadirkan 3 nara sumber. Pertama: Prof. Hiroshi Ochi dari Kysuhu Institute of Technology, Japan. Presentasi yang Beliau bawakan berjudul Wireless System – from Theory to Chip Design. Kedua, Prof.Dr.Trio Adiono dari Institut Teknologi Bandung dengan makalahnya Challenges and Opportunities in Designing Internet of Things. Nara sumber ketiga adalah Dr. Adi Rahman Adiwoso dari PT. Pasifik Satelit Nusantara yang memaparkan makalah berjudul Role of Satellite Telecommunication in Indonesia.
Yang ingin saya ceritakan dalam tulisan ini adalah presentasi kedua yang membahas mengenai Internet of Things. Materi pertama terlalu teknis buat saya yang bukan berasal dari jurusan elektro :). Sementara materi ketiga cukup menarik dan menambah wawasan saya tentang satelit mini yang bernama nanosatelit.
Internet of Things
Internet of Things adalah teknologi dimana benda-benda di sekitar kita dapat saling berkomunikasi dengan tablet, PC, dan smartphone melalui sebuah jaringan seperti internet. Benda-benda itu dapat berupa peralatan rumah tangga, dapur dan lain sebagainya yang dimonitor dan dijalankan dari jarak jauh, serupa remote control.
Istilah Internet of Things (IoT) dikenalkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Sejak lama Ashton membayangkan bahwa internet dapat terhubung ke dunia fisik melalui berbagai sensor yang dibenamkan di perangkat tertentu, mengumpulkan data, untuk berikutnya mengirimkan ke database atau log server.
Istilah IoT dikenal juga dengan komunikasi M2M (Machine to Machine)
Seperti apakah wujud IoT ini? Mari kita lihat beberapa contoh video di bawah ini.
Perangkat di atas adalah berupa sikat gigi pintar. Sikat gigi ini dapat merekam informasi aktivitas ketika kita sedang menyikat gigi, seperti adakah bagian gigi yang belum dibersihkan, atau memberitahu jika ada bagian yang memerlukan perhatian kusus dan sebagainya. Selanjutnya, alat ini akan memberikan laporan hasil kegiatan sikat gigi tadi ke smartpone atau tablet kita secara langsung. Dengan demikian alat ini dapat membantu memperbaiki kebiasaan sikat gigi kita sehari-hari.
HAPIfork atau garpu pintar. Kebiasaan makan yang baik, pengaturan berat badan dan pencernaan yang baik tidak hanya berkaitan dengan apa yang kita makan akan tetapi juga seberapa banyak kita mengkonsumsi dan seberapa lama kita mengunyah makanan. Alat ini akan membantu mengingatkan jika kita makan terlalu cepat atau mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak.
Nah, ini barangkali yang ditunggu oleh anak-anak muda, wearable camera. Dengan alat ini kita tidak perlu lagi membawa tongsis kemana-mana untuk berfoto selfie loh :). Kamu tetap bisa melakukan aktivitas mandiri dan memfotonya sendiri, keren kan?
Ada banyak lagi tentu perangkat digital masa depan yang akan muncul ini. Pada saatnya nanti, semua benda-benda di sekitar kita akan terhubung secara nirkabel melalui Internet of Things (atau Internet of Everything).
Teknologi memang diciptakan untuk memudahkan hidup banyak orang namun jangan lupa kita pun dituntut untuk memanfaatkannya secara bijak.
(Walaupun judulnya hanya menemani partner, tetapi selalu saja ada ilmu pengetahuan dan wawasan baru yang saya peroleh dari acara-acara IEE ini :). Dan yeah, bisa buat bahan cerita ke murid-murid nanti :). Thanks IEEE 🙂 )
Pingback: Internet of Things | INSPIRATION